Matahari tidak menampakan sinarnya seperti meledek gadis yang tengah berdiri di depan pintu kelas nya menghadap arah lapangan dengan senyum getir.Terasa sesak di hati ketika melihat cowok yang di kagumi ternyata telah bersama seorang wanita di sampingnya sambil berbicara dan bercanda ria.
Padahal memiliki nya saja belum tapi udah ngerasain yang namanya sakit hati.
Itu lah yang di rasakan Rani saat ini.
Rani menghembuskan nafas berat sambil menahan rasa sesak yang ada di dadanya.
Rani membalikkan badannya dan segera masuk kedalam kelas dan duduk di bangku nya.
Rani menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yg berada di atas meja.
Vina! Teman satu meja nya yang pertama menyadari ekspresi Rani pagi ini.
"Lo kenapa ran?" Tanya vina dengan hati-hati yang hanya di balas Dengan gelengan lemah kepala Rani.
Vina hanya mengembuskan napas nya. Pasrah dengan sifat teman nya yang satu ini.Toh kalo Rani udah mau cerita nanti juga bakal cerita dengan sendirinya.
Sifat Rani memang seperti ini jika ia sedang dalam mood yang buruk ia hanya diam seribu bahasa tanpa berniat untuk berbicara.Tapi jika mood nya sedang bagus tak heran jika kuping terasa panas karna mendengar celotehan Rani.
Hingga Bel berbunyi dan seorang guru masuk kedalam kelas rani.
"Baik anak-anak langsung saja kerjakan soal yang ada di buku paket halaman 125,bagi yang namanya ibu panggil maju ke depan dan mengerjakan soalnya di papan tulis,Mengerti!?" Tanya guru Matematika yang bernama Ibu Setiawati
"Asmarani fereiriya saputri?" Panggil guru tersebut.Namun tak ada respon dari pemilik nama tersebut
"Asmarani?" Panggil guru tersebut memastikan.
"Ran" panggil vina berbisik sambil menyenggol bahu Rani namun Rani tak kunjung
"Raniii" panggil vina sekali lagi.Ternyata panggilan kedua Vina berhasil membangunkan rani.
Rani mendongakkan kepalanya ternyata guru dan teman-teman nya sedang menatap ke arahnya.
Keadaan Rani saat ini sedang tidak baik-baik saja, mata yang sembab,hidung memerah bisa di katakan bahwa rani saat ini habis menangis.
"Astagfirullahalazim Asmara kamu tidak kenapa-kenapa!?" Tanya Bu Setiawati
"Gapapa Bu" jawab Rani
"Kamu yang di samping Asmara" kata Bu Setiawati menunjuk ke arah Vina sambil menaikan kaca mata yang merosot dari hidung nya.
"Bawa Asmara ke UKS sekarang" lanjutnya
"Gausah Bu saya sendiri saja" ucap rani menolak perintah Bu Setiawati
"Nanti kamu pingsan gimana!?" Tanya guru itu kembali.
"Ibu doain saya pingsan!?" Tanya Rani ke Bu Setiawati
Bu Setiawati hanya menghela nafas pasrah.
"Yasudah hati-hati ya" kata Bu Setiawati
"Iya Bu,permisi" balas Rani dan langsung beranjak dari kursinya menuju UKS.
****
Rani membuka pintu UKS ternyata sepi tidak ada siapa-siapa.Saat ini yang dibutuhkan Rani hanya sendiri dan kesunyian ia tidak mau di ganggu dulu untuk menenangkan hati dan pikiran nya.
Rani segera berbaring di atas kasur dan mulai memejamkan matanya.
3 detik Rani memejamkan mata terdengar suara decitan pintu.Dan Rani kembali membuka matanya sambil melihat ke arah pintu siapa yang datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA
Genç Kurgu[SLOW UPDATE] AKAN DI REVISI DAN ADA PERUBAHAN DULU SETELAH SELESAI AKAN DILANJUTKAN LAGI CERITANYA!! Dingin,satu kata yang Rani rasakan ketika melihat pria yg ia kagum dalam diam. "Lagi-lagi gue suka Ama orang yg sifatnya dingin" Asmarani Fereiyra ...