01

300 71 21
                                    

Berhenti berlaga paling kuat.
Pada dasarnya, manusia itu saling membutuhkan satu sama lain.
-Vania-

《SCHOOL LIFE》

"Siapa yang curi buku matematika gue?!"

Hening.

Semua perhatian tertuju pada Luna.

Luna menatap semua orang dengan sinis.

"Cara lo semua pada kampungan!" Luna berhenti sesaat, "Mana buku gue setan?!"

Vania menghela nafas berat. Dia bosan dengan semua drama pagi di kelasnya.

"Mungkin ketinggalan di asrama, Lun."

Luna menatap tajam Lucas.

"Jangan-jangan lo pelakunya?"

BRAK!

Fatih menggebrak meja kasar. Semua orang terlonjak kecuali Luna dan Saka yang sudah terbiasa dengan sikap tempramental teman satu kelasnya itu.

"Jangan main tuduh! Jatohnya fitnah."

Luna berdecih, memandang remeh Fatih.

"Atau elo?"

Fatih langsung tersulut, dia hendak berdiri namun ditahan oleh tangan Saka. Saka mengisyaratkan Fatih untuk tetap tenang.

Saka berdiri dari duduk santainya. Berjalan gontai mendatangi Luna di dekat kursinya. Saka berhenti tiga langkah di depan Luna, dia menatap Luna dari bawah sampai atas.

Luna merasa risih dengan tatapan Saka.

"Apa yang lo lihat?!" Desis Luna.

Saka tersenyum tanpa arti. "Ratu Drama."

Mata Luna membola, dia menatap Saka dengan pandangan berapi-api. Dia benci.

"Lo yang drama!" Sentak Luna.

Saka berdecih. "Hari ini lo lupa ngaca?"

"Maksud lo apaan, hah?!" Geram Luna.

Saka mengangkat bahu acuh.

"Jangan buat drama pagi, maybe?"

"Gue nggak buat drama." Sarkas Luna.

"Itu menurut lo! Beda sama orang lain!"

Semua orang tersentak mendengar nada tinggi yang Saka keluarkan. Tidak seperti biasanya yang lembut dan penuh canda.

Luna tersenyum miring.

"Jadi, lo udah berani teriak ke gua?!"

Saka berdecih. "Kenapa gue harus takut?"

Tangan Luna mulai mengepal kuat.

"Lo harus sadar diri, Saka!" Desis Luna.

"Harusnya lo yang sadar diri, Luna."

Keadaan semakin mencekam.

Tidak ada yang berani berbicara, semua orang hanya diam dan menonton saja.

BRAK!

Vania menggebrak meja.

Semua perhatian langsung dia dapatkan.

"Lo berdua kayak bocah SD, ribut terus. Udahlah! Nggak usah ribut, mending kita semua cari buku Luna yang hilang itu."

Luna dan Saka saling melemparkan pandangan mematikan satu sama lain.

Saka memasukan tangan ke saku celana.

ANTI-HERO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang