"Jadilah wanita yang kuat dan tegar"
Naruto menahan nafasnya, rasa lelah itu kembali menghinggapi hatinya.
"Lepaskan aku Itachi, cari wanita lain yang lebih baik dari ku"
"Dengarkan aku,jika aku bisa melepaskan mu, dari dulu aku sudah lepaskan kau, dan tak membuat orang yang di jodohkan denganku meninggalkan ku demi kekasihnya, tapi itu semua percuma," Teriak Itachi.
"Karna kau tak mau berusaha" gumam Naruto.
"Bukannya, aku tak mau berusaha. Tapi kau, kau tak mau pergi dari hatiku Naru "
Naruto terdiam , Itachi hanya mampu menatap gadis cantik itu dengan penuh kerinduan.
Naruto, menghela nafas, lalu berkata.
"Maaf saja, tapi aku sudah tak mencintaimu lagi"ucap Naruto bohong.
Tapi Itachi tak bisa ketipu, dia menarik tengkuknya Naruto dan menciumnya dengan ciuman frustasi, benerapa Kali ia menggigit bibir Naruto.
Naruto mendorong Itachi, lalu ia menampar pipi Itachi, dengan keras. Hingga sudut bibir Itachi berdarah.
"Jangan terlalu banyak bermimpi. "Ujar Naruto, lalu keluar dari ruang pribdi Itachi, sambil menahan air matanya yang siap tumpah, pandangannya mulai pudar. Tapi samar samar dia melihat ada beberapa orang di ruangan Itu, Naruto segera menghapus air matanya.
Dan benar saja, ada Kakanya di sana. Yang tengah menatapnya khawatir, tapi ia tak perduli. Ia masih marah pada kakanya.
"Naru " gumam kurama.
"Naruto, kau masih tak mau memaafkan Itachi"
"Tidak"
"Tapi itu kan sudah lama Naru "
"Kenapa kaka membelanya"
"Karna Kaka tahu, dia menyasali perbuatannya"
"Jangan bilang Kaka tahu soal taruhan Itu "
"Ya kaka tahu"
Naruto menatap kurama kecewa, lalu ia pergi meninggalkan kurama yang berusaha menjelaskan sesuatu.
Naruto, menyenderkan punggungnya di toilet wanita. Air mata turun dari kedua matanya, dia memeluk lututnya, dan menangis dalam diam.
Setelah 15 menit menangis dalam diam, Naruto mencuci mukanya, dan merapikan penampilannya.
Ia bercermin, dan melihat matanya yang begitu bengkak.
Ia, menghela nafas. Dan segera keluar dari kamar mandi, dia berjalan sambil menunduk agar tak ada orang yang melihat, betapa kacaunya seorang Uzumaki Naruto.
Tak lama, Naruto sampai di ruangannya, dia langsung duduk di kursinya, dan langsung menelungkupkan wajahnya di atas lipatan kedua tangannya.
"Naru, ada apa denganmu"? Tanya Temari khawatir.
"jangan ganggu aku sampai makan siang, kepalaku pusing sekali"
"Kau sakit Naru "! Kali ini Tenten yang bertananya.
"Mungkin aku hanya kelelahan"
"Baiklah, "ucap Temari, selaku ketua divisi
Satu divisi memandang Naruto khawatir, tak biasanya gadis itu seperti ini.
Jam makan siang pun tiba.
Temari membangunkan Naru,
''Naruto, ini sudah waktunya makan siang"
"Hm, nanti aku menyusul"
"Iya kami duluan. Awas kalau tidak menyusul "
"Iya iya. Cerewet "
Naruto bangkit dari tempat duduknya, tiba tiba pusing melandanya saat ia akan melangkahkan kakinya, dia hampir terjerembab jika saja tidak ada Itachi yang menahannya.
"Kau tak apa "? Tanya Itachi khawatir.
"Aku tak apa apa, terimakasih bos"
"Tidak apa apanya kau terlihat pucat" balas Itachi, yang terlihat Khawatir di mata Naruto.
'Aku begini karna mu'
"Sudah ku bilang aku tak apa apa " ujar Naruto dengan suara seraknya.
"Dasar keras kepala" Ucap Itachi, sambil menggendong Naruto ala bridal.
Naruto, tak melawan tubuhnya terasa lemas dan akhirnya dia pinsan.
Itachi yang mengetahui Naruto pinsan, ia segera berlari ke parkiran tidak perduli dengan orang orang yang memanggil namanya.
Itachi , menyuruh Shisui ikut, dan menyetirkan mobilnya. Sedangkan ia tetap menggendong Naruto dalam pelukannya.
Tak lama, sampailah mereka di rumah sakit. Naruto segera di tangani oleh dokter.
Itachi, menatap gadis yang di tangannya terselip selang inpus, dokter memonisnya kena tipus.
Tak henti hentinya , Itachi menciumi tangannya Naruto, berulang kali dia meminta maaf.
Itachi, tak sadar jika Naruto menangis dalam diam. Naruto paling tidak suka, jika ada orang yang merendahkan dirinya seperti ini. Tapi karna ia memilih gengsinya bukan rasa dalam hatinya.
Dia membuka matanya, lalu melihat sesosok laki laki yang tertidur di atas punggung tangannya yang ia gengam erat.
Tangis Naruto, pecah kembali meskipun dalam diam.
Kurama, tengah menyuapi Naruto dengan buah.
"Maaf "ucap Naruto.
"Untuk apa"? Tanya kurama.
"Karna aku sering merepotkan niisan"
Obrolan mereka terhenti saat Shisui datang.
'" Ku Itachi kecelakaan "
"Deg"
"A_apa Itachi kecelakaan "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Second (end)
RomanceNaruto, tak menyangka. Jika kepindahan nya, ke kantor pusat. Mempertemukan nya, dengan mantan pacar, yang ia benci , dan ternyata eh ternyata dia juga merangkap diri sebagai bos nya.