Naruto, hanya menatap sedih laki laki yang tengah terbaring koma itu.
Kepalanya di perban, dia menengok Itachi dengan tangan yang masih tertempel impus.
Air matanya, turun dari kedua mata cantiknya.
"Maafkan aku tachi, semoga kau cepat sembuh "
Naruto dengan sedih, keluar dari kamar rawat Itachi, dan kembali ke kamar rawatnya.
Naruto tengah duduk di ranjangnya, saat kurama datang menjenguknya bersama sang ayah dan ibunya.
"Bagaimana kabarmu sayang "? Tanya Khusina , sambil mengusap kepala Naruto.
"Aku sudah baikan kaasan"
"Lain kali kerjanya jangan sampai drop seperti ini"ucap sang Tousan dengan tegas.
"Iya Tousan,Kurama nii kemana "?
"Dia jenguk dulu Itachi di kamar sebelah"
"Oh begitu "
Naruto terdiam, tak lama Kurama datang.
"Naruto, Itachi sudah sadar kau ingin bertemu dengannya"
"Boleh "jawab Naruto ragu, Kurama membantu adiknya itu berdiri dan berjalan ke arah kamar
Mereka berdua masuk, terlihat Fugaku, Sasuke , dan Mikoto ada di sana.
"Loh, Naru chan, kau kenapa'? Tanya Mikoto, histeris melihat 'calon' mantunya memakai selang inpus.
"Aku tidak apa apa, bibi hanya tipus "jawab Naruto, dengan wajah yang masih pucat.
"Kamu bilang hanya tipus"ucap Mikoto, dengan wajah seramnya, membuat satu kamar merinding, termasuk Naruto.
Naruto dan yang lainnya, terkejut bukan main, saat Itachi berkata menggemparkan satu Ruang inap icu.
"Kaasan, siapa gadis kuning tengik itu"? Tanya Itachi, sambil bersandar di ranjangnya.
"Hah"
"Deg "
Jantung Naruto, berdetak lebih kencang tak Seperti biasanya.
Mikoto menghampiri Itachi.
"Ada apa dengan mu Ita kun, kenapa kau tak ingat Naru chan"? Tanya Mikoto khawatir, lalu ia segera memanggil dokter.
Lalu sang dokter menjelaskan.
"Bahwa ada sedikit ingatan nya yang hilang, akibat kecelakaan itu, tapi itu tidak patal seiring berjalannya waktu Ingatan yang hilang itu akan kembali lagi"
Naruto tidak tahu kenapa ia merasa sakit hati, saat mendengar Itachi hilang Ingatan. Padahal dia sendiri yang menginginkan Itachi untuk melupakannya. Apa mungkin dia masih mencintai Itachi, tapi Naruto selalu menyangkalnya dan tak ingin menghancurkan prinsipnya, yang haram balikan dengan mantannya.
Naruto tersenyum tegar lalu ia berkata.
"Baguslah jika kau melupakanku, itu lebih baik untuk mu, semoga cepat sembuh bos" ujar Naruto, lalu segera pergi meninggalkan ruang inap Itachi
Satu ruangan, di buat membeku oleh ucapan kedua orang tersebut.
Naruto, segera keluar ruangannya sebelum air mata yang di tahannya meluncur bebas.
Naruto, segera bergegas pergi ke ruangannya, dia mencabut selang inpusannya, rasa sesak yang ada di hatinya tak bisa ia tahan lebih lama lagi.
Naruto, segera pergi dari rumah sakut, setelah mengganti pakaiannya.Ia segera pergi, sebelum sang Kaka menemukannya.
Kurama, membelalakan Matanya, saat ia tak menemukan adik bodohnya itu, ia kecolongan gadis itu pergi saat ia masih di ruangan Itachi.
"Naruto, kalau kau bukan adikku, sudah ku kirim kau ke planet mars"gumam Kurama, sambil menjalankan mobilnya.
Sementara itu Naruto, menangis sejadi jadinya di sebuah pantai yang sepi, angin laut berhembus dan mengibarkan helaian pirangnya.
Iya, mengeluarkan seluruh rasa sesak yang ada di dalam hatinya. Setelah merasa tenang Naruto, segera pulang ke aparteman nya.
Besok paginya, Naruto sudah siap dengan pakaian kerjanya, bibirnya yang masih terlihat pucat, ia polesi dengan lipbam warna pink muda, sehingga ia terlihat segar.
Sesampainya di kantor, Naruto langsung di serbu teman temanya. Teman teman yang perhatian tapi cerewetnya minta ampun.
Sakura dan ino, yang lebih awal memeluk Naruto. Kedua gadis itu, baru pindah ke kantor pusat, saat Naruto di rumah sakit.
"Kangeen " ucap Keduanya, sambil merangkul Naruto layaknya teletubist.
Tak lama Temari dan Tenten juga ikutan.
Setelah acara kangen kangenan, Sasuke datang dan menyuruh mereka untuk segera ke ruangan masing masing.
Sakura manyun sambil ngaduk ngaduk makan siangnya. Bibirnya maju beberapa centi membuat Naruto penasasaran.
Naruto, Temari Tenten, Sakura dan ino, tengah makan siang di kaferia kantor.
"Kau kenapa Saku"? Tanya Naruto heran.
"Ah, aku kesal dengan direktur berambut ayam itu"?
"Berambut ayam, maksudnya si Teme"!
" teme, kau mengenalnya Naru"? Tanya Ino penasasaran.
Naruto , mengangguk. Tak lama datanglah Yamato, menghampiri ke lima perempuan tersebut.
"Nona Naruto. Tuan fugaku ingin bicara empat mata dengan anda"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Second (end)
RomanceNaruto, tak menyangka. Jika kepindahan nya, ke kantor pusat. Mempertemukan nya, dengan mantan pacar, yang ia benci , dan ternyata eh ternyata dia juga merangkap diri sebagai bos nya.