7

100 5 0
                                    


Saat ini rangga sedang berada dirumah adira untuk menjemputnya.
Di berulang kali memencet bel sehingga pintu rumah terbuka,melihatkan sosok wanita didepannya.

"assalamualaikum "ucap rangga namun wanita dihadapannya tidak menjawab dan hanya menatap rangga.

"assalamualaikum "rangga mengulang mengucap salam.

"oh maaf, waalaikumsalam " jawab adara kaget.

Ya,, yang membukakan pintu untuk rangga adalah adara.
Saat melihat sosok rangga adara merasakan jantungnya berdetak kencang.

"adiranya ada dara"ucap rangga.

"ada mas, silakan masuk " ucap rangga.

Rangga mengikuti dara dibelakang menuju ruang tamu.

"mau minum apa mas" ucap dara.

"ngak usah repot–repot dara"ucap rangga.

"ngak kok mas"dara langsung pergi mengambil air untuk rangga.

Dara sangat senang bisa melihat rangga hari ini. Dara tersenyum sambil memegangi dadanya yang berdetak kencang.
Saat mengantar air untuk rangga dia menyiapkan diri karna saat dekat dengan rangga jantungnya tidak bisa bekerja sama dengan fikirannya.

"diminum mas"ucap adira sambil meletakkan air minum didepan rangga.

"makasih dara"ucap rangga sambil meminum air tadi, mungkin dara berlebihan airnya cuman diminum rangga tapi dia sudah merasa senang.

"bagaimana keadaan kamu, udah baikan"ucap rangga sambil meletakkan gelas tadi.

"alhamdulillah,,udah baikan mas"ucap dari sambil menunduk.

Dara sangat berbeda dengan dira dia tidak biasa berbicara dengan pria kecuali papanya.

"assalamualaikum " rangga menatap sumber suara, pandangan mata rangga tertuju kepada sosok yang cantik dibalut hijab. Dia adalah adira memakai baju muslim tertutup berwarna biru muda senada dengan jilbabnya. Rangga tidak berhenti menatap adira seolah ia sangat kagum dengan kecantikan adira saat berhijab.

"astagfirullah, waalaikumsalam adira" rangga cepat mengembalikan kesadarannya karna telah terpaku dengan sosok didepannya.

"kamu cantik berhijab"ucap rangga membuat adira tersenyum .

Mendengar ucapan rangga ada rasa pedih dihati dara saat rangga mengagumi adira berhijab.

"makasih mas rangga "ucap dira.

"bagaimana kak" ucap dira kepada dara yang terdiam.

"iya dek, cantik"jawab dara.

"tante mana dira"tanya rangga
.
"sepentar aku panggil dulu " jawab dara.

Dara pun pergi memanggil Rani.

"eh ada nak rangga"ucap rani

"iya tante, saya mau minta uzin bawa adira pergi"ucap rangga.

"iya,tapi pulangnya jangan kemalaman ya nak rangga"ucap rani

"iya tante, kalau begitu kami pamit dulu. Assalamualaikum "

"waalaikumsalam "

Setelah rangga dan adira pergi tanpa sadar dara meneteskan aira mata saat melihat kebersamaan adira dan rangga.

"sayang kamu kenapa?" tanya rani saat melihat anak kesayangannya menangis.

"ngak apa–apa ma kelilipan doang, aku kekamar dulu ma"ucap dara dengan cepat menghapus air matanya dan langsung pergi kekamarnya.
Rani yang sangat mengetahui prilaku dara,dia tidak pernah melihat dara menangis walaupun dia merasa kesakitan karna sakit yang dideritanya.
Rani langsung menyusul anaknya kekamar.

"sayang kamu kenapa" tanya rani saat melihat anaknya masih menangis di kamarnya.

"tidak ma,aku baik kok"jawab dara menyembunyikan tangisannya.

"kamu suka rangga? "tanya rani

"tidak ma, lagian aku lihat rangga suka sama dira"ucap dira.

"belum tentu sayang, rangga kan dosen dira siapa tau dia keluar hanya untuk keperluan kuliah dira" ucap rani berusaha menenangkan dara.
Mendengar perkataan mamanya dara lumayan merasa lega, karna bisa saja mereka keluar hanya karna ada keperluan.

"iya ma, mama benar.  Makasih ma selalu buat aku tenang" ucap dara sambil memeluk mamanya.
Kehangatan yang deberikan rani kepada dara tidak pernah didapatkan dira.

......

"assalamualaikum "ucap rangga dan adira  ketika keduanya tiba di apartemen rangga.

"waalaikumsalam "jawab mama rangga.

"rangga, siapa yang cantik ini" ucap mamanya saat berjalan menju dira dan rangga hanya tersenyum.

"apa kabar tante? "tanya dira sambil mencium tangan mama rangga.

"alhamdulillah, baik sayang. Kamu baik? "tanya mama rangga.

"alhamdulillah, baik tante"

"tante kangen lo sama kamu, tapi rangga selalu nolak saat tante minta ketemu kamu"

"mas rangga gitu orangnya tante takut sayang akun terbagi"ucap dira.

"kamu cantik berhijab dira"

"tante bisa aja" ucap adira tersipu mala sedangkam rangga hanya tertawa melihat tingkah adira.

"kalian duduk dulu tante mau siapin makan nanti kita makan malam bersama"

"biar aku bantu tante"ucap dira sambil berdiri.

"ngak usah sayang, kamu duduk dulu"
Dira duduk kembali sedangkan mama rangga pergi kedapur menyiapkan makan malam.

"mama kamu baik ya mas" ucap adira.

"mama emang gitu, karna dia sangat
gitu jadiin aku pasangan mas rangga "rangga menoleh ke adira mendengarkan perkataan adira.

"adira jangan main–main dengan ucapan kamu"ucap rangga.

"mas rangga nikihi aku, buatlah aku menjadi kekasih halal mas rangga sampai akhir nanti"mendengar ucapan adira rangga mundur selangka.

"ya sudah,, lupakan saja aku mau bantu tante"ucap adira mengalih pembicaraan saat melihat rangga mundur selangkah dia langsung melangkah ingin pergi.

"adira tunggu"ucap rangga menghentikan langkah adira,rangga berjalan menuju adira berdiri.

"kapan? "tanya rangga.

"kapan apa mas"tanya dira sambil membalik ke belakang..

"pernikahannya" ucap rangga langsung membuat adira tersenyum senang.

"beneran mas, makasih" ucap adira karna senangnya dia hampir memeluk rangga namun rangga meghindar.

"maaf mas"ucap adira tersenyum.
Rangga hannya bisa senyum sambil geleng-geleng melihat tinggah dira.
Jujur saja rangga sangat menyukai adira yang selalu ceria

Keiklasan AdiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang