Urus diri lo sendiri.
Jangan nyusahin orang lain.
-Kiki-《SCHOOL LIFE》
"Ada yang mau ikut jenguk Risa?"
Semua orang menoleh ke sumber suara, Vania, Saka, Kevin berdiri di depan kelas. Mereka seolah diingatkan kembali pada teman satu kelas yang sudah absen tiga
hari lamanya karena harus dirawat, ada
juga yang malah bersorak gembira."Bener. Udah tiga hari dia dirawat."
"Akhirnya. Ada alesan buat keluar."
"Heh. Kita jenguk orang sakit, bukan mau jalan-jalan! Awas aja kalo kabur lo berdua."
Lucas dan Bastian tidak menanggapi.
"Kapan ini teh?" Tanya Reza.
Saka terlihat berpikir sejenak.
"Pulang sekolah. Gimana?" Tawarnya.
Sebagian orang mengangguk setuju dan sebagian lagi terdiam karena mengingat kebijakan baru Kepala sekolah.
"Kelas malam?" Tanya Luna.
Semua orang mulai menyuarakan suara, sayangnya terdengar menjengkelkan di telinga Vania dan Saka.
"Bener. Kita lupa tentang itu."
"Keknya gue nggak bisa ikut."
"Gue juga. Takut Mama gue tau."
"Iya. Gue juga."
BRAK!
Vania tersulut, dia menggebrak meja. Memandang semuanya dengan datar.
Vania sangat bingung dengan semua
'Teman sekelas'nya itu."Lo pada masih bisa belajar disaat
ada temen satu kelas yang sakit?"
Kiki tersenyum sinis.
"Temen kata lo?" Jeda sesaat, "Emang
dia anggap kita semua ini temen? Huh?"Vania menatap Kiki tidak percaya.
"Ki, Risa itu sahabat lo!"
Kiki memandang datar Vania, matanya memanas dan air mata siap terjun dari
pelupuk matanya."Sejak kapan dia anggap gue sahabat?"
Vania dibuat bungkam.
Hening. Tidak ada yang bersuara sampai
bel pertanda pelajaran dimulai berbunyi bersama guru fisika datang ke kelas.《SCHOOL LIFE》
Risa memandang kosong ke arah depan. Hari-harinya terasa sangat kosong ketika diharuskan berada di rumah sakit seperti ini. Setelah tiga hari dirawat intensif, dia mulai menunjukan perkembangan baik.
Mama Risa menyentuh pundak Risa.
"Jangan melamun."
Risa menoleh, tersenyum tipis saat melihat Mamanya masih setia menemani dirinya di ruangan dengan bau obat yang tajam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTI-HERO [SELESAI]
Teen FictionTW17+ be smart! "Berhenti berlaga paling kuat. Pada dasarnya, manusia itu saling membutuhkan satu sama lain." -Vania-