Kenangan Masa lalu

5.4K 549 41
                                    


"Aku tidak menyukai gadis gendut sepertinya, suka makan dan bodoh. Aku pacaran denganya karna taruhan dari kalian.  itu awalnya, tapi ternyata pada akhirnya aku telah jatuh pada pesonanya, seorang Uchiha Itachi, jatuh cinta pada perempuan yang di bulynya"

Sesampainya  di kantor, Naruto langsung di serbu satu devisi.

"Naruto, kemarin aku melihatmu di sered si bos. Kau tidak di apa apakan olehnya"?  Tanya tenten, bertubi tubi.

"Hm, tidak apa apa"jawab Naruto lesu.

"Ada apa dengan wajahmu"tanya Temari.

"Semalam aku mimpi buruk, jadi tak bisa tidur" jawab Naruto, dengan lesu.

"Itu tandanya kamu ingin ada yang nemenin tidurnya"ucap Temari yang di setujui oleh Tenten.

"Apa hubungannya coba"?  Tanya Naruto  bingung.

"Hubungannya, biar ada yang ngelonin dan  masuk ke dalam mimpi mu" ucap Temari.

"Aku, tidak percaya yang gituan. Mentang mentang sudah tidak jomblo lagi"

Temari dan Tenten hanya tertawa. Tak lama ada Kiba dan Shino.

"Naruto, kamu di panggil presdir tuh"!

Naruto  hanya menepuk jidatnya prustasi.

"Apa lagi sih, tak bisakah dia membiarkan hidup ku tenang" gerutu  Naruto  sambil bangkit dari duduknya.

"Sepertinya presdir naksir kamu tuh Naru"celetuk kiba.

"Maaf saja, aku tak selera dengan bekas"jawab Naruto.

"Bekas"??? Satu devisi cengo.

"Bekas orang"jawab Naruto, sebelum keluar dari devisinya

Naruto sudah berdiri di hadapan Itachi,selama beberapa menit.tapi  si' bos ' besar itu tak juga meliriknya.

'Apa , yang ia inginkan sebenarnya ' batin Naruto jengkel.

" kalau bapak tidak ada kepentingan ,saya permisi ingin kembali pada ruangan saya" jawab Naruto.

"bodoh" gerutu Itachi.

"Siapa yang bilang bapa bodoh"?

" Memangnya siapa yang berada di ruangan ini selain kamu".

"grrr"

Naruto menahan amarahnya,ia dengan berani menatap nyalang bos didepanya.

"pak seharusnya mulut anda di sekolah kan"

"Mulutku sudah pintar,apalagi membuat tanda di lehermu" Ujar Itachi dengan tenang,tidak peduli dengan Naruto yang telah  keluar asap dari kedua hidungnya.

"sialan," Naruto beranjak pergi.tapi langkahnya terhenti ketika suara berat seseorang di belakang mengucapkan sesuatu yang membuatnya terhenyak.

"jangan dulu pergi,sebelum orang di depan mu menjelaskan sesuatu"

Tiba tiba ingatan Naruto,tertuju pada  kejadian beberapa tahun silam.

"apa yang kau dengar kemarin"? tanya laki laki yang berstatus pacarnya.

" Aku tidak mendengar apa apa"

"bohong,tapi kenapa kau meminta kita berjauhan dan jaga jarak" ucap laki laki itu.

Natuto menghirup nafasnya dalam dalam,menyembunyikan luka di dalam hatinya.

"karna aku membencimu,kau puas.cari lagi wanita yang sesuai kriteria mu"

"Memangnya apa kriteria ku"

"Aku tidak peduli,pokoknya jauhi aku dari mulai detik ini" teriak Naruto,dengan suara parau,lalu pergi meninggalkan Itachi

Itachi, hanya mematung menatap gadis itu, lalu terdengar helaan nafas.

"Dasar gadis keras kepala, lihat saja. Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengawasimu"

Naruto menatap  ke arah Itachi lagi.

"Apa yang harus  aku kerjakan, aku tidak suka jadi  patung pajangan saja"

Itachi  mengangkat ujung bibirnya.

"Kau memang sama seperti  dulu_

"Jangan bawa bawa masa lalu"teriak Naruto , iya sengaja memotong Ucapan Itachi.

Itachi kehilangan  ke sabaran, dia menarik tangannya ke ruangan pribadinya dan mengunci Naruto.

Setelah  itu dia menelepon sekertarisnya.

"Batalkan semua janji hari ini, dan satu lagi, bilang aku tidak ada. Jika ada yang  ingin bertemu"

Dan suara sambungan hp, yang terputus pun terdengar bersahutan.

Itachi, mematikan hp nya. Dia segera masuk  ke dalam kamar pribadinya  yang di desain kedap suara.

Naruto  melangkah mundur , saat melihat  Itachi  yan berjalan dengan tampang seperti   serigala yang mengintai mangsanya.

Itachi, segera menyudutkan Naruto  ke tembok.  sehingga Naruto, tak bisa kabur.  

Itachi  mengadahkan wajah gadis tersebut, sehingga mata seindah langit itu menatapnya tajam.

"Lepas kan aku berengsek"

"Aku rela, kau mengumpati ku, memaki ku atau pun apa pun itu, tapi setidaknya dengarkan dulu penjelasan ku"

"Penjelasan apa lagi, sudah jelas jelas kau hanya memampaatkan ku sebagai taruhan"

My Boss My Second (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang