Kegalauan Rangga

9.1K 353 48
                                    

Alarm handphone Herdy berbunyi, Pelan-pelan ia membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alarm handphone Herdy berbunyi,
Pelan-pelan ia membuka matanya.
Dilihatnya tubuh seseorang dalam pelukannya.
Dia Fritz.. Herdy sedikit terkejut melihatnya ia merasa pasti posisi tidurnya membebani tubuh Fritz. Herdy melihat wajah Fritz matanya seperti terpejam tapi juga seperti terbuka. Tiba-tiba Fritz menoleh ke Herdy dengan tersenyum.

"Eh mas Fritz.. Maaf! " Herdy menarik tangannya.
"Gak apa apa Her.. Tidurmu semalam nyenyak sekali.. Aku gak tega membenarkan posisi tidurmu..takut kamu nanti terbangun. Lagian Aku juga suka kamu peluk rasanya hangat..  Heran aja sama kamu.. Udah dingin karena AC tidur masih tanpa baju." Fritz tersenyum

"Aku dari kecil terbiasa gitu mas.. si Rangga pun juga gak kaget karena dah biasa.. Malah tiap malam aku pelukin dia juga heheh" jawab Herdy

"Ehmm siapa Rangga?"

"Rangga itu anaknya tanteku.. Yah bukan Tante beneran sih.. Cuman keluarga kami sangat dekat.."

"Oh begitu ya apa dia orang yang spesial? Soalnya semalam aku dengar kamu mengigau nama Rangga.. Herdy.. Apa kamu menyukai Rangga? Her kamu suka ma cowok ya? "

Herdy menelan ludahnya matanya menatap mata Fritz..
"Mas Fritz.. Aku mau mandi dulu siap-siap" Saat Herdy hendak bangun Fritz menarik lengan Herdy yang besar. Fritz langsung menarik dan mengecup bibirnya,  Herdy matanya terbelalak terkejut. Fritz melepas ciuman bibirnya
"Herdy... Aku tahu ini gila.. Aku tahu ini cepat.. Tapi aku menyukai mu.. Aku menyukaimu sejak pertama melihatmu di Expo.. mungkin aku bisa membantu melupakanmu soal Rangga..! "
"Bagaimana Fritz tahu soal itu? "

"Karena semalam kamu bilang..Rangga kamu Jahat.. Rangga kamu pilih dia daripada aku.. "
"Herdy.. Percayalah sama aku.. Aku akan buat kamu bahagia...aku akan selalu buat kamu senang! "

Herdy mendorong pelan tubuh Fritz
"Mas..Aku mau mandi dulu..jam 9 aku harus udah di ekspo.. maaf ya mas! Aku lagi gak ingin membicarakan soal ini.. "

"Oke baiklah.. " Fritz mundur dengan sedikit tertunduk

Herdy menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, Ia bangun lalu menuju kamar mandi. Ia lepas celananya lalu ia putar keran air panas dan dingin secara berimbang sehingga air shower memancarkan ait hangat.
"Wuuusshhhhhh"
Matanya terpejam diusap usap rambutnya. Ia geser sedikit pintu kaca   ia lihat Fritz masih duduk di kasur.

"Sssstttt... Sssttttt.. Sstttt! "
Herdy manggil dengan kode
Fritz menoleh ia lihat jari telunjuk Herdy bergerak gerak seperti memanggil nya.

Fritz ragu
Apa Herdy memanggilku.. Bukanya tadi dia menolakku? Oh.. Tidak tadi tidak ada kata kata penolakan dari mulutnya. Jantungku berdegub kencang.. Apa sekarang aku harus menyusulnya mandi..
Oh aku belum siap mental melihatnya telanjang tanpa baju dan celana.. Aku gak bisa bayangkan.. Melihatnya bugil.
Ashhhh tapi aku penasaran.. Aku penasaran dengan ukuranya.. Bentuknya...warnanya..

BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang