Rani tersenyum lebar sambil berdiri menatap sekolah tercintanya. Hari ini Rani bertekad untuk memperjuangkan cintanya kepada Aldino tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.
Logika Rani mengatakan usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Dicoba dulu untuk berjuang. Jikalau belum mencoba saja sudah mengatakan "itu tidak mungkin terjadi" apa ada hasil nya? Tidak kan?.
Rani memantapkan hati nya sambil melangkah pasti masuk kedalam SMK Merdeka dengan senyum yang tidak ada hentinya.
Rani berjalan di koridor lantai dasar. Rani berhenti berjalan ketika dia melihat Aldino sedang berjalan menghampirinya.Bukan! Bukan menghampiri lebih tepatnya melewati nya saja.
Saat Aldino melewati Rani. Rani langsung bergegas membalikan badan dan menyusul Aldino.
"Eh kak tunggu" teriak Rani.
Aldino tetap berjalan tanpa menghiraukan gadis yang sedang berusaha menyamakan langkahnya.
"Kak" panggil Rani sekali lagi sambil menarik tangan Aldino namun tangan mungil Rani langsung di tepis oleh Aldino.
"Awhh" ringis Rani sambil memegang tangannya yang memerah.
Aldino membalikkan badan saat mendengar suara ringisan seseorang.
Aldino memasang wajah datar dengan tatapan tajamnya.Aldino tetap diam dia enggan untuk berbicara.
"Ka Aldi sa...sa.. saya mau kasih ini" ucap rani terbata bata sambil menyodorkan tempat makan yang rani buat tadi pagi.
Aldino menatap Rani dengan sorot mata tajam dan tersirat emosi dimatanya.
"Ka Aldi?" Panggil Rani lagi.
Aldino menghembuskan napas berat berusaha meredakan emosi yang ntah mengapa naik saat di panggil dengan panggilan Aldi.
Aldino langsung meninggalkan rani sendiri tanpa mengambil tempat makan yang di berikan Rani.
Rani menghela napas berat dan menatap nanar tempat makan yang di tolak mentah-mentah oleh Aldino.
Rani kembali tersenyum. Dia tidak boleh bersedih ini yang dinamakan perjuangan.Dalam berjuang tidak mungkin kan langsung mendapatkan apa yang di inginkan?. Dalam berjuang akan melewatkan fase suka maupun duka senang maupun sedih.
Jadi tetap lah tersenyum apapun yang akan di lewati.Namanya aja berjuang berarti siap menerima kenyataan baik Kenyataan yang baik maupun yang buruk.Rani membalikkan badannya dan menuju kelasnya dengan senyum yang sedikit dipaksakan. Rani akan mencobanya kembali besok siapa tau besok Aldino mau menerima pemberiannya.
****
Aldino menaruh tas nya di atas meja kantin dengan kasar lalu duduk di samping Kevin dengan ekspresi yang datar namun teman-teman nya bisa mendapatkan tatapan emosi yang tersirat di wajah tampannya.
"Kenapa lu No!?" Tanya Vito sambil menyeruput milkshake nya.
Aldino menghela napas kasar. Kesal sungguh kesal kenapa ada seorang gadis yang memanggil nya dengan panggilan Aldi?.
"Dinoooo woi Dino saurus"pekik Kevin tepat di telinga Aldino.
Aldino sontak terkejut dan langsung menoyor kepala sahabatnya itu.
"Berisik Lo" cetus Aldino.
"farel kacang gueee" teriak kevin-lagi tepat di telinga Aldino-lagi.
Lagi lagi Aldino terkejut dan langsung saja dia menjitak kepala Kevin. Aldino berdiri pindah tempat di samping Vito yang menurutnya lebih waras di banding farel dan Kevin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA
Novela Juvenil[SLOW UPDATE] AKAN DI REVISI DAN ADA PERUBAHAN DULU SETELAH SELESAI AKAN DILANJUTKAN LAGI CERITANYA!! Dingin,satu kata yang Rani rasakan ketika melihat pria yg ia kagum dalam diam. "Lagi-lagi gue suka Ama orang yg sifatnya dingin" Asmarani Fereiyra ...