Bertanya risau, kenapa pakaian sekolahnya tidak sesempurna seperti selalu. Gilakan kecomelannya sehingga tidak menghiraukan kata-kata manusia. Lalu ku berkata, "Mahuka nanti rehat bersama?" dgn penuh pengharapan dia berkata, "Mahu. Janji, rehat bersama nanti." Aku kaku. Perkataan janji, janji, janji itu mampu membisukan ku. Takut menghancurkan sebuah pengharapan itu lalu ku berkata. "Tidak janji tapi pasti".
- 17.04.2018, Sekitar pukul 6 lebih pagi -
Tika jalan bersama kau ada kata, "Ku mahu kau menggunakan baju hijauku pada esok hari." Aku menolak sbb baju itu tidak sesuai ku gunakan pada esok harinya. Tapi, engkau tetap dgn kemahuanmu. Dan aku kalah. Lalu aku mengiyakannya. Dan sampai skrg ku masih menunggu, "Mana baju hijau itu? Lalu, apa akan ku guna esok hari?"
-17.04.2018, Sekitar pukul 9 lebih pagi-
Kau sarung cincin hitam dikala ku sibuk. Menghiasi jari-jari, dan kau berkata "Pakai jgn pernah buka". Aku tersenyum tanpa makna :')
- 17.04.2018, sekitar pukul 11 lebih pagi -
YOU ARE READING
Puisi Nafsi
PoetryBait puisi yang tiada makna, bukan puisi cuma isi hati, curahannya diluah ikut alur puisi, bicara dalam hati, jarinya main aksi. Baca, jgn bermadah. Mungkin ada kepalanya tidak dapat kau baca. Dengan itu, baca lagi. Awalnya ini hanya huruf yg bersam...