AI

1.5K 123 9
                                    

Jika kau membaca suratku ini, maka mungkin surat ini sudah berusia lebih dari ratusan atau bahkan ribuan tahun. Mungkin, kau akan bertanya-tanya tentang siapa aku. Baiklah, namaku Kim Jong In dan aku adalah lelaki paling beruntung di dunia ini setidaknya sebelum orang-orang jepang itu datang. Aku seorang penyuka sesama jenis, terkadang kita memang tidak bisa memilih akan menjadi apa kita saat menghirup udara semesta untuk pertama kalinya.

Aku adalah seorang anak pemusik istana. Karenanya pun aku menjadi pemusik istana pula, kami hidup dengan sangat damai dan senang. Seluruh penduduk di kotaku pun juga hidup sedemikian rupa. Kami hidup dengan senyum di wajah kami setiap hari. Jika aku mengingatnya saat ini, rasanya aku sangat merindukan masa-masa itu.

Masa-masa bahagia itu, tersapu oleh kekejaman para barbar itu. Malam itu kaluargaku terlelap di bawah pancaran bulan di dalam rumah hangat kami lalu seseorang menggebrak pintu rumahku dengan keras dan menyekap seluruh keluargaku. Dengan paksa, kami diminta mengikuti kemana mereka pergi. Aku hanya bisa menurut, aku hanya pemusik bukan prajurit. Aku bukanlah seseorang yang dirancang untuk memerangi orang-orang berbadan besar dan membawa senjata.

Aku terpisah dengan keluargaku. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan pada keluargaku, namun yang dilakukan mereka kepadaku sepertinya sudah cukup membuktikan bahwa mereka adalah manusia biadab yang membuatku tidak percaya bahwa pada kekejaman para dewa untuk membuat kami hidup dalam satu kehidupan yang sama dengan mereka.

Dengan hanbok putih tidurku yang sudah kumal dan bau, mereka menyuruhku untuk melakukan apapun yang mereka suruh. Apapun.

Mungkin aneh. Tapi, aku juga sangat merindukan masa-masa itu. Masa di mana aku bertemu dengannya, seorang pengkhianat semesta Joseon. Di mata hukum, aku akan sangat berdosa jika aku mencintainya. Tapi jika bahkan logikaku tidak bisa membendung emosiku yang berlimpah padanya, apa yang bisa dilakukan seorang pria asing dengan palu di tangannya.


                                                                         -----------------------------------



Ehem, Jadi, cerita ini dipublish lagi dengan diedit sedikit dalam beberapa kalimat serta diksinya. Setelah cerita ini selesai dipublish, cerita Back to Circle One akan dipublish juga dan semoga sampai tamat. 

Aku yakin banyak banget pembaca yang belum pernah baca tulisanku sebelumnya. Jadi, semoga cerita ini bisa menjadi pembuka yang bagus untuk kalian agar bisa mengenalku.

Cerita ini kemungkinan besar tidak on track pada fakta sejarah yang sesungguhnya, ada beberapa bagian yang backlash, tidak logis (banget), tidak terstruktur dengan rapi secara komponen cerita. Karena jujur aja, pas bikin ini, tepatnya kelas 10, aku pengennya ngepush dalam segi emosinya dan karena emang aku dulu nggak serealistis jadi gini deh ceritanya. ala kadarnya. hehe.

Jadi, semoga kalian suka.

LOVELOVELOVE

AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang