Semua orang berkompetisi,
merebutkan peringkat satu.
-Saka-《SCHOOL LIFE》
H-7 UTS
"Nggak sekalian bakar aja buku gue!"
Luna menggeram frustasi.
Luna membawa buku-bukunya yang robek keluar dari kelas dengan perasaan sangat kesal. Dia harusnya lebih berhati-hati sejak kemarin, mereka itu tidak bisa dipercaya.
Vania melongo memperhatikan keadaan kelas yang kembali semula. Mereka semua sibuk dengan buku-buku sampai mimisan saking kerasnya belajar sejak tadi pagi.
Vania terlonjak saat Saka melemparkan pulpen dan mendarat tepat di jidatnya.
Vania mendengus dan membalas Saka dengan melemparkan buku paketnya."Lo kenapa sih hobi banget ganggu?!"
Bukannya menjawab, dia balik bertanya.
"Lo nggak belajar? Bentar lagi ulangan."
"Urusan sama lo apa?"
Saka mendatangi Vania, dia menarik kursi dan duduk di sebelah Vania yang menatap kesal ke arahnya. Sayangnya Saka sudah sangat kebal dengan tatapan tersebut.
"Banyak. Lo itu urusan gue."
Kernyitan tercetak jelas di kening Vania.
"Lo salah minum obat?"
Saka menggeleng pelan.
"Emangnya gue sakit apa gitu?"
"Jiwa lo yang sakit!"
Saka mendelik. Kebiasaan menggerutunya perlahan lenyap dan sekarang dia menjadi sosok yang lebih menyebalkan bagi Vania. Karena perasaannya semakin besar untuk Vania, cewek yang sangat suka dia ganggu.
"Emangnya mereka ngejar apa sih?"
"Semua orang berkompetisi, merebutkan peringkat satu yang sempat gue duduki."
Vania mengangguk mengerti.
"Gue yakin gue masih bisa hidup sepuluh tahun ke depan walau nggak jadi peringkat satu di sekolah."
Saka terbelalak.
"Itu mah lo aja yang males berjuang."
"Nah. Itu tau. Jadi jangan tanya gue lagi."
《SCHOOL LIFE》
H-21 Acara
"Pihak Mahen udah konfirmasi?"
Lisa melirik sekilas buku catatannya.
"Belum, kalo Mawar Eva udah."
"Hubungi lagi, kita butuh kepastian."
Dion bersiul untuk menggoda Vania.
"Cielah. Butuh kepastian katanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTI-HERO [SELESAI]
Ficção AdolescenteTW17+ be smart! "Berhenti berlaga paling kuat. Pada dasarnya, manusia itu saling membutuhkan satu sama lain." -Vania-