"Ma, Nay mau ke toko buku ya." Ucap Nay sambil menuruni anak tangga.
"Sama siapa, sayang?" Tanya Tasya yang mulai bangkit dari duduk nya.
"Sendiri. Udah Mama tenang aja, Nay bisa kok sendiri." Nay berjalan ke arah Tasya, mengecup pipi kanannya pelan. Lalu melangkah keluar dari rumah tanpa berniat mendengar ucapan Mama nya.
🤸🤸🤸
Mata Nay mulai menatapi satu per satu buku yang ada di rak. Tangan pun mendapat tugas untuk menyisir buku-buku itu.
Dua buah buku dengan tebal yang lumayan sudah ada di pelukannya sekarang ini. Namun ia masih ingin berlama-lama di toko buku, sambil mencari lagi buku yang lain.
Sekian lama ia berdiri sambil membaca buku, akhir nya ia berjalan menuju kasir. Lalu membayar buku yang tadi di beli nya, berjumlah sekitar tiga buku. Ya, setelah berkali-kali membaca buku ia hanya menambah satu buku lagi.
Langkah Nay terus berjalan, mencari sebuah kafe yang menurut nya cukup pas untuk menikmati indah nya senja di sore hari di temani dengan coklat panas tidak ketinggalan juga dengan buku yang baru ia beli.
Akhirnya, ia mendapat sebuah kafe yang pas. Ia duduk lalu memesan coklat panas. Dan mulai mengeluarkan buku yang di beli tadi. Sudah dua puluh halaman lebih yang di baca nya, coklat panas nya akhirnya datang.
"Makasih ya." Ujar Nay mengeluarkan senyum kecil kepada sang pelayan.
Berniat untuk melanjutkan kegiatan nya tadi, tapi di ujung sana ada sepasang manusia yang menarik perhatian mata nya.
🤸🤸🤸Sekolah hari ini bagi nya tidak begitu menyenangkan. Tidak ada yang berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Shella sudah pergi ke kantin sekitar 5 menit yang lalu, tapi beda nya Putra tidak menjemput nya ke kelas. Entah apa alasan nya, Nay juga tidak ingin tahu.
Nay merasa bingung, kenapa ia tidak merasakan sakit padahal kemarin ia baru melihat pemandangan yang seharusnya sangat membuatnya sedih.
Samuel dan Bianca kemarin terlihat romantis, mereka bercengkrama ria tanpa terlihat canggung satu sama lain. Bahkan mereka tidak sadar, ada sepasang mata yang sedang memerhatikan mereka.
Pemandangan itu membuat Nay bergegas pergi dari kafe itu. Tapi yang ia bingung sampai sekarang, ia tidak merasa sedih sama sekali.
Padahal jika di sinetron atau drama, harusnya diri nya menangis-nangis tak henti. Tapi ia tidak begitu. Seharusnya juga mata nya itu bengkak karena air mata terus keluar dari mata nya, tapi bagaimana mau bengkak. Bahkan sedih pun tidak, benar-benar aneh.
Nay memang sudah tau, jika Samuel dan Bianca punya sebuah hubungan. Tapi sejauh penyelidikannya selama ini, mereka belum menginjak status 'pacaran' mungkin karena berbagai macam hal yang sampai sekarang Nay belum tau, apa itu.
Jadi menurutnya, tidak apa jika ia terus berharap kepada Samuel. Tapi, memang dasar takdir. Semua itu di luar dugaan nya. Ah! Hanya kesal yang di rasa, tidak ada sedih atau semacamnya.
Shella pun pernah memberitahu Nay perihal ini. Dan Shella sangat khawatir jika Nay akan patah hati. Karena Shella tau, Nay belum pernah jatuh cinta sebelumnya.
Nay sangat polos, tidak begitu tau banyak tentang cinta. Tapi lebih tepatnya, ia tidak mau tau banyak.
Ia pikir, ketika SMA adalah waktu yang untuk mengetahui apa itu cinta. Tapi seperti nya tidak, baru ia membuka hati nya tapi justru kesal yang di dapatnya.
🤸🤸🤸
Nicardo sudah mencak-mencak sedari tadi. Kenapa ia begitu luluh dengan kata-kata manis adik satu-satu nya ini.
"Bang?" Panggil Nay.
Jarang sekali melihat pemandangan ini. Selama Nay masuk SMA, sangat jarang di jemput abangnya. Beribu alasan abang nya buat hanya untuk mencegah Nay pulang bersama nya. Entah apa maksud nya.
"Hmm" jawab Nicardo singkat.
Salah ya memang? Padahal Nay hanya minta di jemput saja. Ardo tadi sempat menolak tapi tidak jadi, karena Nay mengancam tidak akan berangkat sekolah selama 1 minggu jika, ia tidak mau menjemput Nay.
"Udah dapet cewe?" Pertanyaan Nay membuat Nicardo kaget, mata nya terbelalak dan mulut nya mengatup lebar. Hehehe, ngga kok bercanda- bercanda. Inti nya Ardo kaget.
"Kenapa emang nya?" Ardo mulai mencairkan susasana.
"Nay bingung sama Abang, kok Abang bisa nya cepet banget jatuh cinta."
"Siapa bilang? Kamu masih kecil, sok tau banget." Ardo menarik pipi kanan nya Nay sedikit kencang.
"Aww, ih. Kan cuman bingung."
"Itu bukan bingung. Kamu itu sok tau, emang kenapa sih? Kamu lagi jatuh cinta?".
Kamu? Kata itu sangat jarang terucap dari bibir Ardo, bahkan Ardo hanya mengucap kata itu kala ia meminta maaf karena telah berbuat salah kepada Nay.
"Ga tau, bingung."
Ardo memang pintar. Pintar tidak ya? Apa lah itu, Nay tidak perduli. Inti nya, Abang nya itu berhasil membuat ia mengungkapkan semua perasaan nya.
Sepulang sekolah tadi, Ardo tidak langsung mengajak Nay pulang. Ia mengajak Nay untuk duduk-duduk di taman yang tidak jauh dari arah rumah nya.
"Nanti kamu juga bakal tau rasa nya jatu cinta gimana. Kamu gabisa tentuin mau jatuh cinta sama siapa, tapi kamu bisa tentuin mau tetep jatu cinta sama dia atau engga. Suatu saat kamu akan rasain itu dengan sendirinya."
Ucapan Ardo tadi sore memang ada benar nya, dari drama-drama yang sudah di tonton oleh Nay. Mereka semua merasakan jatuh cinta dengan sendiri nya, tapi mereka bisa menentukan untuk tetap bertahan atau pergi.
Dan pilihan Nay sekarang adalah, tidak lagi berharap kepada Johan. Lagipula, Bianca itu sangat cantik, sangat jauh berbeda dengan Nay yang serba pas-pasan. Jadi seharusnya Nay tau diri.
Cukup tau. Itu kata-kata yang tersirat di otak Nay. Hati tidak merasa sakit, mata juga tidak panas saat melihat kejadian kemarin. Hanya merasa kesal saja, karena ternyata laki-laki yang dia kagumi justru mempunyai gadis incaran lain. Perempuan mana yang tidak kesal.
Nay mengambil hp nya, juga dengan earphone nya. Setelah memilih lagu apa yang pas untuk keadaan hati nya. Akhirnya, ia memilih lagu "Cukup Tau- Rizky Febian". Mungkin lagu ini pas untuk mewakili perasaan nya saat ini.
Semoga hari-hari kedepannya, Nay tidak salah tingkah jika bertemu dengan Samuel. Ia tidak boleh menjadi benci dengan Samuel maupun dengan Bianca, karena itu bukan salah mereka.
Tiba-tiba, satu nama melintas di pikiran Nay. Pemilik nama itu hari ini tidak menampakkan diri nya. Biasa nya ia selalu mengganggu Nay, tapi kemana pergi nya dia.
Sudahlah. Mata Nay sudah mulai lelah, sebaiknya ia tidur untuk menenangkan perasaan nya. Semoga saja tidak ada yang mengganggu tidur nya malam ini.
Salam Vi ❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Berusaha
Teen FictionCakrawala yang terbagi menjadi dua. Johan yang hidup dengan berbagai macam masalah merasa senang begitu bertemu dengan Naylissa. Langit nya yang kelam berubah menjadi bersinar seketika. Berbanding terbalik dengan Naylissa, dia justru merasa Johan ad...