Hari ini benar-benar hari yang menyebalkan bagi Nay. Tadi pagi ia bangun kesiangan, akibat menonton drama secara maraton. Ia hanya dapat memejamkan mata kecil nya selama 2 jam.
Sampai di sekolah, ia tidak di ijinkan masuk oleh satpam. Lalu akhir nya, dia nekat untuk menaiki tembok samping sekolah.
Namun aksi nya itu, tercyduk oleh satpam berkumis yang tadi tidak mengijinkan nya masuk.
Setelah memohon-mohon dengan segala acting nya akhirnya Nay di perbolehkan masuk. Belum selesai sampai disitu, kejadian buruk menimpa nya lagi.
Saat sudah masuk ke dalam kelas yang beruntung nya, guru pelajaran pertama nya kali ini belum masuk. Nay merasa sedikit lega.
Namun saat ia diminta mengumpulkan tugas yang di berikan guru nya, ia lupa membawa tugas nya. Padahal ia benar-benar sudah mengerjakan nya, walaupun akhir nya ia menonton drama maraton itu.
Alhasil, ia di hukum untuk berdiri di lapangan sampai jam pelajaran ke dua. Baju seragam nya sudah basah akibat senyum yang di pancarkan oleh matahari pagi hari ini.
Setelah melewati kejadian buruk nya itu, saat ini ia sedang memakan nasi goreng dengan sangat lahap di kantin.
Shella yang sejak tadi pagi bingung dengan teman nya ini. Telat masuk kelas, di hukum di lapangan berjam-jam. Dan sekarang memakan nasi goreng seperti orang yang ketakutan tidak dapat jatah makan besok.
"Pelan-pelan Nay" ujar Shella menggelengkan kepala nya.
Nay mengangkat jari telunjuk nya lalu menempelkan nya ke bibir Shella, "Diem La! Ini gw laper tingkat dewa".
"Nih minum dulu nih" Shella menyodorkan es jeruk yang sudah di pesan oleh Nay.
Nay bangun dari kursi nya, lalu berjalan ke arah gerobak makanan. Lalu membawa sepiring nasi goreng yang baru di pesan nya.
"Ya ampun Nay! Napas Nay, ini piring lo yang ke 4" Shella mengelus- elus punggung Nay.
Shella tau, bahwa teman nya sangat lapar. Kemarin malam pun sebenarnya ia di ajak oleh Nay untuk menonton drama secara maraton, tetapi karena ia sangat ngantuk. Ia menolak nya.
Shella pikir Nay tidak akan mampun menghabiskan sisa-sisa episode terakhir yang sudah di tonton oleh Nay itu.
Namun memang bukan Nayliisa nama nya, jika ia tidak bisa menghabiskan episode-episode terakhir itu.
Nay pun bercerita dengan Shella, bahwa semalam dia sangat lapar. Tapi Nay takut untuk turun ke lantai 1, jadi ia pasti menahan lapar nya itu.
Dan pagi ini pun pasti nya Nay tidak sempat sarapan, karena telat bangun.
"Puji Tuhan. Kenyang juga gw" Nay menyandarkan tubuh nya ke tembok kantin.
"Kenyang?"
"Belum sih, tapi udah lah. Gw cape ngunyah" Nay meminum es jeruk nya yang belum ia minum sama sekali itu.
"Berak-berak lo nanti" Shella mengalihkan pandangan nya.
Shella melihat seorang perempuan yang seperti nya seangkatan dengan nya, tidak sengaja menabrak tubuh seorang laki-laki yang kelihatan nya adalah anak kelas XI itu.
Dan perempuan itu tidak sengaja juga menumpahkan kuah bakso yang ada di mangkok nya itu, ke arah tubuh laki-laki itu.
Shella memperjelas lagi pandangan nya itu, sambil menepuk-nepuk paha Nay.
"Itu si Johan ngapain?" Nay mulai bersuara.
"Oh ya itu ka Johan" Shella mulai ingat.
"Gw mau nyamperin lah" Nay bangun lalu meninggalkan Shella yang masih bingung melihat kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berusaha
Teen FictionCakrawala yang terbagi menjadi dua. Johan yang hidup dengan berbagai macam masalah merasa senang begitu bertemu dengan Naylissa. Langit nya yang kelam berubah menjadi bersinar seketika. Berbanding terbalik dengan Naylissa, dia justru merasa Johan ad...