14. Smiling Again

47 11 3
                                    

JUNGHA'S POV

"Aku mencintaimu Lee Jungha.."

Aku terdiam, menatap Seongwoo yang sedang berlutut didepanku dan menggenggam kedua tanganku. Apakah aku bermimpi? Apakah pria ini sedang mempermainkanku?

"Jungha, kau tahu apa yang membuatku bertahan selama 5 tahun ini? Kau lah yang membuatku bertahan Jungha, membayangkanmu datang ke acara fansign ku membuatku selalu berusaha yang terbaik, karena aku ingin menjadi pria yang keren dihadapanmu, aku ingin kau melihatku sebagai pria yang selalu berusaha keras"

"Aku tahu kau pasti membenciku karena aku sama sekali tidak memberi kabar disaat aku pergi, aku juga frustasi saat itu Jungha! Agensi tidak memperbolehkanku menghubungi siapapun disaat aku menjadi trainee, dan ketika aku mencoba menghubungimu, kau sudah mengganti nomormu"

"Aku mohon Jungha, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, kali ini aku benar-benar akan memperlakukanmu dengan baik"

"Aku mencintaimu Jungha.." Seongwoo mengakhiri penjelasan panjangnya dengan menangkupkan kedua telapak tangannya di pipiku dan menatapku lekat-lekat.

Sel-sel otakku gagal menjalankan fungsinya hingga aku pun masih tidak dapat memutuskan bagaimana harus merespon semua kejadian ini.

"Jungha? Kau menangis?" Iya, aku menangis, entah apa alasannya, bahkan aku sendiri pun tak tahu kenapa tiba-tiba air mataku mengalir.

"Jungha, tolong jangan menangis, maafkan aku, hatiku sakit melihatmu menangis seperti ini" Seongwoo berdiri dan duduk disebelahku lalu memelukku sambil mencoba menenangkanku.

"A.. aku..hanya..tak tau.. aku hanya.. tak tau.. apa yang.. harus kulakukan..." akhirnya aku bicara disela-sela tangisanku sambil melepaskan diri dari pelukan Seongwoo.

"Untuk saat ini, aku tidak berharap kau melakukan apa-apa, aku tidak se serakah itu untuk langsung memintamu membalas apa yang aku rasakan, aku hanya ingin kau memaafkanku Jungha, aku hanya ingin kau masih menganggapku sebagai Seongwoo mu, bukan Wannaone Ong Seongwoo"

"Jadi Jungha, apakah kau mau memaafkanku?"

Seongwoo menatapku dengan sungguh-sungguh, dan aku mengangguk lemah, semua keinginanku untuk melupakannya lenyap entah kemana. Seongwoo sekali lagi menarikku ke dalam pelukannya dan kali ini aku tidak mengelak.

"Terimakasih Jungha, you have no idea how happy i am right now" ujar Seongwoo membuatku mengernyit dan melepaskan pelukannya.

"Sejak kapan kau belajar bahasa inggris? Seingatku dulu kau membencinya" tanyaku yang disambut tawa renyah Seongwoo.

"Hhahaha, kau pikir aku hanya menari dan menyanyi ketika masa trainee ku? Aku juga sedikit belajar bahasa inggris disana! Bagaimana? Apakah aku sudah terlihat keren? Hhahaha!"

"Dasar sombong!" Ujarku sambil menyeka air mataku.

"Kau lapar? Mau aku pesankan apa? Pizza?" Tanya Seongwoo.

"Boleh" jawabku dengan seulas senyum di bibirku.

"JUNGHA!! KAU BARUSAN TERSENYUM?! OH MY GOD! INI BENAR BENAR HARI TERINDAH DALAM HIDUPKU!" teriak Seongwoo keras yang membuatku tertawa kecil.

"Sudah cepat sana pesankan pizza! Kau yang bayar ya tapi" ucapku yang disambut girang oleh Seongwoo.

Selagi Seongwoo memesankan pizza dan berbagai makanan kecil lainnya, aku terlarut dalam pikiranku sendiri. Jujur saja aku sangat senang mengetahui bahwa Seongwoo mencintaiku, terlebih lagi kata-kata itu diucapkan oleh Seongwoo sendiri. Sebenarnya aku juga ingin mengatakan padanya bahwa aku juga mencintainya, tapi aku sadar bahwa kemungkinan untuk kami bersatu sangatlah kecil, jadi aku hanya akan bersyukur mengetahui bahwa Seongwoo tidak melupakanku selama ini, sama sepertiku yang tidak akan pernah melupakannya.

"Jungha, ayo keluar! Akan ku kenalkan kau pada yang lain!" Seongwoo menarik kedua tanganku untuk membuatku berdiri dari kursiku.

"Baiklah" aku akhirnya memberanikan diri untuk menemui member Wannaone lain. Ketika kami hampir sampai di pintu, tiba-tiba Seongwoo berbalik dan menatapku.

"Jungha, tidak bisakah kau tampil agak jelek sedikit?"

"Hhah?"

"Aku agak khawatir member lain akan mulai menyukaimu"

"Pfft! Mwoya~! Omong kosong! Sejak jadi idol rupanya kau semakin pandai merayu wanita!"

"Aku serius Jungha! Jika ada lelaki lain yang menyukaimu, apakah kau akan begitu saja menyukainya juga?"
Seongwoo bertanya dengan wajah khawatir yang lucu. Kebiasaan lamaku mengganggu Seongwoo yang sudah lama tidak pernah aku lakukan mulai muncul kembali.

"Yaa, tergantung... pria seperti apa yang menyukaiku~" jawabku dengan senyum jahil.

"Hah?! Jadi ada kemungkinan kau akan menyukai pria lain selain aku yang baru saja mengungkapkan cintaku padamu?!" Seongwoo terlihat panik, menggemaskan...

"SEONGWOO HYUUNG!!!!! KAU MEMESAN PIZZA?!" teriak salah satu member dari luar pintu.

"Ya~! Pizza kita sudah datang! Ayo cepat makan dan antarkan aku pulang!" Ujarku pada Seongwoo.

"Iyaa!! Aku yang memesan pizza!! Tunggu sebentar!!" Teriak Seongwoo sebelum akhirnya kami keluar dari ruang rapat kecil tersebut.

Seongwoo menyuruhku duduk di ruang tengah sementara dia menuju pintu depan untuk membayar pesanannya, dan disinilah aku, duduk diantara 10 pria tampan yang sedang digandrungi banyak remaja korea selatan.

"Noona, kudengar kau sudah berteman dengan Seongwoo hyung sejak kecil? Apakah sejak dulu dia sudah aneh seperti itu?" Tanya pria bergigi gingsul dengan logat Seoul yang agak aneh.

"Ya Woojin-a! Apa yang aneh dariku!" Belum sempat aku menjawab, Seongwoo sudah memukul bagian belakang pria itu dengan brosur pizza.

"Yak! Hyung! Sakit!" Pria bernama Woojin itu hanya bisa meringis kesakitan.

"Yeorobun! Hari ini aku yang traktir! Silahkan makan sepuasnya!!!" Teriak Seongwoo sambil meletakkan 10 kotak pizza di tengah kami.

Tak butuh waktu lama untuk mengubah para pria tampan itu menjadi hyena, dalam sekejap tiap orang sudah memegang minimal 2 potong pizza di tangannya.

"Ini untukmu!" Seongwoo menghentikanku menonton para pria kelaparan itu dengan menyodorkan sepotong pizza smoked beef kesukaanku. Aku tersenyum kecil, dia masih ingat topping pizza favoritku...

Kami ber 12 pun makan dengan obrolan-obrolan ringan, rasa canggungku sedikit berkurang karena Seongwoo berperan sebagai perantara yang baik antara aku dan member lain.

"Jungha-ssi, menurutmu siapa yang paling tampan dari kami ber 11?" Tanya Kang Daniel, aku jelas tau pria yang 1 ini! Dia salah satu member yang paling dekat dengan Seongwoo.

Secara otomatis semua member menatapku dengan raut wajah penasaran.

"Hhah? Nggg... apakah ini serius? Tidak apa apa?"

"Tentu saja tidak apa apa Jungha! Mereka pasti menerima kenyataan bahwa akulah yang paling tampan" kata Seongwoo yang disusul dengan protes setiap member.

"Ayo noona! Katakanlah siapa yang paling tampan diantara kami!" Kata Park Jaehwan (?) Kalau aku tidak salah ingat, dia yang ikut dengan Seongwoo ke apartemenku waktu itu.

"Nggggg, dia!" Tunjukku pada pria mirip rubah yang sedang duduk di sebelah Seongwoo.

"Hhah? Aku? Jinjja? Wah! Aku tersanjung sekali dipuji oleh wanita cantik sepertimu Jungha-ssi" kata pria itu sambil menjulurkan lidahnya ke arah Seongwoo yang sudah berwajah masam. Kami tertawa bersamaan melihat wajah lucu Seongwoo.
________

Jam menunjukkan pukul 11 malam sehingga aku meminta Seongwoo untuk segera mengantarkanku pulang. Setelah aku berpamitan pada semua penghuni dorm tersebut, kami berdua turun ke tempat parkir apartemen untuk mengambil mobil dan langsung melaju ke apartemenku. Aku sangat lelah dan mengantuk hingga tak mampu lagi melanjutkan obrolanku dengan Seongwoo selama perjalanan...

_____________

To Be Continue!!°
Thankyou for reading!!!
Maaf yaa kalo misal ada typo, gak aku baca ulang soalnya, ini bikinnya mendadak sekaliii  😂😂

Does Love Feels Like This? [Ong Seongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang