ITACHI PATAH HATI

4K 360 14
                                    

Uchiha Itachi -kakak kandung Sasuke- terlihat serius menatap notebook yang ada di atas meja. Kelereng onyx nya memecing, memeta tiap baris huruf yang berjejer rapi di monitor. Selama seharian penuh kemarin, ia tidak sempat menyentuh sedikit pun pekerjaan nya. Itu semua karena Menma. Yah-keponakan kesayangan nya yang merengek minta di temani nonton film kartun dan main figurin sehingga ia melupakan sejenak laporan pekerjaan nya.

"Aku harus segera menyelesaikan ini. Karena besok aku akan kembali ke Otogakure." Gumam Itachi lalu sibuk kembali dengan monitor dan notebook.

"Bruaakk!" Pintu kamar Itachi terbuka dengan keras tak berapa lama muncul bocah kecil yang berlari ke arah nya.

"ITACHI OJIICHAN!" Seru nya kencang tepat di sebelah Itachi.

"Menma-kun?" Pria tampan berkulit putih itu menolehkan kepala. Alis mata nya terangkat naik kala melihat penampilan bocah kecil itu.

"Aku sedang jadi Naruto!" Jawab nya riang sembari memerkan ikat kepala bergambar bulatan kecil dengan bangga.

"Yeah-ninja." Gumam Itachi pada diri sendiri. "Lalu kenapa Menma masuk ke kamar Ojiisan?" Tanya nya lembut

Menma menampilkan cengiran katak nya. "Karena aku butuh bantuan Ojiichan."

Dan saat itu Itachi bersumpah tidak akan mudah terbujuk oleh semua rayuan bocah kecil tersebut. Walau dengan tatapan anak tiri atau anak anjing yang terbuang di sungai. Ia harus menyelesaikan semua laporan nya hari ini.

"Tapi sayang, Ojiichan sedang sibuk. Bagaimana kalau Menma mengajak papa Sasuke saja?" Bujuk paman tampan itu kalem.

"Papa menolak ku, makanya aku kesini." Menma cemberut. Ia menggembungkan pipi nya lalu membuang muka.

Keringat Itachi menetes deras. Ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi pada Menma bahwa ia tidak dapat menemani nya bermain.

Sungguh laporan nya masih belum ia kerjakan sama sekali!

"Bagaimana kalau nanti sore, aku berjanji akan menemani mu setelah pekerjaanku selesai. Ne?" Itachi tersenyum canggung. Ia menepuk pundak Menma berharap balita kecil itu menatap nya.

"Ojiichan menolak ku juga?"

Shit-demi Tuhan, Itachi hanya ingin mengerjakan laporan nya.

"Hummpp-" ia terlihat gelisah dalam duduk nya. Sedangkan Menma kini menatap nya dengan mata memerah yang siap menumpahkan liquid nya.

"Hiks-hiks-hiks." Bocah kecil itu sesenggukan. Liquid panas yang tadi terbendung, kini menetes di pipi tembam nya.

Itachi termenung. Ia tidak sanggup melihat Menma yang menangis namun ia juga tidak memiliki waktu lagi untuk menganggur. Ia harus menyelesaikan pekerjaan nya.

"Gomene Menma-kun. Ojiisan sedang si-"

Belum sempat Itachi menyelesaikan kalimat nya. Balita kecil itu berlari keluar kamar. Namun sayup-sayup ia mendengar Menma berteriak.

"AKU BENCI ITACHI OJIICHAN!"

Bahu Itachi merosot lemah. Sungguh ia tidak bermaksud menolak ajakan keponakan kesayangan nya itu. Ia benar-benar sibuk saat ini. Bahkan beberapa kali rekan kerja nya menelpon untuk segera mengirim kan laporan.

"Maafkan aku Menma." Desah Itachi lelah lalu melanjutkan kembali pekerjaan nya.
.
.
.

"Hiks-hiks-hiks papa." Sasuke yang sedang asyik menoton televisi di kejutkan dengan suara tangisan Menma. Ia menolehkan kepala dengan segera dan wajah balita yang penuh air mata yang menyambutnya.

BABY MENMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang