Naylissa Valenska, seorang perempuan yang sangat ceria. Hari ini adalah hari pertama nya masuk ke SMA Kudijaya.
Salah satu SMA ternama di Jakarta, Naylissa sangat senang dapat di terima di SMA Kudijaya. Maka dari itu, dia tidak ingin terlambat datang ke sekolah.
"Nay, Nay, bangun sayang. Ini hari pertama kamu sekolah. Jangan sampai terlambat, ayo sarapan dulu sayang." Suara mama Naylissa dari depan kamar Naylissa sambil mengetuk pintu.
"Iya ma, Nay udah siap kok. Nanti Nay nyusul ke bawah, mama duluan aja ya." Teriak Naylissa dari dalam kamar nya, sambil memasang dasi abu-abu nya.
Dia pun mengambil tas berwarna peach nya itu dan bergegas turun ke bawah.
Di meja makan sudah terdapat papa Naylissa dan kakak laki-laki Naylissa,. Sedangkan mama Naylissa sedang sibuk di dapur untuk mengambil makanan yang sudah siap untuk di makan.
Dengan senyum yang sangat cerah, Naylissa menuruni setiap anak tangga, dan langsung hampiri meja makan.
"Anak gadis papa, rapi banget sih. Kamu mau sekolah atau mau tebar pesona sama kakak kelas ganteng?" ledek papa Naylissa, sambil meniup-niup kopi yang masih setengah panas.
"Iih.. papa. Nay biasa aja kok, ga rapi banget. Papa ngeledek Nay mulu nih." Jawab Naylissa sambil menarik bangku makan tepat di sebelah kakak laki-laki nya.
"Papa, papa. Bisa aja ya bikin Naylissa cemberut gitu." Mama Naylissa datang dari arah dapur.
"Siapa sih de, yang mau lo incer?" kini Nicardo yang mulai meledek adik perempuan nya itu.
"Siapa? Incer siapa? Naylissa mau nya ketua ekskul, biar keren kayak orang-orang." Naylissa memakan roti yang sudah di isi selai coklat oleh mama nya itu.
"Sadar diri plis". Nicardo mencubit pipi adik nya itu.
Naylissa mengerucutkan bibir nya sambil memegang pipi yang pasti akan memerah karena cubitan abang nya.
Mempunyai pacar seorang ketua ekskul memang impian nya, terserah deh mau ekskul apa aja. Intinya dia ketua ekskul, pikir Naylissa.
🤸🤸🤸
"Shella..." teriak Naylissa dari arah lapangan yang membuat beberapa siswa menengok ke arah nya.
Naylissa tidak perduli dengan apa yang di yang di obrolkan oleh orang-orang mengenai diri nya. Itu sifat nya.
Merasa nama nya di panggil, Shella menengok ke belakang. Ia melihat sahabat nya itu sedang melambai-lambaikan tangan ke arah nya dan berlari menghampiri nya.
"Ihh, lo tuh ya! Berisik tau ga" Shella menjambak rambut Nay pelan.
Melihat selembar kertas yang ada di tangan Shella, Nay langsung menarik nya.
Seperti dugaan nya, kertas itu adalah list name cogan-cogan Kudijaya.
"Waduh! Lo niat banget sih, mau ngegebet kakel gans." Shella langsung menarik kembali kertas nya itu.
Saat liburan sekolah, Shella sudah memberi tau Nay, tentang niat nya untuk mencari tau tentang SMA Kudijaya.
Dan benar saja, saat masuk sekolah. Shella sudah memegang kertas berisikan nama laki-laki tampan, yang ia dapatkan dari kelebihan nge-stalk nya itu.
Sahabat Naylissa yang satu ini memang kalau sudah niat tidak bisa di ganggu gugat lagi.
"Gue sih ya, tanpa daftar nama kayak gitu juga pasti nanti para cogan bakal dateng sendiri ke gue," ucap Naylissa dengan kepercayaan diri nya,lalu Naylissa mengibas rambut nya yang panjang nya melebihi bahu itu, membuat muka Shella terkena ujung-ujung rambut Naylissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berusaha
Teen FictionCakrawala yang terbagi menjadi dua. Johan yang hidup dengan berbagai macam masalah merasa senang begitu bertemu dengan Naylissa. Langit nya yang kelam berubah menjadi bersinar seketika. Berbanding terbalik dengan Naylissa, dia justru merasa Johan ad...