[#jungwooplot]📍Namsan Tower, Seoul, South Korea
***
"Aku harus pergi, aku tak bisa disini—" tt..tunggu.. Bagaimana denganku? Kau meninggalkanku begitu saja?? Huh??
"Jangan pernah mencariku, atau kau dalam bahaya!—"
Aku hanya terdiam. Terpaku dengan kalimat itu. Bahaya? Bahaya apa? Apa itu hanya sebuah alasan untuk pergi dariku? Atau.. Menyingkirkanku?"Aku tak mau kau terluka. Karena itu, aku harus pergi.."
Air mataku berhasil lolos tanpa permisi. Tubuh ini bergetar, aku mulai terisak dan lututku tak sanggup lagi menahan berat tubuhku. Aku tersungkur, sebelum ia akhirnya memeluku untuk terakhir kalinya."Kk.. Kemana kau akan pergi?.."
Sungguh berat, bahkan hanya untuk mengucapkan kalimat itu. Dia mengusap punggungku, mengecup keningku, ia menghapus air mataku, lalu ia menatapku lekat.."Mungkin aku takan pernah kembali, tapi aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu kembali"...
Ia mengecup bibirku untuk terakhir kalinya. Sebelum ia pergi..
***
Kejadian itu terekam jelas dalam memoriku. Namsan Tower, musim dingin 2 tahun lalu. Malam itu salju turun tanpa henti seperti air dari pelopak mataku yang berhasil lolos tanpa henti. Sejak malam itu, aku tak pernah melihatnya lagi..
Aku selalu pergi ketempat ini. Namsan Tower. Disaat aku merindukannya. Karena disinilah untuk pertama dan terakhir kalinya kami bertemu. Ada perasaan rindu dan juga perih yang kurasakan bersama. Aku tak pernah memiliki perasaan ini untuk oranglain, baik sebelum bersamanya, maupun sekarang ini.
Kami memang tidak seharusnya bersama.. hubungan kami adalah hubungan yang terlarang.. Tapi aku tak pernah menyesal mengenalnya. Dialah alasanku untuk tetap hidup. Aku bersyukur, kau telah banyak mencoretkan warna baru dalam hidupku.
"Aku mencintaimu, aku harap kita akan bertemu kembali. Seperti dalam janjimu — Namsan, 21.04.18"
Kutulis dalam sebuah gembok hati berwarna putih. Diantara jutaan harapan lainnya yang entah sudah tertulis berapa lama..
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Goodbye
Fanfiction[STILL ON GOING] An Endless Goodbye. Bukan sebuah salam perpisahan. Hanya saja... Kalimat pertemuan kembali yang tertunda. Bukan selalu tentang cinta. Namun segala hal takan sempurna tanpa sebuah cinta. - - -