Yunho merebahkan Jaejoong disisi kolam renang. Ia menekan-nekan dada Jaejoong, kekhawatiran jelas terpancar di wajahnya.
"Jae. Aku mohon." Ia ingin menangis, Jaejoong belum sadar juga.
Uhuk..
Akhirnya Jaejoong membuka matanya. Ia menatap Yunho yg kini memandangnya dengan pandangan lega. Yunho memeluk Jaejoong, ia hampir menangis karena mengkhawatirkan calon kekasihnya.
Jaejoong cukup terkejut dengan pelukan Yunho. Tapi ia merasa lemas, ia hanya diam.***
"Appa. Apa Jaejoong tidak apa-apa?" Jiyool menghampiri Yunho yg baru keluar dari kamarnya.
"Tidak apa-apa. Sekarang ia sedang berganti baju."
"Appa tidak berganti juga?"
"Appa akan berganti di kamar mandi sana." Yunho memperlihatkan satu stel baju yg ia pegang. Kemudian ia berjalan melewati Jiyool.
Jiyool mendengus kesal.
'Mereka tidak berganti baju di ruangan yg sama. Saatnya menjalankan rencana kedua.'Jiyool melangkah ke kamarnya.
***
Jiyool menyeringai kecil. Membawa nampan berisi bubur, air dan obat. Ia mengetuk pintu kamar Yunho yg ada Jaejoong di dalam.
"Jae. Boleh aku masuk?" Jaejoong yg sedang tersenyum-senyum mengingat pelukan Yunho pun tersadar.
"Masuk saja Jiyool-ah."
Ceklek.
"Bagaimana keadaanmu?" Jiyool berjalan menghampiri Jaejoong.
"Aku tidak apa-apa."
"Kau istirahat saja dulu disini. Ini, aku membuatkanmu bubur, makanlah dan minum obat ini." Jiyool menyerahkan nampan itu pada Jaejoong. Ia tersenyum lembut lalu duduk disamping Jaejoong.
Jaejoong kembali merasa tidak enak pada Jiyool. Gadis itu sekarang sangat perhatian padanya. Ia malah menyukai Yunho. Iapun menerima nampan itu dan mulai memakan bubur buatan Jiyool.
"Aku akan menemanimu. Makannya pelan-pelan saja." Jiyool tersenyum saat Jaejoong meliriknya. Ia memperhatikan Jaejoong yg sedang memakan bubur buatannya.
'Aduh calon umma makanpun terlihat menggemaskan.' Batimnya.
Jaejoong yg sadar Jiyool terus memperhatikannya mengira jika Jiyool memandangnya karena rasa suka. Ia memakan bubur itu cepat. Lalu meminum obat itu tanpa rasa curiga.
"Sudah Jiyool-ah."
Jiyool tersenyum.
"Kau makannya cepat sekali. Dan maafkan aku telah membuatmu jatuh ke kolam Jae." Jiyool merubah raut wajahnya menjadi sedih."Tidak apa-apa Jiyool-ah." Jaejoong kembali merasa tidak enak. Ia merasa pria brengsek yg telah menyakiti gadis sebaik Jiyool.
"Kau tidak bisa berenang ya?"
"Iya. Aku punya pengalaman buruk dulu."
"Ah begitu? Aku merasa bersalah Jae."
"Tidak perlu seperti itu. Ahjussi kan sudah menyelamatkanku tadi."
Jiyool tersenyum lebar melihat gerak-gerik Jaejoong yg mulai berbeda.
"Kenapa panas sekali?"
Dalam hati Jiyool bersorak senang mengetahui obat perangsang yg ia berikam pada Jaejoong sudah bereaksi. Kini tinggal memanggil sang beruang untuk menyelamatkan putri dari gairah. Ia tertawa nista dalam hati.
"Kau panas? Tunggu sebentar, biar aku buatkan jus untukmu." Jiyool langsung berlari keluar kamar. Ia menyuruh salah satu maid membuatkan jus untuk Jaejoong. Setelah selesai, ia membawa jus itu pada Yunho yg sedang menonton. Seringai lebar terus terpasang di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menantu atau Istri? (Yunjae)
FanfictionYunho duda keren yg memiliki seorang putri menyukai pria muda bernama Jaejoong. Bagaimana jika Jaejoong malah menyukai putri Yunho? "Aku ingin meminta izin untuk menjadikan Jiyool kekasihku Ahjussi." "Kau akan segera jatuh ke pelukanku." NB: BERISI...