Chapter 14

4 0 0
                                    

Stella side

Handphone Stella memecah keheningan. Setelah melihat nama yang tertera di layar handphonenya, Stella terkejut tetapi tetap menjawabnya.

' Dean? Ada apa dia menghubungiku? Sudah lama tidak mendengarkan suaranya. ' Batin Stella.

Melihat nama tersebut tanpa disadari senyum Stella mengembang jelas di wajahnya. Dan senyum itu terlihat oleh Ice. Melihat hal itu membuat Ice sangat bingung tapi juga merasa cemburu.

' Kira-kira siapa yang menghubunginya? Kenapa dia tersenyum seperti itu? Apakah itu Zee? ' Batin Ice.

" Hai, Stella. How are you? (hai Stella, bagaimana kabarmu?)"

" Oh...Hai Dean. I'm fine. How about you? Why you call me? (oh...hai Dean. Aku baik. Bagaimana denganmu? Kenapa menghubungiku?) "

" Hhhmmm....i don't know why I call you right now. I'm just thingking about you and I'm calling you. (hhhmmm....aku tidak tahu kenapa aku menghubungimu. Aku hanya memikirkan tentangmu dan aku menghubungimu.) "

" Hahahaha....are you kidding me? Ok...then how about your study? (hahahaha...apa kamu bercanda? Ok...lalu bagaimana dengan kuliahmu?) "

" No...I'm not. Everything is ok, until you leave me alone in here. T-T (tidak. Semuanya baik, sampai kamu pergi meninggalkan aku sendiri disini T-T) "

" Leave you alone? I think no. how about your fiends? They still always with you. (meninggalkanmu sendiri? Aku pikir tidak. Bagaimana dengan temanmu? Mereka masih selalu ada bersamamu) "

" Yeah...I know, but it's different. You know, I miss you so much. (yeah... aku tahu, tetapi itu berbeda. Kamu tahu, aku sangat merindukanmu.) "

" Ehm...me too. But...we have to do this. I know it's difficult but, I have not a choice. (ehm...aku juga. Tapi...kita haus melakukan ini. aku tahu ini sulit tapi, aku tidak punya pilihan.) "

" I know it. I hope, I can go to Thailand and meet you in there. Can i? (aku tahu itu. Aku harap, aku bisa pergi ke Thailand dan betemu denganmu disana. Apakah aku bisa? "

" Eh...Of course, why not? I hope you in here right now. And I'm waiting until the time coming. (eh...tentu saja, kenapa tidak? Aku harap kamu ada disini sekarang. Dan aku menunggu sampai waktu itu datang.) "

" Are you alright? I heard your voice different than usual. Everything is fine? (Apa kamu baik-baik saja? Aku dengar suaramu berbeda dari biasanya. Semuanya baik-baik saja?) "

" Oh....i'm ok. Everything is fine. You don't sleep? Please don't sleep late. (oh....aku baik. Semuanya baik. Kamu tidak tidur? Aku mohon jangan tidur terlambat) "

" Ok....i'm going to sleep right now. I'm glad just heard your voice. Make me happy. And you too, don't sleep late. Good night Stella. see you soon. (ok....aku akan pergi tidur sekarang. Aku lega hanya mendengar suaramu. Membuatku senang/bahagia. Dan kamu juga, jangan tidur terlambat. Selamat malam Stella. sampai bertemu nanti.) "

" Ok....Dean, good night. I'm waiting. (ok....Dean, selamat malam. Aku menunggu) "

Setelah pembicaraan itu selesai, Stella baru sadar jika saat ini ia bersama seseorang. Dan itu membuatnya salah tingkah. Sampai suara Kak Ice memecah keheningan.

My Mistake, My Destiny (Hiatus)Where stories live. Discover now