KELAS OLAHRAGA

4 1 1
                                    


Hari Jumat.

Bencana bagi seluruh anak kelas XI IPA 1.
Tuhan sepertinya ingin memberikan ganjaran kecil untuk mereka kareba mendapatkan jadwal pelajaran eksakta di satu hari terakir sekolah di minggu ini. Fisika,Kimia,Biologi dan hanya diselingi Olahraga di jam terakhir.

Papan tulis kelas penuh dengan rumus-rumus,teori dan soal dari Pak Osbert sih guru Fisika yang suaranya lambat seperti siput, tak berhenti mengoceh.

Semua benar-benar mengucap syukur saat bel berdering menandakan pelajaran Fisika telah selesai dan jam Olahraga baru saja di mulai.
Mereka semua berebut keluar kelas untuk mengganti pakaian Olahraga.

Val yang selalu kalah cepat keluar kelas, memutuskan untuk mengganti pakaian di dalam kelas saja. Val celengak-celenguk untuk memastikan tidak ada seorang pun yang berada di depan kelas. Val kemudian hendak membuka seragamnya.

"Shit!" kata Val keceplosan.

Val sudah membuka kancing seragamnya saat Kent mendadak masuk kelas dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Sorry!" kata Kent.

Val buru-buru mengancingkan ulang seragamnya. Dengan wajah merah padam yang artinya dia sangat malu, Val melirik Kent yang masih memejamkan matanya.

"Lu ngapain sih ganti baju disini!"
"Ke ruang ganti sana!" kata Kent panas.

Kent hampir saja menyaksikan sesuatu yang seharusnya tidak harus dilihat Kent karena kecerobohan seorang cewek bernama Valerie yang polos.

"Tadi  kalah cepat sama yang lain, terus ruang gantinya full." kata Val tertatih.

Kent kesal. Andai saja tadi Kent tidak meninggalkan HP nya, Kent tidak akan kembali ke kelas.

"Buruan, gue anter ke ruangan ganti sekarang!" kata Kent dengan nada kesal.

Kent mengedikkan kepalanya ke arah luar kelas sebagai tanda agar Val mengukutinya.

"Hah?" kata Val yang tak percaya. Kaget dan takut jika salah dengar.

"Malah bengong lagi! Buruan, kita udah telat!" kata Kent berdecak kesal sambil meraih HP nya di atas meja.

Kent menuntun Val ke arag ruang ganti.
Mereka berjalan dalam diam.

"Tuh! Ruang gantinya disana udah kosong." kata Kent sambil menunjuk ke arah ruang ganti.

Val buru-buru masuk ke ruang ganti yamg sudah kosong di karenakan anak-anak audah berkumpul di lanpangan. Selesai berganti pakaian Val keluar dari sana, Kent bersandar di dinding dengan tangan terlipat di dada, terlihat dia sedang menunggu Val.

"Loh, Lu kok.." kata Val yang kaget melihat Kent.

"Ntar lu nyasar lagi kayak anak ayam kehilangan induknya" potong Kent begitu jutek.

"Kita udah telat hampir 15 menit, buruan jalannya!" ketus Kent lalu berjalan.

Dan benar. Saat mereka berdua tiba di lapangan, anak sekelas sudah melakukan pemanasan berlari keliling lapangan.

"Kalian berdua ini kenapa bisa telat!" kata Pak Surya, guru Olahraga mereka sambil memegang pinggangnya dengan kedua tangan.

"Ini sudah hampir jam 11!" sambung Pak Surya.

"Maaf pak, tadi saya kehilangan pakaian Olahraga saya, dan saya minta tolong dia untuk bantuin nyari Pak." kata Kent mengerling Val yang sekilas terlihat kaget, dan berusaha memberi kode agar supaya cewek itu tidak membantah cerita karangannya itu.

"Kalian ini! Karena kalian berdua telat, saya hukum kalian lakukan pemanasan 2 kali lipat!" kata Pak Surya sadis.
Beliau adalah sosok yang tidak suka main-main dengan jam pelajarannya.

"Lari keliling lapangan basket 10 kali. Sekarang!" kata Pak Surya dengan nada tinggi.

Kent segera melaksanakan hukumannya.
Val mengikuti. Sebenarnya, Val payah sekali dalam hal apapun yang menyangkut Olahraga. Bahkan senam pun payah.

"Lu kuat lari kan?" tanya Kent sinis, tapi sedikit cemas melihat Val yang kelihatan agak lemah di belakangnya.

"Gue kuat kok" kata Val sambil meringis, berusaha menahan nafas nya yang begitu cepat keluar.

Kent menggelengkan kepalanya dan terus belari. Sesaat kemudian Kent terhenti dari larinya. Kent melihat kesal ke arah Val yang jauh tertinggal di belakangnya.

"Sial! Tampaknya ini hari apes gue, mengapa gue harus terjebak dengan cewek itu." ketus Kent pelan.

"Nggak usah lari. jalan cepat aja" kata kent pada Val yang hampir dekat ke posisinya.

"Gue gapapa, lu lari aja" kata Val dengan nafas terengah-engah.

"Heh, ini juga gue telat karena lu! Udah jangan bantah omongan gue bisa ga?" kata Kent kesal.

"Iya, sorry" kata Val lirih. Hanya itu yang bisa dikatakan.

Mendengar nada suara Val yang terdengar sangat menyesal, entah kenapa hati Kent terenyuh. Kent tidak sempat hati melampiaskan kekesalannya kepada cewek polos itu.

Kelihatannya Val tidak menunjukkan tanda-tanda fisik yang kuat untuk melanjutkan lari.
Maka, dengan sengaja Kent memperlambat langkah larinya.
Hanya sedikit menjaga jarak di depan cewek itu dan sesekali Kent menoleh kebelakang dan berharap agar Val tidak jatuh pingsan.

***

Dan akhirnya beberapa waktu kemudian, apa yang di kawatirkan Kent itu terjadi.

"Kent" kata Val lalu terjatuh pingsan.

Kent berhenti berlari setelah mendengar suara dari Val. Kent pun menoleh kebelakang dan kaget melihat Val yang terkapar di atas tanah. Refleks Kent langsung lari kearah Val yang pingsan.

"Eh, woyy bangun" kata Kent panik sambil menggoyang-goyangkan pipi Val berharap bangun.

Seketika aktivitas Olahraga terhenti. Semua kaget dan langsung menghampiri Kent dan Val.

"Kent, cepat bawa Val ke Klinik sekolah" kata Pak Surya kepada kent.

"Baik Pak" kata Kent.

Kent pun mengangkat Val pergi menuju Klinik sekolah dan di ikuti kedua sahabatnya Val, Lala dan Freeza serta juga Mark.

Sampainya di Klinik sekolah Kent membaringkan Val di atas tempat tidur. Kent menatap lama wajah Val yang begitu pucat dan tatapan itu terlepas setelah dokter yang datang untuk memeriksa keadaan sih Val, Kent pun pergi keluar bersama Mark dan meninggal kan Val berasama dokter serta kedua sahabatnya.

***

"Val..Val, Lu udah sadar?" tanya Freeza begitu kawatir.

"Lu gapapa kan?" sambung Lala.

"Iya gapapa" kata Val.

"Syukurlahh" kata Freeza dan Lala secara bersamaan.

"Eh, gue kesini di bawa sama siapa?" tanya Val kepada mereka berdua.

"Lu di bawa kesini sama sih cowok jutek , sih Kent." kata Lala.

"Hah?Kent?" kata Val kaget.

"Iya Kent" kata Lala

"Terus dia kemana?" tanya Val begitu penasaran.

"Udah pergi dari tadi, setelah membaringkan lu."

Val pun kepikiran tentang apa yang terjadi hari ini, di pikirannya bawah semua ini adalah mimpi di siang hari. Dia juga berpikir bagaimana nanti caranya dia akan mengucap kan terima kasih kepada Kent.


End for this part!
btw, ini part yang terpanjang menurut gue wkwk.
kalo kalian suka atau ada keritikan, silahkan Vommen yaa.
tunggu next partnya ;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I Say? ( Love U )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang