Brianna masih sibuk memotong-motong sayuran dan terdengar suara ketukan pintu. Gadis itu melirik jam yang tergantung di atas televisi. Rupanya memang sudah pukul 7. Chanyeol sangat tepat waktu sekali. Brianna mengecilkan api dari kompor dan mendekati pintu tanpa berniat melepas apron-nya.
"Hai!" Sapa Chanyeol riang gembira. Brianna terkekeh. Cowok ini kenapa, sih?
"Tepat waktu banget!" ujar Brianna. "Ayo masuk. Maaf masakannya belum jadi. Lo bisa tunggu ambil nonton televisi-"
"Gue mau bantuin," Chanyeol berjalan mendahului pemilik apartemen. Brianna hanya menggelengkan kepalanya pasrah sambil tersenyum kecil. "Apa ini?"
"Sup ayam," Brianna memamerkan cengirannya. "Mom sering bikin ini buat dinner. Jadi gue masak ini. Udah pernah coba?"
"Kayaknya belum," Chanyeol mengangkat bahunya. Brianna menganggukkan kepalanya sekali sebelum kembali berkutat dengan alat dan bahan di dapur.
Chanyeol? Cowok itu malah sibuk memerhatikan Brianna yang sibuk sendiri menyiapkan masakan untuknya. Cowok itu kembali menilai untuk poin dua, apakah mau diajak kencan diam-diam atau tidak. Tapi kemudian Chanyeol menggeleng. Ini terlalu tiba-tiba. Jadi Chanyeol memutuskan untuk bertanya saat ia memang sudah siap untuk menjadikan Brianna sebagai tambatan hatinya. Meskipun sekarang cowok itu benar-benar sudah sangat siap untuk menjadikan Brianna sebagai kekasihnya.
"Kenapa?" Tanya Brianna yang mendadak datang dengan semangkuk besar sup ayam.
Chanyeol melihat dengan penuh rasa penasaran. Dada ayam yang dipotong dadu, wortel, kentang, bawang goreng, seledri, daun bawang... Menurutnya, sup ini mirip dengan Galbitang, sup iga sapi yang dimasak dengan kuah kaldu sapi.
"Lo beneran baru pindah dan bisa masak kayak begini?" Tanya Chanyeol heran. Brianna mengangguk sambil terkekeh.
"Heran kan, lo? Gue juga heran ini apartemen isinya benar-benar siap huni banget. Mana isi kulkas lengkap banget lagi," Brianna mengambil sup dengan sendok sup lalu menuangkannya pada piring nasi Chanyeol. "Di Indonesia, salah satu cara makan sup-nya gini. Pake sendok,"
"Ah, makasih," Chanyeol lalu menyuapkan nasi dengan sup itu ke mulutnya setelah merapalkan doa. "Lo udah tahu isi unit lo?"
"Nggak, sih. Cuma menduga-duga aja. Bokap gue pasti udah beresin semuanya. Tapi in case emang benar-benar nggak ready to stay, gue mau order-in ayam buat menu-nya. Ternyata malah lengkap banget di kulkas," jelas Brianna. "Jadi? Lo belum cerita apa-apa tentang diri lo,"
"Lo juga,"
"Man first,"
"Sial. Dimana-mana ladies first, tahu!" Chanyeol menggelengkan kepalanya heran. "Tunggu. Ini enak banget. Lo nggak keberatan kan, kalo gue cerita abis makan?"
"It's okay meski sebenernya agak aneh juga kita stranger tapi gue mempersilahkan lo ada di unit gue buat waktu yang lama," Brianna terkekeh.
"Lo beneran nggak tau gue, ya?" Chanyeol ikut terkekeh.
"Makanya cepet abisin dan ceritain tentang lo,"
Kemudian hening menyelimuti mereka yang sedang fokus pada makanan masing-masing. Chanyeol kembali sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sudah seratus persen ia yakin bahwa Brianna adalah sosok yang pas. Semoga saja gadis itu bukan tipikal cewek boros.
Dan Brianna sendiri juga sibuk dengan pikirannya. Sudah dua kali cowok ini bertanya pertanyaan yang sama. Memang dia siapa? Artis? Temen SD gue? Dirinya benar-benar clueless mengingat selama di Harvard ia sangat fokus dengan studinya agar lulus lebih cepat dan mendapat IPK tinggi. Ini semata-mata supaya beasiswa-nya tidak ditarik kembali oleh pemerintah. Bahkan ia juga lost contact dengan banyak kerabatnya selama sekitar 3,5 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Next Door [PCY] | ON HOLD
FanfictionApa yang kalian lakuin kalau tetangga kalian itu ternyata Park Chanyeol? Iya. Park Chanyeol EXO yang ganteng itu.