Gue nggak percaya sama
kemampuan gue sendiri.
-Luna-《SCHOOL LIFE》
Luna memandang flashdisk yang tergeletak di ujung sepatunya dengan tatapan cemas. Otaknya meminta Luna untuk mengambil sedangkan tidak dengan hatinya. Namun, lagi-lagi Luna terkalahkan oleh otaknya.
Merasa sekitar sudah sepi, Luna mengambil dan menyimpannya di saku seragam. Luna berjalan tergesa ke kamar asrama miliknya.
Luna menutup pintu dengan rapat.
Berjalan tergesa ke meja belajarnya,
mengambil laptop dan duduk pada
kasurnya.Sebuah senyum cerah terbit di bibirnya. Matanya berbinar saat melihat layarnya, sebuah file bertuliskan 'soal B. Inggris'
tertera jelas di sana.Sepertinya keberuntungan sedang ada
di pihak Luna. Luna tersenyum semakin
lebar tanpa merasa takut ada hal yang
besar sedang menunggunya di depan.《SCHOOL LIFE》
PAT 3
12.00 WIB
"Ketua Kelas bantu kumpulkan lembar jawaban juga kertas pertanyaannya."
Saka mengangguk lalu menjalankan tugas yang diberi Bu Rita alias wali kelas mereka. Ulangan di hari ketiga telah selesai, Vania bisa bernapas dengan lega meskipun besok dan beberapa hari kedepan masil ada PAT.
Vania yang duduk di belakang kursi Luna terkesiap saat melihat Luna langsung saja mengeluarkan buku paket bahasa inggris setelah menyerahkan kertas ulangannya kepada Saka. Namun, Vania melihat ada
hal yang sedikit berbeda pada buku Luna.Vania bangkit, melihat dari jarak dekat.
Luna yang menyadari Vania mendekat langsung menutupi kertas tersebut."Apa? Lo mau nyontek?" Sungut Luna.
Vania mengernyit bingung.
"Gue? Nyontek? Gue mah masa bodo sama nilai. Nggak ada kerjaan banget nyontek."
Luna sedikit terbelalak mendengarnya. Hati kecilnya merasa iri dengan sikap Vania yang benar-benar tidak peduli pada nilai barang sedikitpun. Dia ingin bersikap santai seperti Vania dan tidak ingin kesempurnaan nilai.
Vania memanfaatkan kesempatan untuk mengambil kertas itu dari dekapan Luna. Usahanya pun langsung berhasil, kertas tersebut langsung berada dalam tangan
Vania. Vania membawanya sedikit jauh
dari Luna yang baru sadar kecolongan."BALIKIN, VAN!" Sentak Luna.
Hening.
Semua orang berhenti beraktifitas,
termasuk Bu Rita memperhatikan
Luna dan Vania.Seketika Vania tercenung melihat isi kertas tersebut, Saka yang penasaran pun ikutan melihat ke samping Vania. Detik kemudian mata Saka membola, lantas memandang Luna tidak percaya.
"Ini beneran punya lo?" Tanya Saka.
Bu Rita ikutan menghampiri Vania. Beliau langsung mengambil alih kertas tersebut.
Ia menggelengkan kepala pelan."Saya benar-benar kecewa, Luna."
Semua orang yang ada di kelas mulai berbisik-bisik, mencoba menerka apa
yang sedang terjadi dengan Luna.Luna mencengkram erat ujung roknya. Segera bangkit dan berlari keluar dari
kelas, Kevin dan Fatih menyusulnya.Kedua tangan Luna berhasil dicekal Kevin dan Fatih, membuat langkah Luna terhenti.
Ia menatap sendu keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTI-HERO [SELESAI]
Fiksi RemajaTW17+ be smart! "Berhenti berlaga paling kuat. Pada dasarnya, manusia itu saling membutuhkan satu sama lain." -Vania-