Sehabis memarkirkan motor, Nada berjalan melewati lorong kelas menuju kelasnya. Kelasnya berada tepat di samping sekre MB. Itu suatu kebanggaan dan serpihan surga menurutnya. Jika sedang ada jam kosong, pasti sekre akan dipenuhi oleh orang-orang yang ingin membolos pelajaran. Sebelum memasuki kelas, biasanya Nada mengintip lewat jendela. Ia rutin memeriksa sekre walaupun hanya lewat jendelanya saja. Setelah dirasa tidak ada yang mengkhawatirkan, Nada langsung masuk ke kelas dan siap untuk belajar.
Nada selalu saja teringat sesuatu yang menggelitik pikiran sehabis melihat sekretariat MB. Pasti memori saat Nada dan teman-temannya bercanda tawa di sekre terputar dengan sendirinya. Saat mereka tidur pulas, saat sedang membicarakan sesuatu atau orang lain yang memang mereka sadari jika membicarakan orang lain itu tidak baik, tetapi tetap mereka lakukan. Ya Allah, tolong ampuni mereka. Kekeluargaan dan persahabatan MBGF memang sangat erat.
"One Band One Family."
Itu adalah kalimat yang membuat hati Nada bergetar dan bulu kuduknya merinding. Rasanya terharu jika mendengar kalimat itu dilontarkan secara serentak oleh Gita Flamboyan.
"Nad, kita nanti di Babek cuma ngiringin upacara aja kan?" Tanya Ristha yang berada di samping Nada. Padahal Nada baru saja menaruh tasnya di bangku.
"Upacara sama konser, tha," jelas Nada singkat.
"Hah? Berapa lagu?"
"Lima lagu," jawab Nada yang masih berkutik dengan tasnya yang bisa dibilang sulit untuk dibuka resletingnya.
"GILAAA! Bisa-bisa encok dah pinggang gue kelamaan bawa bass drum," protes Ristha sambil berlagak memegang pinggangnya.
"Emangnya lagu apa aja, Nad?" Lanjutnya bertanya.
"Lagu Arjuna, Rambadia, Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila, sama Hari Merdeka."
"Sumpah demi apa? Kita kan belum pernah belajar tiga lagu terakhir yang tadi lu sebutin," ucapnya sambil memelas.
"Makanya tha, si Fichrian bikin jadwal latihan tambahan supaya kita bisa ngejar lima lagu itu," sahut Nada.
"Ah, capek dong."
"Yeee, lemah!" cibir Nada pada Ristha.
🎺
Hari ini MBGF libur latihan dikarenakan sang ketua umum memberi jadwal latihan tambahan selang sehari. Jadi mereka akan beristirahat di rumah sambil mengerjakan apa yang harusnya dikerjakan.Nada dan Ristha terlihat keluar menuju sekre MB yang berada di samping kelasnya. Ristha tiba-tiba ditelfon orang tuanya.
"Nad, gue cabut duluan ya. Nyokap gue sakit, dia minta tolong gue buat beliin obat."
"Oh yaudah, hati-hati ya. Salam buat nyokap lo yaa!"
"Iyaaa dadah!" Sahutnya seraya pergi sambil memakai masker kesayangannya yang berwarna biru tosca.
Nada akhirnya duduk di depan sekre, lalu memeriksa handphone-nya, siapa tau ada hal penting yang ia lupakan. Namun seseorang tiba-tiba duduk di sebelah Nada. Putri Haryani termenung dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Loh put lo belum pulang?" Tanya Nada padanya.
"Belum Nad, gue masih bingung," ucapnya seraya bersiap untuk menceritakan sesuatu pada Nada.
"Lah, kenapa emang?"
"Sebenernya tuh gue nggak dibolehin lagi ikut event MB, secara kita udah kelas 12, pasti tugas-tugas bakalan numpuk dan gue ada les bimbel pas sore," jelasnya panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE BAND ONE FAMILY
General FictionSUDAH TERBIT 🤜🤛 Tersedia di: Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Guepedia 😍 [BASED ON TRUE STORY] Marching Band Gita Flamboyan adalah sebuah unit Marching Band di suatu SMA Bekasi yang terkenal unggul di kawasan tersebut. Mereka semua mempunyai tuj...