-12-

1K 77 3
                                    

Beberapa tahun kemudian

Seorang perempuan berparas cantik terlihat sedang duduk di salah satu meja kantin yang berada di sebuah universitas yang ada di Jakarta.

Perempuan cantik itu sedang melakukan video call dengan seorang laki-laki yang merupakan kekasihnya. Sesekali perempuan itu tersenyum atau tertawa saat mendengar kekasihnya di layar ponselnya itu menggoda atau berbicara sesuatu padanya.

"Kamu udah mau pulang atau masih ada kelas lagi, Shan?" tanya laki-laki itu.

"Udah selesai kok, ya sekarang sih mau jalan-jalan bareng sama Shania dan Frieska. Tapi gak tau mau kemana hehe...," jawab perempuan yang dipanggil, Shan.

Shan alias Shani sekarang sudah menjadi mahasiswi semester 3 di universitas swasta yang ada di Jakarta. Dan pria yang sedang video call dengannya adalah Vino, sang pacar.

Hingga sekarang keduanya masih awet berpacaran sejak Vino menembak Shani di Seoul, Korea Selatan saat mereka sedang liburan bersama teman-teman mereka.

Sesudah kelulusan SMA 1 tahun lalu, mereka berdua terpaksa menjalin hubungan LDR dikarenakan Vino didaftarkan ayahnya, Artha kuliah di salah satu universitas di Seoul, Korea Selatan.

Saat Vino memberitahukan hal tersebut membuat Shani kaget bahkan ngambek. Tapi setelah dibujuk dan dijelaskan oleh Vino, akhirnya Shani pun dengan lapang dada menerima itu.

Sebelum keberangkatan Vino ke Seoul, Korea Selatan lagi, Vino menitipkan Shani kepada teman-temannya untuk dijaga dari para lelaki yang mungkin mendekati Shani nanti saat di kampus.

Dan ucapan Vino pun terbukti karena beberapa kali mahasiswa tingkat atas atau seangkatan secara terang-terangan menyatakan perasaan ke Shani.

Tapi Shani sudah menutup hatinya rapat-rapat dan selalu menolak karena hatinya seutuhnya dimiliki Vino. Ada yang mengerti, tapi ada yang tetap memaksa. Beruntung ada Boby, Shania, Cindy, Jinan, Dyo, Naoki, Frieska, Cindy atau Jinan selalu menjaga dan melindungi Shani.

"Yaudah ya, Shan, kereta bawah tanahnya udah dateng. Nanti malam aku hubungi kamu lagi," ucap Vino tersenyum.

"Iya, hati-hati ya, Vin," ucap Shani juga tersenyum.

Setelah video call berakhir, Shani langsung mengetik sebuah chat untuk Frieska dan Shania yang sedang ia tunggu.

Setelah selesai, Shani menaruh ponselnua di atas meja lalu meminum ice lemon tea yang di gelas tinggal ¼.

"Kok aku ngerasa sesuatu yang gak enak ya?" batin Shani setelah menyedot ice lemon tea.

Tidak lama kemudian Shania dan Frieska pun datang, lalu duduk semeja dengan Shani yang memasukan ponselnya ke dalam tas.

"Maaf ya, Shan, gue sama Shania tadi harus ngumpulin tugas dulu ke Pak Edi," ucap Frieska sambil mengambil gelas ice lemon tea milik Shani untuk diminumnya.

"Gapapa kok, Fries," balas Shani tersenyum tidak masalah.

"Ya udah yuk kita jalan sekarang," ucap Shania yang diangguki keduanya.

Lalu ketiganya pun langsung pergi meninggalkan kantin menuju parkiran mobil yang mana Shani memarkirkan mobilnya di sana.

Sesampainya di mobil Shani, ketiganya langsung masuk ke dalam mobil dengan Shani yang mengemudikan mobil.

"Hubungan lu sama Vino masih awet, Shan?" tanya Frieska yang duduk di samping Shani yang mengemudi.

"Awetlah, Fries, mereka 'kan saling cinta haha..." Shania yang duduk di belakang menjawab pertanyaan Frieska seraya tertawa. "Eh tapi ya, Shan, gue inget-inget lu 'kan awal-awalnya tuh berantem mulu sama Vino."

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang