Washington

421 51 3
                                        

JungwooPOV

.
.
.
.
.

"Tuan Jungwoo Kim, anda diundang untuk berkunjung dalam sebuah konversi besar di Washington DC, Amerika"

Apa? Siapa yang mengundangku? Dan dalam kegiatan apa?.. Pertanyaan itu tak sempat terucap, asistenku memberikan surat dengan stample kedutaan besar Amerika Serikat. Aku diminta untuk menjadi pembicara dalam rangka konferensi untuk para Psikolog dan Dokter jiwa disana. Sebenarnya ini tidak terlalu berhubungan, tapi aku tau apa yang harus aku katakan.

Mereka bilang aku adalah seorsng aktifis kemanusiaan. Padahal sebenarnya tidak, karena aku sama sekali tidak melakukan aksi heroik seperti menyelamatkan orang yang hendak tenggelam atau semacamnya. Aku hanya berbicara di depan orang banyak tentang apa yang aku fikirkan. Hanya itu. Sungguh!

Sebenarnya aku tidak menginginkan pekerjaan ini. Ya, aku sebenarnya hanyalah seorang sarjana Psikologi lulusan salah satu universitas nasional di Seoul. Aku mulai berbicara dan menyampaikan pendapatku sejak aku masih SMA. Dulu aku bercita cita menjadi Idol, karena itu aku bersekolah di SOPA. Namun banyak agensi yang menolakku karena mereka berfikir, terlalu kontroversi untuk menjadikanku trainee-dan artist nya. Pernah sekali aku membongkar kasus penyuapan agensi terhadap media televisi untuk menyebar berita hoax mengenai agensi rivalnya.

"Tuan, pesawat anda dijadwalkan berangkat pukul 8 pagi. Kami akan mengantar anda menuju bandara"

Tuhan... Bahkan belum genap 2 hari aku sampai di Korea dan harus segera pergi lagi? Baiklah.. Ini memang sudah menjadi resikoku. Mungkin aku bisa sembari mengunjungi paman Kim di NewYork, kudengar bisnis restoran Korea nya berkembang pesat disana..

***

Ya, tepat pukul 8 pagi. Tepatnya 12 jam setelah menempuh perjalanan udara sebelum akhirnya menginjakan kaki disini. Bukan untuk pertama kalinya untuk berbicara didepan orang banyak, namun tetap saja. Aku belum mempersiapkan apapun. Jadwalku yang padat tidak memberikanku waktu untuk berfikir mengenai apa yang akan aku ucapkan dalam konferensi ku selanjutnya. Ya, aku hanya menyampaikan apa yang ada dalam fikiranku tanpa menulis dan merekayasanya.

"Tuan, kami adalah utusan dari kedutaan yang ditugaskan menjemput anda untuk menemui Duta Besar Korea disini sebelum kami mengantar tuan ke hotel".

Ahh tentu, ini sudah menjadi hal yang lumrah untukku, mereka memperlakukanku seperti orang penting, dan anyway... Aku tidak pernah mendapat bayaran sepeserpun untuk ini, mereka hanya membiayai dan memfasilitasiku. Apapun yang aku lakukan, aku tidak perlu membayar untuk itu.

Baiklah.. Menemui duta besar untuk sedikit berbincang dan mengambil beberapa voucher makan juga hotel selama aku berada disini. Sudah kubilang, mereka tidak akan memberiku uang sepeserpun..

***

Matahari sepertinya enggan untuk menunjukan dirinya. Ini sudah pukul 2 siang, namun matahari tak terlalu menunjukan sinarnya. Walau begitu, tetap saja, suhu udara di balkon kamarku yang berada di lantai 26 terasa sangat panas. Tentu, ini NewYork! Masih memiliki beberapa jam menuju konversi besar itu. Nampaknya lebih baik aku kembali ke dalam dan melihat daftar hadir untuk konferensi kali ini. Umm... Presiden Donald Trump, Dubes Korea, Dubes Amerika.. Ahh.. Ini dia, daftar para Dokter dan Psikolog yang akan mengikuti konferensi. Hanya 100 orang? Mereka menyebutnya konferensi besar? Yang benar saja..

"Disiarkan langsung secara serentak di seluruh stasiun televisi Amerika"..

Ahh.. Arrasoo.. Ini membuatku gugup.. Seluruh stasiun TV di Amerika? Oh ayolah, Aku bisa melakukan ini seperti biasanya..

Endless GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang