-3- Shani Pov

1.3K 100 2
                                    

Shani pov.

Malam ini, aku bersama kedua orang tuaku sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam. Tetapi kali kami semua makan malam bersama teman kerja papa ku yang baru pindah dari Korea Selatan katanya. Mengingat itu entah kenapa aku malah ingat Vino yang katanya pindah dari negara yang terkenal dengan K-pop.

Sambil menunggu teman Papaku datang, aku memainkan games di ponselku untuk menghilangkan kejenuhan menunggu. Karena menunggu itu tidak enak, apalagi tidak ada kepastian.

"Assalamualaikum, Tio."

Sebuah ucapan salam membuatku dan kedua orang tuaku menengok ke arah si pengucap salam itu. Aku melihat ada seorang pria dan wanita yang berusia persis dengan kedua orang tuaku dan juga di samping mereka ada seorang anak laki-laki tinggi berwajah imut. Tetapi anak laki-laki ini sepertinya pernahku lihat, tapi entah dimana.

Kedua orang tuaku lamgsung menyambut kedatangan mereka. Ku lihat papa dan temannya sedang mengobrol dengan akrabnya.

"Oh iya Artha dan Fitri, ini kenalin anak perempuanku namanya Shani." Papa memperkenalkanku pada teman kerjanya.

"Shani," ucapku tersenyum sambil sambil pada mereka berdua. Lalu aku mengulurkan tanganku ke anak laki-laki itu.

"Okta, Kak," ucapnya yang membuatku kaget dan heran.

"Kok aku dipanggil 'kak'?" tanyaku padanya.

"Soalnya aku itu adik kelasnya Kakak di sekolah," jawabnya tersenyum dengan manis.

"Oh begitu, salam kenal ya," ucapku tersenyum. Aku kira seumuran karena tinggi badannya gak nyantai banget.

Kami semua pun langsung duduk di bangku masing-masing tetapi papa atau mamaku belum memanggil waitress untuk membawa makan malam ke meja.

"Putramu kemana, Tha? Tidak ikut dia?" tanya Papaku yang membuatku baru tahu kalo Okta mempunyai seorang kakak laki-laki.

"Dia sebentar lagi sampai kok, aku tadi suruh berangkat sendiri. Kamu tau kan rencana kita?" ucap Om Artha ke Papaku.

Aku yang mendengar obrolan mereka bertanya-tanya siapa putranya terus rencana apa maksud mereka itu. Kok aku ngerasa gak enak ya.

Kemudian Papaku langsung memanggil waitress untuk mengantarkan makanan yang sudah di pesan ke meja kami.

"Kita makan dulu ya sambil nung—"

"Assalamualaikum, maaf ya lama."

Tiba-tiba sebuah suara memotong ucapan Papaku. Kami semua menengok ke arah suara laki-laki yang mendatangi meja kami.

"Lu?" ucap kami berdua bersamaan.

Aku kaget begitu melihat si cowok rese datang yang ternyata cowok itu kakaknya Okta dan anak dari om Artha. Ku lihat dia juga sama terkejutnya sepertiku saat melihatku.

"Kalian udah saling kenal?" tanya Mamaku menatap kami berdua secara bergantian.

"Shani sekelas sama dia, Ma" jawabku datar.

"Oh begitu, kenalin nama saya, Tio. Terus ini istri saya, namanya Dira dan ini kamu udah kenal 'kan pasti." Papaku memperkenalkan dirinya, mama dan diriku ke cowok rese itu.

"Saya Vino, Om, Tante. Kenal kok, Om," ucapnya seraya tersenyum ramah ke kedua orang tuaku.

Kemudian Vino langsung duduk di bangku yang kosong dan kami mulai makan malam setelah semua makanan sudah diantarkan ke ke meja kami. Dan saat makan malam berlangsung, aku begitu sial karena duduk berhadapan dengan Vino. Kenapa hari ini aku ketemu dia lagi dia lagi.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang