chapter 15

62 6 0
                                    


"Assalamualaikum Rani" teriak Vina dari luar pagar rumah Rani.

Rencananya Rani dan Vina akan nonton bioskop berhubung hari ini adalah hari Minggu. Sedangkan Anita dan caca menunggu di mall karna rumah Anita dan caca berdekatan dengan mall tersebut.

"Ranii maen nyokk" teriak vina lagi.

"Waalaikumsalam" jawab seseorang.

Keluar wanita paruh baya dari balik pintu sambil tersenyum ke arah Vina.
Rita--mama Rani membuka pintu pager dan menyuruh Vina masuk.

"Eh Vina masuk, Rani lagi siap-siap di dalam"

"Eh iya Tante Rita" jawab Vina sambil tersenyum

Vina melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Rani.

Vina sudah kenal lama dengan Rani. Rani dan Vina sudah bersahabatan sejak SMP sedangkan Anita dan caca bersahabatan sejak baru pertama masuk SMK. Jadi jangan heran bila Vina sudah sangat akrab dengan keluarga Rani begitupun sebaliknya Rani sangat akrab dengan keluarga Vina.

Vina duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Dia membuka aplikasi Instagram. Dia membuka akun yang bernama Vfereyriyans_ itu akun Instagram milik Vito.

Di lain sisi Rani sudah rapih dengan pakaian yang sangat simple. Memakai kaus over size warna hijau lumut celana levis hitam yang tidak terlalu ketat memakai sendal gunung dan rambut yang di kuncir kuda membuat leher putih nya terekspos jelas.

Rani tidak berdandan seperti gadis remaja biasanya. Rani hanya memakai bedak bayi supaya tidak terlihat kusam dan minyak telon yang dibalurkan keseluruh tubuhnya.

Rani mengambil ponselnya di atas nakas lalu Rani keluar kamarnya dan menuruni anak tangga satu persatu.

"Woy Ucup" panggil Rani

"Ucup Ucup nama gue Elvina coy" kata Vina tak terima namun ia masih tidak memalingkan wajahnya dari layar ponselnya.

"Jadi jalan ga" ketus Rani

"Jadi jadi elah" ucap Vina sambil memasukan ponselnya kedalam tas Selempangnya.

Vina mendongakkan kepalanya. Mata membulat mulut terbuka lebar.

"Astagfirullahalazim Rani" pekik Vina sambil geleng-geleng kepala

"Kenapa sih?" Tanya Rani terheran-heran.

"Gimana doi mau suka ama Lo Ran! Dandanan Lo kaya Lanang gini" ucap Vina sambil menatap Rani dari atas sampe kebawah. Vina berdiri dari sofa dan berjalan mendekat ke arah Rani.

"Lo harus ganti baju yang feminim! Ini bukan mau kerja kelompok atau kepasar Rani kita mau ke mall yampun temen gua gini amat" celoteh Vina sambil memutar-mutar badan Rani.

"Ih apansi Lo alay banget deh" cibir Rani.

"Ganti baju ga!" Tegas Vina.

"Engga mau" keukeuh Rani.

"Tante Erma Rani dandanannya kaya cowo ni Tante" adu Vina.

"Dih lemes banget"

"Bodo amat"

"Kenapa si sayang" tanya Rita lembut kepada dua remaja itu

"Ini loh tan, liat deh si Rani dandanannya kaya cowo masa mau ke mall pake sendal gunung si emang Mao ngedaki gunung!?" Adu Vina panjang lebar sambil bersedekap dada.

Rita melihat penampilan putrinya dari atas sampai bawah. Dia hanya tersenyum melihat penampilan anaknya. Anaknya memang beda dari perempuan lain disaat perempuan remaja sekarang ini pada sibuk untuk beli peralatan makeup dan mempercantik diri berbeda dengan Rani. Rani lebih baik membeli novel novel terbaru atau membeli sendal gunungnya untuk menambah koleksi sendal gunung tersebut.

ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang