Peringkat nggak bisa menghalangi
perasaan gue ke dia dong.
-Vania-《SCHOOL LIFE》
Kevin berdiri di depan pintu rooftop.
Dia terdiam, memandang sebungkus rokok yang berada dalam genggaman tangannya.
Tiba-tiba pintu terbuka. Dengan cepat, dia memasukan benda itu ke saku celananya.
Vania muncul dengan mata yang sembab.
Kevin terkejut dengan keadaan Vania.
"Lo kenapa, Van? Kenapa nangis?"
Vania tidak menjawab.
"Gara-gara nilai matematika lagi?"
Vania menggeleng pelan.
Kevin semakin dibuat kebingungan.
"Terus lo kenapa?"
Vania tersenyum misterius.
"Rahasia."
Kevin mengerjap. "Huh?"
Vania berlari meninggalkan dirinya.
Kevin menggeleng kepala pelan, melihat tingkah Vania yang kekanak-kanakan itu.
"Makin nggak waras aja tuh bocah."
Kevin hendak masuk namun Saka tiba-tiba muncul dan sukses membuatnya terkejut. Kevin kembali berdiam diri di tempat tadi, berusaha menenangkan dirinya sendiri.
"Kaget gue! Kalo muncul bilang-bilang."
Saka memandang Kevin tanpa ekspresi.
"Cewek gue mana?" Tanya Saka.
Kevin kembali mengerjap.
"Huh?"
Saka berdecak kesal.
"Vania ke mana?"
Kevin masih melongo.
Dia menunjuk ke arah Vania berlari tadi.
Saka mengangguk mengerti.
"Oke. Thank!"
Saka melengos dari hadapan Kevin.
Kevin memandang punggung Saka yang mulai mengecil dari indra penglihatannya. Dia kembali menggeleng kepala.
"Cinta bisa buat orang jadi nggak waras."
...
Vania, Luna, Risa dan Kiki berada di kamar. Sekarang sudah pukul sepuluh malam, tapi mereka masih terjaga. Luna, Risa serta Kiki seperti biasa belajar. Sedangkan Vania, dia duduk di pinggir kasur sambil tersenyum. Ralat, senyam-senyum sendiri.
Luna, Risa dan Kiki menoleh ke belakang setelah mendengar suara Vania tertawa.
Mereka saling pandang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTI-HERO [SELESAI]
Genç KurguTW17+ be smart! "Berhenti berlaga paling kuat. Pada dasarnya, manusia itu saling membutuhkan satu sama lain." -Vania-