09 - Mac & Cheese

75.4K 4K 77
                                    

"WHAT THE FUCK?! SHAWN MENDES LAGI DEKET SAMA HAILEY BALDWIN?!" pekik Okta seraya membulatkan matanya lebar-lebar. Tatapanny fokus pada layar ponselnya yang menampilkan sebuah foto dua orang artis yang dikabarkan sedang dekat satu sama lain.

Sudah dua minggu lebih setelah hari itu, sekarang hari Sabtu. Jadi seluruh siswa di SMA Cinta Bangsa diliburkan. Okta dan Jean memutuskan untuk main ke rumah Vella, sebab gadis itu sendiri yang meminta kedua temannya agar menemaninya di rumah. Vella sendirian, karena Hana kerja di kantor dan sebenarnya Vella memang selalu sendirian disaat ibunya pergi kerja.

Jean melotot, lalu merebut ponsel Okta. "YA ALLAH! BERITA MACAM APA INI?!"

Vella mengernyit, lalu merebut ponsel Okta dari tangan Jean. Ia memandangi foto itu dengan tatapan kesal, lalu mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya.

"Ah, pengen gue cabik-cabik si Hailey. Apa-apaan deket-deket cowok gue?!" kesal Vella. Mood-nya berubah 180 derajat ketika melihat foto itu.

Mereka bertiga memang mengidolakan Magcon, terutama salah satunya yang bernama Shawn Mendes. Apalagi, sekarang Shawn sedang naik daun dan mempunyai banyak fans. Jean, Okta, serta Vella terus berharap agar bisa bertemu dengan Shawn. Yah, walaupun mereka juga tahu bahwa mereka tak bisa menggantikan posisi cewek yang bernama Hailey Baldwin itu.

Sedetik kemudian, Vella beranjak dari kasur dan meraih sebuah laptop bermerk buahnya. Cewek itu menekan tombol power terlebih dahulu, sebelum akhirnya tengkurap di kasur seraya memainkan laptopnya.

"Lah, cowok lu bukannya si Alan, Vel?" tanya Jean.

Vella diam. Okta pun tertawa mendengar ucapan Jean yang sebenarnya memang kenyataan. Jean yang tadinya duduk bersila di sisi kasur Vella, kini mengubah posisi duduknya menjadi tiduran. Mereka berdua memang sudah sering sekali main ke rumah Vella, bahkan menginap.

"Tapi, gue bingung deh," ucap Jean seraya menatap langit-langit kamar Vella. "Kok bisa sih, Alan suka sama lo?"

Okta terkekeh, kemudian ikut berbaring di sebelah Jean. "Bisa lah. Lo liat Vella deh, udah cantik, body goals, baik, pokonya perfect deh!"

Yang diomongi pun hanya diam. Tatapannya fokus pada layar laptop di depannya. Jari-jarinya sibuk mengetik sesuatu di laptop itu. Vella tampak berantakan pagi ini. Rambutnya dicepol asal, wajahnya masih terlihat sangat mengantuk, dan bahkan ia hanya mengenakan kaos putih polos kebesaran serta bawahan celana pendek sepaha. Mandi pun belum. Cewek itu merasa sangat mager hari ini.

"Ngetik apaan sih, Vel?" tanya Jean, seraya melihat ke layar laptop Vella. Namun, Vella tidak menjawab dan malah melanjutkan pekerjaannya. Jean yang merasa dikacangi itu mendengus kesal dan kembali berbaring.

"Nulis apaan dia, Jean?" tanya Okta.

"Itu, cerita wattpad-nya." Jean menjawab.

Mengabaikan kedua temannya, Vella masih fokus dengan tulisan-tulisan yang ia ketik di aplikasi bernama wattpad. Otaknya berpikir keras, mencari sebuah ide untuk cerita yang ditulisnya. Dan beberapa detik kemudian, tiba-tiba ia teringat tentang curhatan pembacanya kemarin. Lalu Vella memutuskan untuk mengambil sedikit dari curhatan pembacanya untuk cerita baru yang ia tulis.

Ya, pembaca cerita Vella memang suka curhat lewat dm instagram. Vella dengan senang hati membaca curhatan-curhatan itu, lalu memberikan saran untuk mereka semua. Para pembacanya pun semakin menyukai Vella karena cewek itu sangat ramah.

She's MINE!! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang