Paw Patrol: Adventure in The Past

just ending

Maaf kelamaan update.

Hoy, yo Author balik lagi. Hehehe.. para Readers, tahu ngak? Sepertinya ini akan menjadi chapter terakhir dari Paw Patrol: Adventure In The Past. Maaf kalau selama ini ceritanya kurang bagus dan panjang-panjang, ya maklum, Authorkan pemula, hehehe..... baiklah, gak pake basa-basi lagi!

Batin Ryder: kenapa?.. aku... lemah begini? Kakek Bisma telah percaya padaku, tapi malah aku tidak bisa melindunginya.. aku kapten yang payah!
Bisma: tidak.. tidak.. Rey-Ro.. Ryder.. kau bukan kapten yang payah.
Ryder: (tersentak) ahg!

Sementara itu Genta.

Genta: hahahahah.. adik, aku sudah membalas kematianmu!

Tiba-tiba, Genta meredupkan pengelihatannya lalu membuka matanya lagi perlahan-lahan, dan tampaklah sosok sukma Nila adiknya yang kini hanya tampak oleh dirinya seorang.

Genta: adik, kau bisa tenang sekarang! Dendammu sudah terbalaskan!
Nila: (diam)
Genta: kenapa adik?
Nila: (diam sejenak)... kakak bukan ini yang kuinginkan.
Genta: apa?
Nila: apa kakak tidak ingat pesan terakhirku dulu?
Genta: hah? (Mengingat kejadian yang dulu)....... ah.. pesanmu itu..
Nila: kakak sudah salah mengartikannya, aku tidak berkata aku menginginkan ini!
Genta: hah?
Nila: yang aku pesankan pada kakak adalah... kakak tidak perlu marah pada Bisma. Kalian adalah dua laki-laki yang sangat kucintai, kalian tidak perlu saling membenci. Aku ingin kalian menjadi sahabat dekat. Kalau aku diberikan waktu lebih lama... aku ingin Bisma menjadi pendamping hidupku. (Melihat Bisma yang telah bermandikan darah)
Genta: (melihat Bisma)...
Nila: kakak, sejujurnya sejak pertama kali melihat Bisma... aku tahu dia bukan hanya sekedar membuatku terpana, tapi dia juga yang akan membawaku pergi menuju kedamaian, meskipun begitu aku akan selalu berada di hatinya.. sampai waktunya. Tapi, kakak terlalu di kuasai emosi, membuat kakak gelap mata, dan.. dan.. kakak membunuh sesorang yang juga penting bagiku.
Genta: (merasa bersalah)
Nila: setelah aku meninggal, aku masih ingin melihat Bisma disini meskipun jarak terjauh sudah pisahkan kami. Aku akan tetap menunggu Bisma jika waktunya sudah tiba... tapi aku tidak mau dia menemuiku dengan cara begini! Dengan cara kalian saling menyakiti!
Genta: (menatap sukma adiknya tersebut)
Nila: kalau saja sekarang Bisma masih hidup, aku ingin sekali melihat kalian menjadi teman yg akrab. Tapi kenyataannya.... (menatap kakaknya dengan tajam) AKU KECEWA PADAMU, KAKAK! (Dengan menekankan kata "Kecewa", lalu lenyap dari hadapan Genta)
..
..
Genta: apa yang telah kulakukan? (Segera lari kearah Bisma)
Batin Genta: tolong maafkan aku, jangan mati dulu....
Genta: (berteriak) Bisssmaaaaaaaaaaaaa!!!

Dan dengan segera, Genta langsung berdiri dihadapan Bisma yang kini telah bermandikan darah.

Genta: (segera mengecek urat nadi Bisma) ...argh
Will: apa kau belum cukup balas dendamnya? (Melempar Tomahawknya kearah Genta)

Craaak!

Genta: (tersungkur dengan Tomahawk Will didadanya) argh.. Bisma...

Tsiing!

Black Fuur: (menancapkan Pirate Swordnya di perut Genta) apa tidak cukup kau melukai kami semua setelah semua yang kau lakukan?!
Genta: (terdiam)
Ernerst: kau datang dan tiba-tiba mengecek nadinya Bisma, kau benar-benar ingin mengejek kami ya! (Menembak Genta dengan senapannya)

Dor!

Genta: (tertembak tapi tak merasa sakit sedikitpun) ehk... Bisma...
Ryder: (berbalik pada Genta denga tersenyum) jangan khawatir Genta! Kakek Bisma masih disini, kok
Genta, B. Fuur, Will, dan Ernerst: (kaget 1/2 mati) apaaaaaaaaaaa?????
Chase: ya, kakek Bisma juga mendengar pembicaraan kalian, Genta
Genta: (terkejut) eirgh...(segera mendekat kearah Chase) be-benarkah itu?
Bisma: (tiba-tiba berbicara) yaaa.. tentu saja, Genta
B. Fuur: (menangis) he.. he... huaaaaa (memeluk tangan Bisma) kau hiduuup!... kau masih hiduuuup... Bismaaaaa.. huaaaaaaaaaa aaaaaa..
Will: (terharu dan menangis kecil) selamat datang kembali teman tua!
Bisma: apa itu pujian?
Will: bukan!
Bisma, Will, Ryder, chase dan Ernerst: (tertawa) hahahahahahhahah...
Ernerst: yey! Bisma hidup! Egh.. hidup Bisma!
Isuzu: (terbangun) hah.. Bisma? (Kaget) kau masih hidup!
Genta: (mulai menangis) hiks.. Bisma.
Bisma: ya, Genta aku mendengarkan pembicaraan kalian, dan kau tahu aku sudah memaafkanmu
Genta: (masih mulai menangis) be.. be-be..
Bisma: (mengangguk) hmm
Genta: (siap manangis) hek.. hek.. (menangis) huaaaaaaaaaaaaaa.. aaaaaaaaaaa..