Hari ini seharusnya Chanyeol tiba dari Jepang. Yoora pamit pulang lebih awal dari yang ia kira. Seharusnya ia bisa pulang sehari setelah Chanyeol kembali dari Jepang, namun anak tertua keluarga Park itu rupanya mendapat jadwal mendadak yang mengharuskan ia meninggalkan apartemen Chanyeol. Selain itu, ia juga harus mengurusi persiapan pernikahannya. Saat berpamitan dengan Brianna, ia meminta maaf karena tidak bisa menemaninya pergi ke SNU untuk daftar ulang.
"Nggak apa-apa, Kak. Aku bisa sendiri, kok. Lagian di sana aku pasti punya teman," Brianna tersenyum. "Kakak hati-hati di jalan,"
"Iya, titip Chanyeol ya! Kamu juga hati-hati. Makasih banyak, Brianna! Nanti aku kirim undangannya. Oke?" Yoora memeluk Brianna erat sebelum akhirnya pergi sambil menarik kopernya sambil tergesa-gesa.
Setelah melambaikan tangan pada Yoora yang sudah masuk lift, Brianna kembali masuk ke unitnya setelah sebelumnya menatap card lock Chanyeol yang Yoora titipkan. Gadis itu tengah bersiap-siap untuk daftar ulang sebagai mahasiswi baru di Seoul National University. Sebagai mahasiswi pendatang, tentu ia tidak boleh terlambat karena gadis itu pasti membutuhkan banyak bertanya mengenai kampus barunya itu.
Brianna baru ingat ia harus menghubungi Chanyeol takut cowok itu pulang mendadak hari ini dan tidak bisa masuk. Sembari mengunci unitnya, Brianna mendial akun Kakawo Chanyeol.
"Halo?" Brianna tersenyum mendengar suara serak Chanyeol yang gadis itu rasa, laki-laki di ujung telfon sana baru saja bangun dari tidurnya.
"Yeol, am I disturb you?" Tanya Brianna tidak enak.
"You never disturb me, darling. Kenapa, hm?" Briaanna terkekeh ketika mendengar suara sorakan menjadi back sound setelah Chanyeol berucap demikian.
"Lo pulang kapan? Kak Yoora hari ini udah pulang dan cardlock lo ada di gue,"
"Terus kenapa? Lo kangen gue ya?" Brianna memutar matanya jengah mendengar respon Chanyeol.
"Nggak gitu. Gue hari ini mau ke SNU. Kalau lo pulang hari ini, berarti gue bisa memperkirakan waktu di luar gue berapa lama. Kalau gue titip card lock lo di resepsionis, gue ngeri ada fans gila yang tahu tempat tinggal lo dan ngaku-ngaku kenalan lo buat minta card lock lo terus unit lo-"
"Ampun, iya iya! Gue hari ini pulang. Flight siang, jadi santai aja. Omong-omong, jemput gue di bandara dong. Kemarin baru beli mobil, kan?"
"Chanyeol.... Gila ya?"
"Ayolah!"
"Gue ganti dengan dinner di unit gue aja gimana?"
"Deal!" Chanyeol menyahut cepat. "Gue mau mandi dulu. Jangan lupa belanja ya buat dinner,"
"Terserah," Brianna menghela nafas pasrah. "Gue tutup ya. Hati-hati,"
"Hati-hati juga,"
Bertepatan dengan putusnya sambungan telepon mereka, pintu lift terbuka dan Brianna sudah berada di lantai dasar. Gadis itu bergegas membawa kakinya melangkah keluar dari gedung apartemennya dan menuju stasiun subway terdekat yang jaraknya hanya lima menit berjalan kaki. Jarak dari apartemennya ke SNU kurang lebih memakan waktu setengah jam.
Tidak terasa, gadis itu tengah berdiri di depan gerbang utama SNU. Matanya berkeliling mencari petunjuk kemana ia harus melangkah lebih dulu. Tetapi ia malah mendapati sosok gadis yang ia rasa memiliki nasib yang sama dengannya. Brianna mendekati gadis itu dan mulai menegurnya.
"Hai?" Gadis itu menoleh lalu tersenyum ramah. Sorot matanya mendeskripsikan bahwa ia bertanya-tanya kenapa Brianna menegurnya. "Sorry if I speak banmal because I'm just moved here. Kalau mau daftar ulang untuk program strata dua dimana ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Next Door [PCY] | ON HOLD
FanfictionApa yang kalian lakuin kalau tetangga kalian itu ternyata Park Chanyeol? Iya. Park Chanyeol EXO yang ganteng itu.