MENMA, MAU ADIK BARU!!

6.4K 483 25
                                    

NaruSasu plus Baby Menma (sebenarnya bukan baby sih, dia sudah 5 tahun :D but he is still baby hahahahha)

Rated M for save.

Enjoy.
.

Alis tipis dari bocah kecil itu merengut disertai bibir tipisnya mecucu. Ia menyedekap kan tangan nya ke dada lalu membuang muka. Ia kesal.

"Menma. Jangan seperti itu." Sasuke jongkok untuk merendahkan diri. Bertatapan dengan bocah kecil itu.

"Menma marah sama papa." Rengek nya yang di balas dengusan nafas lelah oleh Sasuke.

"Apa yang membuat mu marah?" Sasuke menuntun wajah bocah kecil itu untuk menatap nya. "Kau bisa menceritakan pada papa." Ujarnya dengan suara lembut bahkan lebih mirip bisikan.

Bola mata Menma melebar lalu berkaca-kaca. Ia menyerah bila papa nya sudah berubah sikap seperti itu.

"Huweee...Menma mau adik baru!!" Pinta nya dengan nada tinggi atau sedikit berteriak. Ia menghaburkan diri ke dalam dada papa nya.

Sasuke, lelaki tampan berkulit putih bersih itu tanpa sadar membuka mulutnya. Ia terkejut. Tentu. Anak nya baru lima tahun, dan kini ia meminta adik. Itu bukan perkara mudah.

"Huwee...papa akan memberikan nya kan?"bocah kecil itu terisak. Bahkan Sasuke dapat merasakan dadanya sedikit basah. "Iya kan pa. Papa akan memberi ku adik baru." Ia menarik wajah nya untuk meminta jawaban.

Sasuke bingung. Mata nya terlihat gelisah. Ia tidak ingin menatap anak kecil itu. Menma adalah kelemahannya namun tatapan mata seperti anjing adalah kelemahan terbesarnya.

"Err--sayang. Apa kau tidak ingin mengganti nya dengan mobil-mobilan." Sasuke menemukan ide untuk mengalihkan keinginan Menma. "Papa akan membelikan mu nanti, dan kau bisa merahasia kan ini dari ayah." Goda nya lagi.

Naruto meminta Sasuke untuk tidak terlalu memanjakan Menma, tapi membelikan mobil-mobilan adalah pengecualian. Itu jauh lebih baik daripada

Adik kecil.

Menma terlihat diam dan berfikir.

Ia memang ingin mobil-mobilan seperti yang ada di kartun kesayangan nya. Ia bisa meminta 4 atau 5 kepada papa nya. Jarang-jarang Sasuke bisa se-lunak ini. Dia belum lupa bahwa kemarin ia baru saja di marahi oleh ayah Naruto. Dan ayah nya itu berpesan bahwa dia tidak akan mendapat kan hadiah natal bila ia masih nakal.

Sasuke berdoa dalam hati. Ia berharap Menma akan meminta mobil-mobilan. Kurasa ia akan membelikan nya se toko penuh mobil-mobilan sebagai ganti yang impas.

Sasuke mengurai rambut hitam Menma lembut. "Nah, bagaimana?" Ia bertanya halus. "Papa akan ganti baju se--"

"Tidak pa!!" Menma menggeleng mantap. "Aku ingin adik perempuan."

Dan seketika bahu Sasuke merosot. Rayuan nya kali ini tidak berguna sama sekali. Anak nya ini benar-benar ingin adik. Dan apa tadi adik perempuan.

Cih-- adik laki-laki seperti nya lebih baik.

.
.
.

"Bagimana dobe?" Sasuke melipat tangan nya dengan angkuh. "Kau harus membujuknya sekarang." Ia mengirimkan death glare andalan nya agar si pirang itu merasa takut. Namun bukan nya takut seperti yang ia pikirkan malah desahan nafas lelah yang ia dengar.

Naruto belum sempat melepas jas nya tapi Sasuke malah ngotot meminta nya untuk membujuk Menma agar tidak meminta adik.

"Ayolah Sasuke--dia susah lima tahun. Wajar bila ia menginginkan teman bermain." Naruto menghempaskan tubuh nya ke ranjang dan ia bergumam bahwa ia sangat lelah. "Lagipula, aku ingin anak perempuan."

BABY MENMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang