Cakrawala yang terbagi menjadi dua.
Johan yang hidup dengan berbagai macam masalah merasa senang begitu bertemu dengan Naylissa. Langit nya yang kelam berubah menjadi bersinar seketika.
Berbanding terbalik dengan Naylissa, dia justru merasa Johan ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naylissa Valenska.
🤸🤸🤸
Jam kosong memang paling menyenangkan. Tapi jam kosong kali ini begitu aneh. Bagaimana tidak aneh, kelas Nay dengan kelas Johan yang jelas-jelas beda tingkatan bisa sama-sama mendapat jam kosong.
Saat-saat seperti, hanya pasangan ter-aneh yang berbahagia. Ya, Shella dan Putra. Mereka pacaran, lagi. Pemandangan membosankan. Tidak pernah terlihat di antara mereka berdua perasaan malu. Karena telah mengumbar kemesraan. Justru mereka sangat bangga, sungguh ajaib.
Meninggalkan pasangan itu seperti nya lebih baik. Nay berjalan keluar kelas. Ia duduk di bangku yang terletak di dekat pintu kelas nya, sambil menatap ke bawah.
"Ngapain lo?" Tanpa perlu menoleh, Nay sudah hafal siapa orang itu.
"Menurut lo?" Nay bertanya kembali.
Johan mengambil tempat di samping Nay, "Galau?" Tebak Johan asal.
Nay menyergit, "Galau? Gw galau? Ga level, Ka sorry."
"Ngeles banget sih, keliatan kali." Ucap Johan mengulas senyum. Tipis.
Beberapa menit tidak ada perbincangan. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Nay akhirnya mulai bicara.
"Ka?"
"Hmm." jawab Johan.
"Pernah jatuh cinta? Sakit kan ya?" Tanya Nay polos.
"Lo sinting." Johan mulai menatap ke arah Nay.
Nay menatap ke bawah lagi, "Gw serius kali. Sakit kan? Iya kan?"
"Ngotak nya aja deh. Kalo jatoh tuh pasti sakit. Makanya kalo punya otak, jangan di kasih kucing."
Memukul pelan lengan Johan, itu perbuatan Nay. "Apa sih, ga jelas banget."
"Cerita aja sini. Lo pasti udah tau ya tentang Samuel?"
Senyum kecut mulai terpancar dari bibir Nay, "Siapa sih yang ga tau? Ka Bianca yang cantik, bersama dengan Ka Samuel yang tampan banget gitu. Pasti heboh banget nih sekolah."
"Terus?"
"Apa?"
"Ya perasaan lo lah! Bego banget heran." Johan memutar bola mata nya malas.
Nay mulai mencak-mencak. Laki-laki di samping nya ini, mulut nya penuh kotoran.
"Kesel doank sih gw. Ga sedih, padahal gw harus nya sedih ya?"
"Lo ga sedih? Pas tau mereka deket?"
Nay menggeleng.
"Itu berarti lo ga suka sama dia. Dan yang kemaren-kemaren itu cuman kagum mungkin."
