9. Apology

34 8 0
                                    

SEONGWOO'S POV

Fansigning telah berakhir, beberapa member sudah kembali ke ruang tunggu, sementara aku masih duduk di tempatku dengan tatapan kosong. Entah apalagi yang bisa kulakukan setelah menyia-nyiakan begitu saja satu-satunya kesempatan melihat dan bertemu jungha secara langsung. Lamunanku buyar ketika Woojin dengan teriakan kerasnya mencari penanggung jawab acara fansigning

"HYUNGGG!!!! HYUNJIN HYUUNG!! Dimana kauu!! Sepertinya kau meninggalkan daftar peserta di mejakuu!!! Cepatlah kemarii!!!"
Aku secepat kilat menoleh ke arah Woojin yang masih berteriak sembari mengibas-ngibaskan lembaran kertas. Tak butuh waktu lama hingga aku berlari ke tempat Woojin dan merebut kertas-kertas tersebut

"Mwoya Seongwoo hyung?" Tanya Woojin dengan wajah penuh tanda tanya karena melihatku bertingkah aneh seperti ini.

Aku tidak menjawab pertanyaan Woojin, aku fokus membaca dengan teliti kertas yang ternyata benar adalah daftar peserta fansigning hari ini, daftar tersebut berisi nama, alamat e-mail dan bahkan alamat tempat tinggal peserta fansigning.

LEE JUNGHA! Aku berteriak senang ketika menemukan namanya di kertas tersebut, aku sama sekali tidak memperdulikan tatapan heran member dan beberapa staff padaku. Buru-buru ku catat semua informasi tentang Jungha yang tercetak di kertas tersebut dan menyusun berbagai macam rencana untuk bisa menemuinya kembali.

"Hyung! Pinjamkan aku mobilmu, aku akan pergi sebentar, aku janji tidak akan pulang lebih dari jam 1 malam!" Ujarku pada manajerku. Awalnya manajerku keberatan, tapi karena beberapa kata-kata manis yang aku ucapkan dan besok kami memang tidak memiliki jadwal, akhirnya sekarang kunci mobil manajerku sudah berada dalam genggamanku.

Hanya dalam waktu 20 menit, sekarang aku sudah berada di depan gedung apartemen Jungha. Tanpa pikir panjang, aku segera memarkirkan mobilku dan menuju ke unit jungha yang tentu saja aku ketahui dari daftar peserta fansigning tadi. Kupencet berkali-kali bel apartemen jungha, namun tidak ada jawaban sama sekali. Setelah beberapa kali aku memencet bel, aku memutuskan untuk menunggu, setidaknya aku masih punya 2 jam lagi sampai waktu yang telah kujanjikan pada manajer hyungku tiba.

"Triing!!"

Aku terkesiap karena akhirnya mendengar bunyi lift yang berhenti di lantai ini, sudah 30 menit aku menunggu dan sama sekali tidak ada penghuni apartemen yang turun di lantai ini. Terdengar langkah kaki dan suara-suara yang semakin mendekat, tak lama kemudian, dari ujung belokan koridor muncul gadis yang dari tadi sudah sangat aku nanti kehadirannya berjalan dengan seorang pria.

"Jungha! Akhirnya kau datang!" Aku berteriak tak sabar yang tentu saja dibalas dengan tatapan heran dari Jungha, jungha perlahan mendekat dan memastikan bahwa aku adalah seongwoo yang dia kenal.

"Eung~! Seongwoo!! Seongwoomu! Maaf jika aku mengejutkanmu dengan tiba-tiba datang seperti ini. Tapi tadi kau pergi terlalu tiba-tiba dan aku belum sempat mengatakan sesuatu. Apakah ini apartemenmu sekarang? Bolehkah aku masuk?" Tanyaku pada jungha yang masih terlihat kebingungan dengan kehadiranku yang mendadak. Belum sempat Jungha menjawab, tiba tiba pria di samping jungha mengulurkan tangannya ke arahku.

"Hai! Aku gongyoo, teman dekat jungha!! Bukankah kau Ong Seongwoo member dari grup Wannaone itu?" Entah kenapa, penekanan kata teman dekat pada kata kata yang diucapkan pria ini membuat aku kesal.

"Ah.. ya kau benar, aku ong seongwoo wannaone, teman jungha sejak kami sama-sama berumur 5 tahun" aku membalas uluran pria itu dengan sedikit menunjukkan apa hubunganku dengan jungha, enak saja jika dia berpikir bahwa dia teman dekat Jungha! Berani taruhan bahwa pria bernama gongyoo ini tidak tahu apa apa tentang junghaku.

"Benarkah jungha?! Kau memiliki teman seorang superstar?! Wah wahh, kenapa kau tidak pernah bercerita kepadaku tentang hal ini?" Gongyoo mengalihkan pembicaraan pada jungha yang masih belum mengucapkan sepatah katapun.

"Gongyoo-ssi, bukankah kau tadi ingin menonton film? Sana tonton film mu" tersirat sedikit nada mengusir pada kata kata jungha, yang tentu saja membuatku senang, aku tidak tahan jika harus terus melihat tatapan pria ini ke arah jungha.

"Hhhh, jadi aku diusir? Baiklaah~~ sampai bertemu besok! Oh iya, senang bertemu denganmu seongwoo-ssi~~"

Sampai bertemu besok Katanya? Apakah ini berarti mereka berdua sering bertemu? Ah masa bodoh! Yang penting sekarang aku lega karena pria itu akan segera pergi dan aku bisa berbicara berdua dengan Jungha. Ternyata rasa lega ku tidak bertahan lama sampai kulihat gongyoo masuk persis ke unit yang bersebelahan dengan unit apartemen Jungha, perasaanku menjadi kalut memikirkan semua skenario yang mungkin terjadi antara jungha dan gongyoo selama aku meninggalkan jungha, kenapa mereka harus bertemu lagi besok? Kenapa mereka tinggal bersebelahan seperti ini? Kenapa..

"Seongwoo. Cepatlah masuk. Sampai kapan kau akan berdiri disana?" Ucapan jungha membuyarkan lamunanku, dia sudah membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan aku masuk.

"Maaf jika tempatku berantakan, duduklah di kursi itu" ujar jungha mempersilahkan aku duduk di kursi berwarna hitam di ruang tamu kecilnya.

Jungha menuju kulkasnya di dapur yang berada tepat di samping ruang tamu, dia mengambil jus jeruk kesukaannya dan menyiapkan 2 gelas jus.

"Jungha, maafkan aku" aku langsung membuka percakapan karena tau waktuku tidak banyak karena aku harus segera kembali ke agensi, jika tidak, manajerku pasti akan melakukan hal mengerikan padaku.

"........" jungha tidak menjawab sambil tetap melanjutkan kegiatannya menuangkan jus jeruk ke kedua gelas.

"Aku benar-benar tidak tau harus mulai darimana jungha, tapi percayalah, 5 tahun belakangan ini adalah masa paling berat yang pernah aku alami. Aku menjadi trainee dengan segala peraturan tak masuk akalnya, termasuk menandatangani berbagai macam kontrak, dan kau tau apa yang paling berat dari semua itu?" Aku kemudian berdiri untuk berjalan ke arah jungha dan akhirnya memegang kedua tangannya.

"........." Jungha masih terdiam sambil menatapku dengan tatapan sayu nya.

"Tidak dapat bertemu denganmu benar-benar hal yang paling membuatku frustasi!! Kumohon maafkan aku jungha! Beri aku kesempatan untuk menjelaskan apa yang telah terjadi 5 tahun belakangan ini, dan biarkan aku menebus semua kesalahan kesalahanku padamu! Aku mohon jungha..." aku menatap langsung mata jungha agar dia tau seberapa dalam rasa penyesalanku kepadanya. Jungha hanya diam sambil melepaskan tanganku secara perlahan.

"Aku sudah memaafkanmu seongwoo, tenang saja. Tapi aku tak yakin jika aku memiliki banyak waktu untuk mendengarkan semua penjelasanmu, akhir-akhir ini aku sibuk" jawaban yang sama sekali tidak kuduga keluar dari mulut jungha, apakah ini berarti jungha sudah tidak ingin lagi bertemu denganku? Memikirkannya saja sudah membuatku sakit kepala! Aku tidak bisa tinggal diam! Jika jungha tidak ingin menemuiku, aku yang akan selalu menemuinya.

"Kalau begitu, kau akan selalu kuhubungi agar aku tahu kau sedang sibuk atau tidak" ujarku sembari mengetikkan nomorku di handphone jungha yang spontan ku ambil di meja dan menekan tombol panggil. Waktuku semakin sedikit dan hanya inilah satu-satunya cara yang dapat kupikirkan agar aku bisa menghubunginya lagi.

"Mwoya! Apa yang sedang kau lakukan?!" Jungha berteriak dan mencoba meraih handphonenya yang sekarang sedang ku angkat ke udara, aku membuka aplikasi twitter dengan kedua tanganku masih terangkat ke atas sedangkan jungha masih saja berusaha untuk meraih handphonenya.

"Aaaaa~~~~~ jadi ini username twittermu? Your_jungha ? Okay!" Aku mengakhiri rasa keingintahuanku dengan memberikan kembali handphonenya.

"Kau masih sama persis seperti yang ku ingat seongwoo, egois dan selalu memaksa" ujar jungha buru-buru menyimpan kembali handphone kedalam saku celana jeansnya.

"Dan aku akan terus memaksamu untuk mendengarkan semua penjelasanku agar kau bisa benar-benar memaafkanku jungha, dan maafkan aku jika aku harus segera pulang sekarang, aku akan selalu menghubungimu!" Ujarku terburu-buru kemudian kuberikan pelukan singkat pada jungha sebelum menuju pintu untuk pulang.

"See you junghaa~~!" Ucapku sambil melambaikan tangan, meninggalkan jungha yang masih berdiri melongo ditempatnya.

JUNGHA'S POV

Aku masih berdiri membeku setelah pelukan singkat dan tiba-tiba yang diberikan seongwoo. Kurasakan handphoneku bergetar karena notifikasi twitter yang masuk, aku membuka notifikasi tersebut.

_____________________

To be continue!!

Does Love Feels Like This? [Ong Seongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang