Narusasu plus baby Menma
Rated T"Kau harus ke dokter Sasuke!" Perintah Naruto dengan mata memecing serius.
"Aku tidak apa-apa."
Naruto mendengus lalu membingkai wajah Sasuke dengan kedua tangan nya "Kau demam."
Cowok reaven tersebut menyingkirkan tangan Naruto dari pipinya. Mungkin ia hanya ingin menghindar. Ia tidak ingin di khawatirkan berlebih seperti ini.
"Astaga-aku tidak apa-apa dobe. Berhenti mencemaskan ku." Geram Sasuke kesal lalu kembali ke kegiatan nya semula yaitu membersihkan kamar.
Biner biru Naruto mengamati pasangan hidupnya tersebut dengan seksama. Ia tahu benar bahwa Sasuke sedang tidak enak badan. Semalaman Naruto tidak bisa tidur karena Sasuke terus menerus menggigau.
Memilih diam, pria berambut pirang ini duduk sambil membaca majalah. Ia tidak ingin melakukan apapun hari ini karena ia sedang malas. Kebetulan juga hari ini dia dan Sasuke libur kerja. Dia bisa bersenang-senang bertiga bersama Menma nanti.
Mungkin dengan menonton dvd kartun kesayangan anaknya?
Itu terdengar sangat menyenangkan jarang-jarang mereka memiliki waktu senggang seperti ini.
"Kau tidak pergi menjemput Menma, dobe?" Tanya Sasuke dengan nada tegas.
Ia benar-benar kesal pada cowok pirang itu, yang lebih memilih berkencan dengan majalah daripada membantunya beres-beres kamar.
"Hn. Nanti." Sahut Naruto singkat tanpa menoleh sedikit pun.
Foto gadis manis dengan payudara besar lebih menarik perhatian nya daripada pertanyaan Sasuke. Ia tidak suka dengan wanita, namun apa salah nya untuk sekedar membaca. Apalagi majalah ini baru saja di beli nya. Sebenar nya sih, dia salah ambil saat di minimarket.
Wajah kalem Sasuke berubah kesal. Ia dia acuhkan. Oke.
"Aku tidak ingin kau telat menjemput. Menma akan menangis." Ujar nya untuk mencari alasan.
Jujur saja, Sasuke sedikit meruntuki sifat pemalas Naruto. Walaupun sudah menikah dan mempunyai anak, namun pria pirang itu tetap tidak dapat berubah.
Lebih rajin misal nya ?
"Hn. 10 menit lagi."Sahut pria rambut pirang ini lirih
"-Ternyata payudara gadis ini besar sekali. Hehehe." Gumam nya lagi dengan mata memeta gambar gadis yang berpose panas pada majalah.
Sasuke memijat kepala nya. Sakit nya kini semakin menjadi. Apalagi melihat sikap cuek Naruto, membuat nya jadi sakit hati. "Berangkat sekarang dobe."
Kelereng Naruto berputar malas "Hn. 1 menit lagi. Aku sedang seru memba-"
Belum selesai Naruto menjawab, majalah porno yang ada dalam genggaman nya di ambil paksa kemudian di robek menjadi dua bagian.
"KALAU. AKU. BILANG. SEKARANG. BERARTI. SEKARANG." desis Sasuke mengerikan.
Seketika tubuh Naruto bergetar ketakutan apalagi tatapan mata Sasuke seakan bisa membunuh nya . "Ba-baik teme."
Sasuke melotot galak ke arah cowok pirang itu namun denyut kepala nya membuat Sasuke terhuyung lalu duduk lemas di atas ranjang.
"Ughh-kepala ku."keluh nya lirih.
"Hei-kau kenapa Sasuke?" Seru Naruto gelisah. "Sudah ku katakan, pergi ke dokter. Kau sangat keras kepala, huh!" Kesal cowok pirang itu lalu menuntun Sasuke berbaring. Nada cemas menggantung di setiap kata tersebut.