10

50 33 0
                                    

Gua egois.
I hate my self.
-Luna-

《SCHOOL LIFE》

Fatih mengerjap. Memandang langit-langit yang sudah tidak asing lagi dari matanya.

"Lo udah sadar?"

Fatih menoleh dan menemukan Saka sedang duduk santai di kursi meja belajar miliknya.

"Bentar lagi masuk, Sak."

Saka menatap Fatih jengah.

"Lo butuh mengistirahatkan kepala, Fatih. Jangan dulu pikirin sekolah, nggak bakal pindah juga ini tempat. Sekarang lo tidur, jangan banyak pikiran dulu. Bandel lo."

Fatih tercenung.

Saka menghela napas panjang.

"Mama lo udah balik. Tenang aja."

Fatih tersenyum miris.

"Mana bisa gue tenang di keadaan begini?"

"Lo keras kepala banget kalo dikasih tau."

Fatih terkekeh pelan.

"Lo juga gampang emosian, gimana Vania mau sama lo? Gue bingung, menggurutu lo ini dapetin dari siapa sih? Nyokap?"

Saka mendelik.

"Jangan mengalihkan pembicaraan."

"Sorry-sorry."

...

Luna memainkan pensil dengan cemas.

Pak Bagas yang sedang menerangkan pun tidak dapat Luna perhatikan dengan baik.

Luna mengangkat tangan kanan.

"Pak, saya tidak enak badan."

Semua orang memperhatikan Luna.

Bastian berdecih.

"Halah. Pasti bohong, Pak."

"Bastian." Tegur Pak Bagas.

Bastian menundukan kepala.

Pak Bagas menggeleng pelan. Bingung dengan sikap para anak didiknya yang
seakan ingin saling menijatuhkan satu
sama lain.

"Yasudah, ke ruang kesehatan, Luna."

"Terima kasih, Pak."

Luna beranjak dan keluar dari kelas.

Bukannya ke ruangan kesehatan, Luna melangkahkan kaki menuju ke gudang.

Luna bersandar di depan pintu gudang. Perlahan tubuhnya merosot, terduduk.

"Lo minum obat tidur?"

"Bukan urusan lo, Risa!"

"Gue minta."

"Buat apa? Lo susah tidur?"

Risa menggeleng. "Gue pengen bahagia."

Luna mengacak rambut frustasi.

Andai, andai saja Risa tidak meminumnya. Andai saja Luna menghentikannya. Andai saja Luna lebih berhati-hati dan juga bisa meminumnya tanpa ketahuan Risa, pasti sekarang ini Risa tidak di rumah sakit.

"Gue kenapa bisa bodoh banget sih?!"

Seseorang tiba-tiba duduk di sebelah.

Luna menatap tajam orang tersebut.
Suasana hatinya semakin memburuk,
dia ingin sendirian namun cowok itu
masih saja merebut ketenangannya.

ANTI-HERO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang