Mama, Ikhlaskanlah Hijrahku

624 66 0
                                    

Mama, Ikhlaskanlah Hijrahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama, Ikhlaskanlah Hijrahku

By @endahdy

Selma namanya. Dia adalah sahabatku, banyak cerita tentangnya. Dan aku pun tertarik untuk menceritakan perjalanan hijrahnya.

Saat pertama aku mengenalnya dia adalah wanita yang jauh sekali dari Allah. Dia berpacaran, lisan tak terjaga, sering lepas-pasang jilbab dan saat aku mengajaknya pergi ke mushala untuk melaksanakan shalat Zuhur, pasti ia tak akan mau. Dia akan bilang "Aku shalat di rumah aja."

Tapi itu semua tak berlangsung lama, karena saat awal smester dua kelas sebelas Allah memberikan ia hidayah ia mulai mau memperbaiki dirinya sedikit demi sedikit. Ia sudah mau diajak ke mushala untuk shalat Zuhur, ia juga memutuskan pacarnya serta ia juga sudah menjaga lisannya dan yang sangat aku senangi adalah penampilannya yang berubah sudah tak lagi dia lepas pasang jilbab.

Jika hijrah, pasti ada saja hal-hal yang membuat kita down. Begitu pun dengan Selma, sahabatku. Sering sekali dia bercerita tentang ketidakrelaan mamanya terhadap hijrahnya.

Selma menceritakan padaku saat ia akan keluar rumah mengenakan jilbab panjang, Mamanya berkomentar pedas terhadap penampilannya. Sang mama berkata, "Ngapain sih pakai jilbab panjang kayak ibu-ibu. Jadi terbalik, penampilan mama yang muda kamu yang tua."

Ya, begitulah kira-kira kalimat yang aku tangkap dari ceritanya saat itu. Sebagai sahabat aku hanya bisa men-support dia bahwa dia harus tetap kuat dan harus bisa istikamah pada hijrahnya.

Tak hanya itu, saat Selma melaksanakan puasa sunnah Senin-Kamis pun, mamanya lagi-lagi berkomentar. Yang aku tangkap dari ceritanya, mamanya berkata "Ajaranmu tuh aneh-aneh aja, yah berjilbab panjang lah, puasa lah." Dan masih banyak lagi komentar-komentar pedas yang keluar dari mulut mamanya.

Di situlah saat Selma menceritakan tentang ketidakrelaan mamanya terhadap hijrahnya, aku kagum akan kesabaran dirinya yang selalu diam tak melawan sedikit pun komentar-komentar mamanya. Yang ia lakukan hanyalah berdoa dan terus berdoa meminta pada Allah, agar mamanya bisa berubah dan mau menerima hijrahnya.

Kekagumanku juga bertambah karena Selma tidak pernah mempedulikan pandangan orang-orang terhadapnya yang sering sekali berkomentar mengenai masa lalunya.

Dan saat ini sampailah hadiah dari kesabarannya, sekarang sedikit demi sedikit mamanya mulai menerima keadaan Selma yang sekarang. Kini mamanya juga sudah mengizinkan Selma jika dia meminta izin untuk datang ke kajian-kajian sunnah.

Dan poin yang dapat diambil dari kisah Selma adalah seberat apapuncobaan dalam hijrah jika kita sabar dan selalu percaya bahwa Allah itu tidakakan memberikan hambanya cobaan di luar batas kemampuannya pasti akan berbuahmanis :)).    

Semoga kisah penuh keteguhan ini menemanimu istikaman dalam hijrah. Bagikan kisah hijrahmu yang menginspirasi ke: skylightbooksid(at)gmail.com. Ditunggu ya... 

Hijrah StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang