"Ranii" panggil seorang laki-laki kelas VIII Smp dari arah belakang.Rani mengabaikan nya dan terus berjalan menuju kelasnya.
"Ranii" panggil laki-laki itu lagi.
Rani jengah dan Rani membalikan badannya dengan ekspresi yang datar dan tatapan yang dingin tanpa mengatakan apapun.
"Haduh huh huh bentar gue napas dulu" ucap laki-laki itu dengan napas tersengal-sengal sambil tangan yg memegang lututnya.
"Rani nanti pulang bareng gue ya" kata laki-laki itu dengan nada memohon.
"Ga" ketus Rani lalu pergi meninggalkan laki-laki itu sendiri.
"GUE GA AKAN NYERAH DAPETIN LO RANIIII" teriak laki-laki itu dan perkataan laki-laki itu masih didengar jelas oleh Rani.
'gue ga suka sama Lo jadi maaf gue ga bisa bales perasaan lo' batin Rani.
"DORRR"
"Monyong Lo" latah Rani sampai-sampai tubuh Rani terpental ke atas.
"Ngapain Lo bengong! Kesambet Lo!" Kata Vito lalu duduk di samping Rani.
"Kepo banget si Lo" cibir Rani lalu mengambil ponsel nya di nakas.
Rani sibuk berkutat dengan ponselnya dan melupakan vito yang berada di sampingnya.
Rani menghela napas berat sambil melihat postingan orang-orang di Instagram. BOSAN satu kata yang rani rasakan saat ini.
Hingga ada salah satu postingan yang sukses membuat rani membelalakkan matanya. Terkejut? Tentu,sedih? Apalagi. Ngeliat seseorang yang kita suka ternyata sudah milik orang.
Tapi Rani belum mengetahui fakta nya bahwa lelaki itu benar telah memiliki wanita atau belum. Namun Rani sudah menarik kesimpulan sendiri atas apa yang rani lihat belakangan ini di sekolah.
"Bang" panggil rani sambil meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas dan berdiri.
"Apaan" jawab vito
"Eh tunggu deh gue pipis dulu,gue mau nanya sesuatu ke lo" kata Rani lalu masuk ke dalam kamar mandi
Vito mengernyit kan dahinya sehingga lipatan di dahinya terlihat jelas bertanda dia bingung dan penasaran apa yang ingin adiknya pertanyakan.Namun vito tidak mempedulikan nya.
Selang 3 menit Rani keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di atas kasurnya menghadap vito.
Vito yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya akhirnya menatap Rani lalu mematikan ponselnya.
"Apan" tanya ulang Vito
Rani masih diam, bingung untuk bertanya atau tidak. Rani malu jika bertanya tapi jika tidak bertanya Rani sungguh di hantui rasa penasaran.
"Gue marah sama Lo bang" ujar Rani tiba tiba dengan memasang ekspresi yg kesal.
Vito mengernyikan dahinya bingung lantaran apa kesalahan nya sampai-sampai sang adik marah.
"Lah marah ngapa Lo?" Tanya vito sambil menidurkan tubuhnya di kasur sang adik.
"Tau ga kemaren gue di Bully habis-habisan sama fans lo,hampir ditampar gue.lo gatau kan!?" Celoteh Rani menggebu-gebu sambil mengingat-ingat kejadian beberapa hari kemarin.
"Serius Lo!"
"Masa gue boong!" Ketus Rani sambil memutar bola matanya jengah.
"Tapi Lo jadi di tampar ga!?" Tanya Vito antusias
"Menurut Lo!?" Ketus Rani.
"Menurut gue nggak,ada pangeran berkuda kan yang nolongin Lo!?" Kata Vito sambil menaik-naikan alisnya dan tersenyum jahil.
"bukan pangeran berkuda anjir" geram rani.
Rani menyilangkan kakinya lalu mengambil bantal yang berada di belakangnya dan di letakan di atas pahanya lalu menopang tangannya.
"Si Radwan nolongin gu--"
"Tuh kan!!" Teriak Vito dan memotong perkataan Rani.
"Apansi Lo orang dia cuma nol--"
"Dia suka Lo rann!!" Lagi-lagi Vito memotong perkataan Rani.
"Cuma nolongin ya bang Vito" tegas rani. Dan hampir saja bola matanya ingin keluar sangking kesalnya terhadap kakaknya yang selalu memotong ucapannya.
"Udah lah Lo sama dia aja dari pada sama Dino,dia lagi Deket sama cewek soalnya sakit hati Lo nanti!" jelas Vito
"Nah itu yg mau gue tanyain sama Lo!" Ucap rani antusias.
Rani menatap Vito lekat. sambil berfikir untuk bertanya atau tidak.
"Ka Dino udah punya pacar bang?" Tanya Rani ragu-ragu.
Vito berfikir sejenak untuk merangkai kata-kata supaya adik nya tidak merasa tersakiti.
"Menurut Lo!?" Tanya balik Vito
"Mana gue tau,makanya gue tanya sama Lo!" Cetus Rani
"Setau gue si Dino belom punya pacar,baru deket doang sama si Amora"
"Baru Deket!?"
"Iya"
"Belom jadian?"
"Belom"
"Belom pacaran?"
"Jadian dan pacaran itu sama pinter"
"Oh iya ya,Masi jombs dong?"
"Iya"
"Masi ada kesempatan dong buat gue"
"TERSERAH" pekik Vito lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan kamar rani
Rani membaringkan badannya di atas kasur nya menatap langit-langit kamarnya sambil senyum-senyum.
Rani menaruh bantal yang ada di pahanya di bawah kepalanya lalu mengambil guling dari samping tubuhnya dan memeluk guling itu erat sambil tersenyum dan sesekali ujung guling di gigit oleh rani.
'baru Deket kan belom jadian? Jadi belom ada hak satu sama lain aaaaaa' batin Rani.
'jadi gue masih ada kesempatan buat deketin dia. Bodo amat lah mau di kata apa yg penting gue nekat mau deketin dia mulai besok sip' lanjut nya dalam hati lalu Rani terlelap dalam tidurnya.
🎉🎉🎉🎉🎉
Haiii haii apa kabar..
Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir batin.Langsung vote dan komen aja.
Maaf juga baru bisa Up skrg hehe😂
Sampai ketemu di chapter berikut nyaa🎉🎉
Dyah pacar satu-satunya manurios.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA
Genç Kurgu[SLOW UPDATE] AKAN DI REVISI DAN ADA PERUBAHAN DULU SETELAH SELESAI AKAN DILANJUTKAN LAGI CERITANYA!! Dingin,satu kata yang Rani rasakan ketika melihat pria yg ia kagum dalam diam. "Lagi-lagi gue suka Ama orang yg sifatnya dingin" Asmarani Fereiyra ...