2

131 11 0
                                    

Adira

Sekarang aku lagi ditoko buku untuk mencari buku yang sangat aku inginkan..
Aku sangat suka membaca karna dengan membaca aku bisa banyak menemukan makna dari kehidupan..

Saat aku melihat buku yang aku inginkan,,aku langsung melompat untuk mengambilnya karna buku itu berada di rak yang tinggi sampai susah menjangkaunya.
Saat aku berusaha mengambilnya Tiba–tiba ada tangan yang duluan mengambil buku itu.

"maaf ya,,tapi itu gue duluan yang ambil"bentak ku sambil membalikan badan.

"pak rangga"

"pelanin dikit,,nanti tokonya bisa roboh loh"ucap pak rangga dengan lembut.

"maaf banget ya pak saya kira siapa"

"nih bukunya" rmpak rangga memberikan buku itu.

"buku itu bagus loh ceritanya dir,,menginspirasi bukunya"

"bapak udah baca? " tanyaku antusias.

"iya,, saya udah baca"

"bapak suka baca buku juga"

"ngak terlalu..tapi saya lebih suka buku yang bisa memberikan makna untuk kita"

"bapak suka buku apa? Romance, action atau apa?"

"saya suja buku cerita nabi dan rasul dir"

"ah bapak bisa aja,, saya dulu baca waktu kecil pak"kata dira sambil membalikan buku tadi.

"kamu harus banyak membaca buku yang berkaitkan dengan islam dira karna itu bisa buat kita lebih dekat dengan Allah Swt jangan baca buku romance aja"

"ok pak " kataku sambil membuat angka tiga dengan jari.

Terus terang aku kagum dengan pak rangga dia sangat terkenal dikampus karna dia ramah dan sangat taat beribadah.. Satu kata untuk pak rangga "calon imam idaman."
Tapi bukan untuk aku. Aku lebih suka cari pasangan yang seumuran.
sekarang aku masih sendiri karna baru putus dengan mantan aku  bernama Indra dia ketahuan selingkuh . Kita udah satu tahun pacaran karna aku sibuk kuliah dia pun mencari selingan.

.......

"kak jalan yuk" kata ku sambil goyangin tubuh kakak gue yang lagi tudur.

"aduhh dek,, kakak lagi capek banget ni kamu kan baru pulang"

"ayo dong kak,, ngak ada kerjaan dirumah kak bosan tauu"kataku manja .
"mobil kan dibawa mama dek"
"kita naik taksi aja kak"
"tapi sebentar aja ya"
"yee,, ok"
"kakak siap–siap dulu"
"aku tunggu du bawah ya"

.....

Sekarang kita lagi ada di wahana permainan yang memacu ardenalin.
Aku sengaja bawa kak dara kesini karna dia dari dulu dilarang benget sama mama kesini takut kecapean kata nya.

"kak naik itu yuuk"
"udah ya dek kakak capek banget ni"
"sekali lagi kak"
"tapi janji habis ini kita pulang ya"
"yeee....ok"

Sekarang kita lagi nunggu taksi untuk
Pulang. Tapi aku lihat kak dara wajah nya pucat. Mana taksi ngak ada lagi.

"kak dara ngak papa kan? "
"iya,, cuman capek dikit doang"

"ya ampun kak hidung kakak berdarah"teriak dira.

"mungkin kecapean doang kok dek"
Tapi kak dara langsung pingsan .

"kaka bangun kak,, tolooongg.. "teriakan ku panik.

Tidak ada satu orang pun. Tapi tiba-tiba sebuah mobil berhenti dan ternyata itu mobilnya pak rangga.

"adira dia kenapa" kata pak rangga Panik.
"pak tolong saya pak,,tiba-tiba kakak saya pingsan"
"kita bawa kerumah sakit sekarang"

.....

Tiba dirumah sakit aku panik habis. Entah berapa kali aku mondar mandir menunggu dokter menangani kak dara.
"dira kamu tenang dulu,,lebih baik kamu berdoa agar kakak kamu ngak kenapa napa."kata pak rangga menenangiku.

"adira,, kakak kamu kenapa? "kata mama datang sambil nangis dan panik.

"ngak tau ma,, habis kita jalan tadi kak dara langsung pingsa "

"habis jalan? Kamu bawa kakak kamu kemana sampai dia kecapek an gini"

"kita cuman main beberapa wahana kok ma"
"mama kan udah bilang kakak kamu tidak boleh kecapean"
"aku cuman mau nyenangin kakak doang kok ma"

"udahlah ma kita doain aja agar dara ngak kenapa napa"ucap papa

"kamu memang selalu bikin kakak kamu susah,,kenapa penyakit itu tidak kamu aja yang derita"

"mama"bentak papa.

Aku lansung berlari keluar rumah sakit sambil menangis.
"dira"terikan papa berusaha menghentikanku.

Aku berlari menembus hujan. Rasanya aku ingin lari dari dunia ini.
Aku ingin seperti kak dara yang selalu  merasakan kasih sayang mama sedangkan aku seorang anak yang tidak dianggap oleh mama seolah kak dara ibaratkan berlian tidak ingin tergores sedikit pun.

Keiklasan AdiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang