Part 11

4.7K 250 1
                                    

Aisyah pun membuka matanya.

Aak kenapa selalu bilang gitu terus sih? Dikit-dikit bilang, dosa melawan perintah suami...!!!

Kan memang gitu yang di bilang sama abi, saat kita selesai melakukan ijab qabul.

Iya sih ak, tapi kan Ais risih lihat tubuh laki-laki.

Memangnya loe nggak pernah lihat tubuh abi dan Rayhan telanjang dada gini?

Ya nggak lah ak. Semua orang yang ada di dalam rumah ini, kalau habis mandi selalu memakai pakaian di dalam kamar mandi.

Apa?
Kok gitu?

Kita nggak boleh mengumbar aurat kita pada orang lain ak, dosa.

Benarkah?
Gimana nasib gue yang suka berenang di tempat umum?

Lain kali, kalau aak mau renang di tempat umum, aak kan bisa pakai baju renang yang tertutup.

Iya deh.
Tapi beneran kalau di dalam kamar mandi, kita nggak boleh berlama-lama, bersiul dan bernyanyi karena banyak setannya?

Iya ak.

Serius?

Ucap Firly dengan ekspresi wajah ketakutan dan bergidik. Aisyah tersenyum melihat wajah dan tingkah Firly.

Loe bohong kan?

Nggak ak, Ais nggak bohong.

Kalau loe nggak bohong, ngapain loe senyum-senyum gitu.

Habisnya aak lucu...

Memangnya loe pikir gue pelawak apa?

Nggak gitu ak, Ais nggak nyangka aja aak takut sama setan.

Ya iyalah, memangnya loe nggak takut sama setan?

Ya nggak donk ak.

Kok bisa?
Gimana caranya?

Ais baca ayat kursi aja.

Benarkah?

Iya.

Kalau gitu sepulang sekolah, loe ajarin gue baca dan menghapal ayat kursi sampai bisa hari ini juga. Kalau loe nggak mau, gue bilangin sama abi, loe melawan perintah suami.

Iya ak.

Firly pun masuk ke dalam kamarnya, berpakaian, memakai deodorant, memakai gel rambut dan menyisir rambut dengan jari tangannya. Firly pun memegang tas sekolahnya dan duduk di kursi meja makan.

Astafirullahalazim Firly, rambut kamu kenapa acak-acakan gitu nak...

Rambut seperti ini lagi tren bi...
Ucap Firly sambil merapikan rambutnya.

Ya allah nak, itu bukan tren. Kamu seperti nggak punya sisir di rumah.
Ais, tolong ambilkan sisir?

Iya mi.

Aisyah pun masuk ke dalam kamarnya dan mengambil sisir. Umi Aisyah pun berkata...

Ais, kamu sisirin rambut suami kamu sekarang juga.

Apa?
Ucap Aisyah dan Firly bersamaan.

Kenapa Ais, kamu nggak mau nyisirin rambut suami kamu sendiri?
Nggak boleh gitu Ais. Ayo sisir rambut suami kamu sampai rapi.

I...iya bi.

Aisyah menyisiri rambut Firly di hadapan abi, umi dan adiknya. Jarak yang begitu dekat dan saling memandang membuat jantung Firly dan Aisyah berdetak dengan kencang.

Ya allah, hati gue kenapa deg-degan gini sih? Wajah Aisyah cantik banget, bikin adem hati.

Ya allah, apakah benih-benih cinta udah tumbuh di dalam hatiku?

Ucap Firly dan Aisyah di dalam hati. Setelah itu mereka semua bersiap-siap sarapan.

Firly, kamu nggak apa-apa kan sarapan nasi goreng?

Nggak apa-apa mi, yang penting enak. Oh ya bi, biar Firly aja ya bi memimpin doa makan? Sekalian mempraktekkan apa yang di ajarkan oleh Rayhan tadi malam. Kalau Firly salah, berarti Rayhan ke sekolah nggak boleh sarapan.

Apa?
Kok gitu sih ak?

Becanda.


Gara-Gara Bola Basket (1-23 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang