Sampai di rumah Rangga lemas. Haruskah dia menuruti kemauan Vano yang tidak masuk akal ini. Yah dia harus berdandan layaknya Wanita hanya karena Vano harus datang ke acara perkumpulan Geng Motor nya. Rasanya ingin menolak permintaan nya tapi Rangga tidak mau jika mengecewakan Vano, pria yang disukainya.
Dilihatnya jam dinding menunjukan hari berganti malam. Mata rasanya sudah berat ingin segera masuk ke alam mimpi. Alam yang indah yang di dalam mimpi Rangga bisa melakukan apa aja. Termasuk bercinta dengan Vano. Tidak terasa matapun tertutup dan tidur Rangga semakin pulas.***
"Rangga... Kau adalah saudara kembar ku... Kau adalah adik kandungku" Ucap Radit
"Rangga... Apa kamu mencintai Vano? Kamu tidak bisa lakuin itu ke aku.. Kamu gak boleh ambil Vano dariku.. Aku dan Vano saling mencintai.
Rangga... Jauhilah Vano! Pergilah dari kampus..
Rangga.. Apa kamu tukar posisi? Aku ingin melihat Ibuku... Ibu kita..
Rangga..... "
Tiba-tiba tiba Rangga terbangun dari tidur nya. Kepala Rangga sangatlah pusing.
" Ternyata ini semua hanyalah mimpi . Mimpi yang aneh sekali bertemu dengan Radit." lalu Rangga melihat jam dinding menunjukan pukul tiga pagi. Lalu ia berjalan mencari minuman di dapur.
"tek" menyalakan lampu sekejap dapur yang terang menjadi terang. Dihampirinya kulkas dan mengambil minuman dingin.
Oh Tuhan sampai kapan aku terus-terusan jadi korban Bully. Aku harus jadi berdandan seperti wanita. Ini bentuk yang sangat jauh lebih memalukan bagi diriku
Diteguknya kembali minuman yang dipegangnya. Dia berjalan kembali ke ranjangnya dan tidur lagi sampai matahari menyapa dan burung-burung mengajak kawan-kawannya untuk membangunkan nya seperti biasa.***
Vano terbangun dari tidurnya, dihempaskannya selimut yang menutupi tubuhnya. Tanpa mengenakan busana apapun ia beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi. Berkaca melihat dirinya dan mengambil odol dan sikat lalu berkumur seperti biasanya.
"Ehhmmmm bagaimana perasaan Rangga ya.. Apa dia mau membantu ku hari ini.. Si Bos itu kan rese kalau dia tahu kelemahanku dia akan bully aku habis -habisan"Vano berfikir dengan duduk di atas bibir WC
"Gyuuuuurrr" setelah tuntas ia menyalakan Shower air hangat. Diguyurnya tubuh seksi itu lalu berendam di bathub kesayangan nya" Vano elu mau apa? "Radit mencegah bibir Vano yang terpaku hendak mencium Radit
"Sorry Radit.. Gue terbawa perasaan gue gak bermaksud " Vano tertunduk malu
"elu suka ma gue? " Tanya Radit, Vano tidak menjawab dan diam sejuta misteri.
Bayangan kejadian itu sekelibat datang terlintas di pikiran Vano yang tengah asik berendam memandang jauh keluar arah jendela. Rasanya malu mengingat kejadian saat itu.Vano membolak-balik album photo semasa SMA.dl dilihatnya kembali photo -photo kenangan dia dan Radit. Jauh hatinya merasakan kerinduan dengan Radit yang dulu nakal, usil dan selalu Ceria. Tapi kini keadaan berubah mereka terjebak dengan keadaan harus benci satu sama lain. Yah demi koloni mereka demi kelompok mereka akhirnya persahabatan dari SMA harus kandas.
Dengan kehadiran Rangga yang memiliki wajah serupa Radit sedikit menjadi penutup rasa rindu dengan Radit. Dengan sikap yang lemah dan gampang dikendalikan Rangga bisa saja ditaklukkan. Tidak seperti Radit.
Puas membolak balik album itu lalu ia bergegas berangkat ke Kampus."Bremm bremmm ngeeeeeng" Vano meluncur dengan sepeda motornya ditengah perjalanan menuju kampus ia teringat Rangga. Hari Rangga harus menemaninya diputarnya arah kendaraan nya dan melaju menuju ke rumah Rangga.
"Breeemmm seettt... Tiiiit.. Tiiiiit" Suara motor terhenti dan klaksonnya begitu nyaring. Rangga cukup terganggu dengan suara itu dia akhirnya keluar. Ditengoknya ternyata sudah ada Vano yang menengkreng di atas motornya. Vano menggerkan dagunya ke atas kode agar Rangga naik membonceng dia.
"Ada apa ni kok pakai jemput segala? " Rangga berlaga angkuh tapi sejatinya senang tiada kira. Karena pangeran berkudanya datang eh pangeran bermotor. Memang ada yang pangeran bermotor?
"Tak akan kubiarkan kamu lepas dari aku hari ini" Vano tersenyum "Naiklah!! " suruhnya
Lalu Rangga menaiki sepeda motor itu dan memakai helmnya
"Pegangan!! Aku akan ngebut! " Suruh Vano
Rangga menuruti maunya berpegangan pinggang Vano tangan Rangga mencengkram pinggang ramping itu lalu wuuuuushhh melaju kencang.Jam kuliyah sudah selesai hari ini cuma ada 2 mata kuliyah. Vano mengajak Rangga ke suatu tempat. Motor itu terhenti di sebuah fashion departemen store.
"Kamu tunggu sini ya aku ke dalam beli sesuatu " Rangga hanya mengangguk menyetujui.
Kamu mau apa Vano.. Apa kamu ke dalam untuk membeli rok? Tangtop,wig? Sudah bisa kubayangkan betapa menjijikannya diriku nanti.. Oh Tuhan selamatkan aku hari ini. Jangan sampai itu terjadi.. Huh aku cuma bisa pasrah. Cinta oh cinta inikah pengorbanan ku karena Cinta.Selang beberapa menit Vano sudah keluar membawa tas plastik berisi macam-macam baju.
"Yok berangkat aku dah selesai! "
Mereka menuju puncak tempat geng motor itu buat party.
"Party apa sih sebenarnya? "tanya Rangga di tengah perjalanan
"Ya party kumpul biasa! "jawab Vano
"Bukan Party sex kan? Gila!!!" Sahut Rangga
"Gila ya nggak laaaaah.. Kalo party sex maunya berdua aja ma kamu! " tanpa sadar Vano keceplosan
"deg" Rangga kaget sekaligus deg-deg kan
Lalu mereka berdua terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing.
Motor itu sudah mau sampai di tempat acara tampak Vano celingak celinguk lihat kanan kiri. Setelah motornya terhenti di sebuah rumah Salon. "Huuuh" Rangga lemas
Mereka memasuki Rumah Salon itu.
"eh Mas Ganteng ada yang mau dibantu? Sapa seorang waria menyambut mereka
"Mas eh Mbak... Bisa bantu dandanin temen gue biar cantik! " Tanya Vano yang sontak mengejutkan Rangga dan Waria itu
"Hahahaha ada acara apa sih?? Masak lekong cucok mau dijadiin prewong?" Celetuk waria itu
"Udehh lakuin ajaaa!! "
"Ih gemess dehhh ma lakik cucok ni"
"Sutra siaaap?? Yok cus ikut akika kita dendong bareng yes! " ajak Waria itu menarik lengan Rangga yang hanya diam kesal terus menatap Vano.
Selang kurang lebih 40 menit akhirnya selesai juga.
"Alamaaaakkk Cucooook ngalahin mis unipersitas" Waria itu senang sekali melihat hasil kerjanya. Ditariknya lengan Rangga diperlihatkan ke pangeran berkudanya.
"Mas Panoooo lihatlah...!! "
Vano terkejut melihat hasil kerja salon nya.
"Busseeettt Cantik bangeeeet kamu Rangga! "puji Vano
"Kamu memuji apa ngeledek!!! "Celetuk Rangga sambil cemberut kessal.
"Sumpah kamu cantik banget!" Vano memutari penampilan Rangga
"Eh akang manggilnya jangan Rangga... Kasih nama aja susilawati! " celetuk mbak mbak Waria itu
"Eh enak aja Susilawati lu kira pedagang sayur keliling Susilawati? " Timpal Vano
"Rangga namamu Maiya! Ingat yah Maiya! Yok jalan.. " tersenyum melihat Rangga denga kecantikan nya
"Ini yang pertama dan terakhir ya. Aku gak mau jika besok-besok disuruh gini lagi! " Rangga mengingatkan
Lalu mereka berpamitan dengan Waria Salon itu dan meluncur ke Villa tempat bos bos geng motor itu. Sesaat kemudian sampailah mereka memasuki halaman besar dengan Rumah mewah di hadapan mereka. Rangga tanpak cantik sekali hari ini hampir tidak terlihat sama sekali sisi maskulinnya sebagai laki-laki. Bahkan tidak terlihat sama sekali seperti Waria. Dia seperti wanita seutuhnya yang cantik dan elegan."Haii brooo apa kabar?.. Akhirnya lu datang juga.. Siapa nih cewek lo? Busset cantik banget..pinter banget lo bro cari cewek! " sambut salah satu anggota koloni mereka.
Pujian demi pujian dilontarkan dari mulut mereka melihat kecantikan Maiya. Pacar Vano
"Yakin nih cewek lho... Kok gue gak yakin yah. ..gila ini kayak miss universe..! " Rangga hanya tersipu malu anggun.
"Yaiyalah cewek gue! "sahut Vano bangga
Lalu mereka asik ngobrol dan bermaij kartu. Ada satu momen di mana Vano dihukum karena kalah main kartu dan hukumannya adalah deep kiss.
"Apa deep kiss? Vano dan Rangga beradu pandang sejenak.
Entah senang atau malu atau risih perasaan Rangga jadi satu. Salah satunya senang karena dia akan dicium pangerannya dan yang bikin risih ialah dia dicium dengan wujud seperti ini.
"Maiya boleh aku cium kamu? " bisik Vano ditelinga Rangga. Rangga hanya diam pasrah
Kemudian kepala mereka berdekatan Vano memulai mencium lembut bibir itu.
Perasaan Rangga tidak karuan matanya terpejam menikmati ciuman lelaki yang ia dambakan selama ini dari Vano. Tak sengaja kemaluan Rangga menegang saat ciuman itu terjadi dia berusaha menyamarkannya menyilang posisi kakinya nafasnya tersengal dia membalas ciuman Vano dengan hebat. Vano semakin bernafsu dan terbakar menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Rangga. Rangga tidak perduli lagi kondisinya dia semakin terbuai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully
Random#1 bromance #27 Random 14/05/18 #48 Random 9/05/18 #72 Random 5/05/18 #97 Random 4/05/18 Cerita BL, Rangga seorang mahasiswa baru fakultas tekhnik di sebuah universitas swasta yang memiliki mahasiswa dengan tingkat kebrutalan yang parah. Rangga yan...