08

53 36 6
                                    

Setiap manusia punya masalah,
Bukan cuma lo doang.
-Saka-

《SCHOOL LIFE》

"Lur, boleh minta tisu?"

"Buat apa, Bas?"

"Loh, kursi lo nggak kotor?"

Vania mengernyit.

"Huh?"

Saka langsung menarik Vania untuk berdiri.

Mata Vania membulat saat melihat banyak coretan kapur di kursinya, kini roknya telah menjadi korban dari kejahilan seseorang.

"SIAPA YANG CORAT-CORET KURSI GUE?!"

"SIALAN BANGET INI ORANG!"

"SETAN! KURANG KERJAAN BANGET SIH?!"

Saka mememperhatikan semua orang yang sedang mendumal kesal meruntuki tingkah rendahan seorang yang telah mensabotase kursi mereka semua. Saka yakin, pelakunya adalah salah satu di antara mereka.

"Jangan duduk dulu! Kursinya kotor."

Luna masuk ke dalam kelas dengan santai. Matanya membulat saat melihat kursinya kotor oleh kapur. Luna memandang teman satu kelasnya itu dengan tatapan tajam.

"Lo semua boleh nggak suka sama gue,
tapi nggak gini juga caranya!" Sungut Luna.

Risa melipat tangan di depan dada.

"Lo pikir cuma kursi lo doang?" Sinis Risa.

Luna langsung mengedarkan pandangan,
dia melihat semua kursi kotor oleh kapur.

Dia mendesah. "Ini kerjaan siapa?"

Lucas mengangkat bahu. "Nggak tau."

Vania menengadah, memperhatikan langit-langit kelas yang kosong. "Di sini nggak ada CCTV? Bukannya setiap kelas dipasang ya?"

Saka ikut menengadah. "Gue kurang tau."

Fatih memperhatikan sudut langit-langit. Mata dia melebar saat melihat benda itu. Fatih menunjuk ke pojok ruangan. "Itu!"

Semua orang melihat ke arah jari Fatih menunjuk. Mereka serempak mendesah.

"Pelakunya pinter juga ya?" Tanya Lucas.

"Dia nggak tau berapa harga CCTV apa? Seenak jidat main dirusak aja." Bastian.

"Bener-bener cari masalah nih orang."

Vania hendak beranjak, Saka menahannya.

"Lo mau kemana?"

"Control room."

Kening Saka berkerut. "Lo mau cari tau? Maksud gue, apa rekamannya kesimpen?"

Vania mengangguk. "Kemungkinan 20%"

"Gue ikut." Ucap Saka mantap.

Seseorang di belakang mereka jadi cemas, dia mencengkram ujung rok gelisah. Sial. Kenapa gue lupa ruangan itu? Batinnya.

...

Saka menggeleng.

"Bukan."

Pak Setya, kepala keamanan sekolah memandang Vania dan Saka curiga.

ANTI-HERO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang