note : ceritanya mereka ngomong korean ya. ngga baku dan baku. hehe gitulaya pokonya
---61---
Chanyeol menghela nafasnya panjang setelah ia harus menunggu di kantor imigrasi bandara. Ini saatnya ia keluar dan menghadapi para fansite yang siap memburunya dan member lain dengan jepretan dari kamera-kamera profesional dan lensa mahal. Belum lagi penggemar yang memburu mereka dengan kamera seadanya, kamera ponsel misalnya. Tapi Chanyeol tidak bisa menolak. Jika itu sumber kebahagiaan penggemarnya juga, ia bisa apa?
Para body guard yang bertugas menjaga ia dan member lain sudah mengelilingi mereka begitu urusan mereka selesai. Chanyeol mencoba untuk tidak mengeluarkan ekspresi lelahnya demi terlihat bagus di depan para penggemarnya. Matanya bergerilya ke segala penjuru. Menembus bosan sekaligus mencari pemandangan unik. Seperti yang baru saja ia temukan.
Gadis berambut sepundak itu tengah menatapnya. Hanya menatapnya. Tanpa kamera ponsel ataupun kamera profesional. Ponsel yang berada di genggamannya pun mengarahkan layarnya ke luar, sehingga Chanyeol dapat melihat sekilas apa yang tengah dibuka gadis itu di ponselnya. Stock Table. Chanyeol tersenyum kecil dalam maskernya. Sayang sekali ia tidak bisa membaca pikiran orang lain hanya dengan menatap matanya saja.
Gila. Bukanya stock table.
Tapi kemudian ia merasakan sesuatu yang aneh. Dadanya bergemuruh hebat. Di kepalanya tiba-tiba terdengar sebuah suara seperti gema yang mengatakan bahwa gadis itulah orangnya. Entah apa maksud suara di kepalanya, sang empunya saja tidak mengerti. Mencoba untuk cuek, tapi cowok itu malah semakin penasaran dan kepikiran.
"Yeol, liat apa?" Baekhyun menyadarkan Chanyeol yang tidak bisa lepas dari gadis yang sudah tidak menatapnya itu.
"Nggak," jawabnya singkat kemudian fokusnya kembali pada keadaannya.
Tidak sepenuhnya kembali. Karena tatapan gadis tadi membuatnya teringat pada sesuatu. Tentang janji di masa lalu dengan perempuan yang sangat ia cintai sampai sekarang.
---61---
"Gila, tadi si Cameron bawa adiknya?" Tanya Sehun heboh ketika mereka semua sedang berkumpul di kamar hotel Suho. Sehun dan Kai tidak datang bersamaan dengan member lain dari Seoul. Mereka harus mengadiri suatu acara fashion yang masing-masing berada di acara yang berbeda.
"Cameron promotor langganan SM itu, kan?" Tanya Chen. Sehun mengangguk. "Iya katanya dia sama adiknya. Tapi kita nggak ngelihat,"
"Ya ampun, beneran? Yaudah deh, gue nggak jadi iri. Ternyata kalian nggak ada yang ngelihat juga,"
Chanyeol hanya terkekeh mendengar celotehan member paling muda itu. Ia adalah satu-satunya yang tidak mengetahui bagaimana rupa adik Cameron yang dipuja member lain terutama Sehun. Waktu itu, ia mempunyai urusan lain sehingga tidak bisa ikut nimbrung ketika Cameron datang dan entah membicarakan apa tiba-tiba saat Chanyeol tiba, mereka tengah fanboy-ing adik Cameron. Dan sebalnya, Chanyeol tidak diperlihatkan foto adik Cameron padahal ia sudah memaksa.
"Kapan-kapan, Yeol. Kalo kita hang out lagi terlepas dari kerjaan," begitu kata Cameron pada waktu itu. Iya. Cameron memang cukup dekat dengan EXO.
"Tunggu aja, mungkin besok dia dateng ke backstage," ujar Xiumin. Chanyeol yang mendengar itu tertarik. Mungkin ia bisa bertemu adik Cameron lebih dulu daripada member lain.
"Siapa nama adiknya Cameron, Bang?" Tanya Chanyeol pada Xiumin.
Xiumin tampak mengingat-ingat sesuatu. "Hmm. Namanya ribet. Dari B. Jadi kita nyebutnya Bee,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Next Door [PCY] | ON HOLD
FanfictionApa yang kalian lakuin kalau tetangga kalian itu ternyata Park Chanyeol? Iya. Park Chanyeol EXO yang ganteng itu.