Part 2

5.4K 259 0
                                    

1 Minggu kemudian...

Di sekolah...

Saat jam istirahat sekolah, Firly sedang bermain bola Basket di sekolahnya bersama teman-temannya.

Firly, Firly, Firly...

Suara sorak sorai dari hampir semua siswi-siswi yang menonton permainan basket memanggil-manggil nama Firly. Bola basket menggelinding keluar lapangan. Firly mengejar bola basket tersebut dan menyuruh orang yang berada di dekat bola basket tersebut untuk melempar bola basket tersebut ke arah Firly.

Firly berlari mendekat sambil ingin menangkap bola Basket tersebut tiba-tiba bukan bola Basket yang di pegang oleh kedua tangan Firly melainkan 2 buah dada seorang siswi berjilbab dan siswi berjilbab tersebut adalah Aisyah.
Aisyah dan Firly sama-sama terkejut.
Semua mata pun memandang ke arah mereka berdua.

Astafirullahalazim...

Ucap Aisyah. Aisyah pun langsung menutup wajahnya, berjongkok dan menangis tersedu-sedu memanggil abi dan uminya.

Abi...
Umi...

Firly pun berjongkok, memegang pundak Aisyah. Aisyah pun langsung mengangkat wajahnya dan menepis tangan Firly kemudian Aisyah menundukkan pandangan matanya dari mata Firly.

Tolong jangan sentuh aku, kamu bukan muhrim aku.

Sorry, tadi gue nggak sengaja. Gue nggak bermaksud menyentuh buah dada loe...

Aisyah pun kembali menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis tersedu-sedu. Beberapa guru yang melihat keramaian di dekat lapangan basket segera mendekat dan berkata...

Ada apa ini?

Firly memegang buah dada Aisyah Putri bu...
Ucap siswa dan siswi kelas 1.

Apa?
Astafirullahalazim...
Firly apa yang telah kamu lakukan? Kenapa kamu lakukan hal tersebut?
Kenapa kamu melecehkan Aisyah Putri?

Ucap guru-guru Firly dan Aisyah di sekolah.

Maaf pak, bu...
Saya tidak sengaja, demi allah saya tidak bohong.

Aisyah Putri, ayo berdiri...

Nggak mau...

Ucap Aisyah menggeleng-gelengkan kepalanya dan tetap menangis.

Aisyah Putri, biar ibu Fitri antar kamu pulang ke rumah ya?

Nggak mau.
Ais takut sama abi dan umi. Ais udah buat dosa besar.

Firly tertegun mendengar semua ucapan Aisyah. Saat bel berbunyi semua siswa dan siswi di sekolah Firly dan Aisyah masuk ke dalam kelas masing-masing. Sedangkan Firly, Aisyah dan beberapa guru masih berada di pinggir lapangan basket.

Tidak beberapa lama kemudian guru-guru akhirnya berhasil membujuk Aisyah. Aisyah dan Firly di bawa ke ruang guru. Kedua orang tua Aisyah dan Firly pun di panggil ke sekolah. Kedua orang tua Aisyah sangat terkejut dan marah dengan hal tersebut mereka berdua langsung pergi ke sekolah Aisyah.

Assalammualaikum...

Waalaikumsalam.

Abi...
Umi...

Ucap Aisyah langsung mencium punggung tangan kanan kedua orang tuanya. Umi Aisyah pun langsung memeluk tubuh Aisyah. Aisyah kembali menangis di dalam pelukan uminya.

3 menit kemudian seorang pria dan wanita mendekat ke arah Firly. Abi Aisyah langsung berkata...

Assalammualaikum pak, bu...

Waalaikumsalam.

Apakah anak laki-laki ini yang telah memegang kedua buah dada anak saya adalah anak kalian berdua?

Perkenalan pak, nama saya Agus...

Nama saya Lisa, kita berdua adalah sekretaris pribadi dan pengacara pribadi dari orang tua mas Firly.

Apa?
Sekretaris pribadi dan pengacara pribadi?





Gara-Gara Bola Basket (1-23 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang