Bagian 13

3K 382 74
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Second Chance - Tiga Belas ]

Sungkyu menatap penuh selidik ke arah Myungsoo pagi itu, menyipitkan matanya yang sudah sipit itu dengan cara yang berlebihan membuat Myungsoo antara mau marah dan kasihan melihat wajah tersebut. Merapikan dasi kerjanya dengan kaku dan bertanya, "ada yang ingin kau sampaikan?" pada Sungkyu yang masih betah memandangnya dengan sorot mata kecil itu. Myungsoo sungguh terintimidasi melihatnya.

"Ke mana kau semalam? Kenapa pulang cepat?" Sungkyu sepertinya sudah lupa dengan siapa atasannya, sehingga dia berani bertanya demikian pada Myungsoo yang pada kenyataannya memiliki pangkat yang lebih tinggi dari pada dirinya.

"Main pulang begitu saja tanpa memberi kabar." Myungsoo menghela napas kecil, dia pikir Sungkyu ingin mengatakan sesuatu yang akan membuat suasana hatinya menjadi buruk. Tapi ternyata pria itu hanya heran dengan kepergiannya semalam. Myungsoo tak mungkin bilang kalau dia mengikuti kegiatan Suzy sepanjang sore. Dia hanya tak ingin ada yang ikut campur lagi dalam urusan pribadinya.

"Aku hanya pergi mencari udara segar. Kau tidak berharap aku akan selalu berada di ruangan sejak pagi sampai malam kan?" Sungkyu dapat melihat keseriusan di wajah Myungsoo, padahal Sungkyu hanya khawatir pada pria itu. Beberapa hari terakhir ini dia suka sekali melamun, kadang sampai tidak tahu tempat.

"Lain kali, katakan sesuatu. Jangan asal pergi sampai-sampai asisten Park saja tidak tahu posisimu hari itu. Kalau ada yang bertanya, dia harus jawab apa kalau kau tidak memberitahunya. Pekerjaannya adalah membantumu dari hal yang kecil, tapi kau selalu tak menganggap dia ada sebagai asisten." Myungsoo mengerti kenapa Sungkyu menceramahinya seperti ini. Dia mengaku salah karena langsung keluar dari kantor semalam bahkan tanpa meninggalkan pesan sedikitpun pada asisten yang sedang makan siang saat itu. Myungsoo hanya terburu-buru agar tidak kehilangan posisi wanita Suzy, yang dia pikirkan saat itu hanyalah wanita itu.

"Baiklah. Tidak akan aku lakukan lagi." Angguknya paham, tersenyum simpul sebagai ucapan terima kasih pada Sungkyu yang selalu membimbingnya lebih baik dalam hal pekerjaan.

"Kalau begitu, lakukan pekerjaanmu. Sebelum kau tiba-tiba ingin mencari udara segar lagi." Sindir Sungkyu dengan nada yang coba ia buat biasa, berlalu pergi dari ruangan Myungsoo tanpa melihat ekspresi pria itu terlebih dahulu.

-oOo-

Suzy baru saja siap mencuci piring selepas menghabisakan makan siangnya. Dia merenggangkan tubuh dengan rambut yang ia ikat asal. Berjalan menuju ruang tengah tempat di mana laptopnya berada serta beberapa tumpukan buku berserakan di atas meja kayu besar berbentuk bundar.

Seharusnya wanita itu melakukan beberapa riset lagi hari ini sesuai dengan yang diperintahkan oleh penulis Shin, tapi Suzy memilih untuk mengundur jadwalnya untuk itu menjadi besok. Karena wanita itu sedang tidak ingin keluar rumah hari ini, tidak ingin bertemu Myungsoo seperti yang terjadi semalam. Pria itu tak sepenuhnya mengganggu dirinya, sang pria hanya berjalan di belakang tubuhnya dengan tetap menjaga jarak yang cukup aman. Terkadang Suzy lupa kalau Myungsoo masih mengikutinya, karena pria itu terlalu tenang.

Tapi tetap saja dia tidak suka itu.

"Aku harap besok dia tidak tahu jadwalku lagi." Keluh Suzy, mengakui kalau Myungsoo sungguh hebat dalam hal mengikutinya seperti ini. Wanita itu meraih kacamatanya yang berada di atas tumpukan buku paling tinggi, memakai benda itu dengan gerakan santai. Dia akan memulai pekerjaanya dengan hal-hal dasar seperti yang diharapkan oleh penulis Shin.

Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang