Don't Worry (Namseok)

1.4K 157 8
                                    

Hoseok berlari kecil menuju pantry backstage dengan perasaan campuraduk. Segera ia ambil satu botol air mineral dingin dari dalam lemari es dan diteguknya hingga setengah.
Ia menghela napas lega setelah menahan rasa gugupnya sejak 30 menit turun dari panggung tadi.

Semua ini gara-gara Namjoon! Namjoon sialan!

Iya. Tentu saja karena kekasihnya itu, kalau bukan siapa lagi yang mampu membuat jantung Hoseok nyaris copot gara-gara debaran yang tak terkontrol.

Semua ini bermula dari sebuah kecelakaan kecil yang terjadi di panggung tadi. Di mana mereka tengah memainkan sebuah games, lalu dengan tiba-tiba Hoseok kehilangan keseimbangan tubuhnya lalu dengan sigap Namjoon menangkapnya dan memeluknya.
Lebih rinci, Namjoon memeluk Hoseok di depan ratusan pasang mata penggemar mereka yang berada di dome ini.
Oke, mungkin banyak yang beranggapan bahwa itu sebuah ketidaksengajaan, dan kebetulan Namjoon memiliki refleks yang bagus. Tapi bagi Hoseok sendiri, hal itu adalah rencana terselubung Namjoon.
Tentu saja rencana. Karena Namjoon pribadi tidak terlalu suka melakukan skinship di depan umum, kecuali memang sudah terscript.

Heuh. Salahnya sendiri sih kenapa hampir seminggu tidak memberi jatah untuk kekasih tercintanya itu? Mau tidak mau kan, Namjoon bertindak langsung meski sekedar pancingan kecil?

"Dasar byuntae!", pekik Hoseok kemudian meneguk habis air mineralnya, bersamaan dengan sebuah tangan yang mendadak melingkar di pinggangnya.

"Siapa yang kau bilang byuntae, eoh?"

Hoseok nyaris menyemburkan sisa air di mulutnya kalau saja terlambat menelannya walau sedetik saja.
"Namjoon!", pekik Hoseok sembari berontak dan berusaha melepas tangan Namjoon di pinggangnya.
"Kau mengatai aku byuntae, eoh? Padahal kita semua tau kau sebenarnya sengaja kan agar terjatuh dipelukanku?"
Hoseok mencebik, "Mwoya?! Aku benar-benar tidak sengaja! Aku bukan kau, Kim!"
Namjoon tersenyum tipis, "Tidak mau mengaku? Bilang saja kau rindu dipeluk olehku, Hope-ah?"
"Jangan memutarbalikan fakta, Rapmonnie!"
"You did", ceplos Namjoon enteng.
"Tidak! Ih! Menyingkirlah! Aku kepanasan!"
Namjoon mengerjap, "Kau merasa panas? Apa yang di bawah sana terasa sesak?"
Hoseok seketika melotot tajam.
"YAK KIM NAMJOON!!"

Napas Hoseok memburu. Gugup? Jelas saja. Ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan hal mesum. Terlebih ini ruang terbuka. Dan lihat saja, tangan Namjoon masih betah melingkari pinggangnya.

"Kau ini kenapa?", Namjoon bertanya dengan nada menggoda.
"A-awas! Lepaskan tanganmu! Nanti dilihat orang!", Hoseok memperingatkan. Sedikit khawatir jika ada yang melihat mereka berduaan begini. Karena hubungan spesial mereka memang hanya diketahui oleh para member saja.
"Ck, biar saja. Biar mereka tau kalau kau ini kepunyaanku. Kenapa harus khawatir seperti itu sih?"
"Namjoon-ah, sudah kubilang kan kalau hubungan kita iniᅳ"
"Arra. Sudah jangan dibahas lagi", mau tak mau Namjoon melepaskan pelukan di pinggang Hoseok.
Secara otomatis Namjoon mengerti apa yang akan dikatakan kekasihnya itu. Karena sebelumnya mereka memang sudah membahas hal ini. Tentang hubungan mereka yang tidak biasa.

Hoseok bersikeras agar jangan sampai orang lain mengetahuinya, apa lagi jika sampai publik tau soal ini. Bukan apa-apa, Hoseok melakukannya demi menjaga nama baik mereka dan agensi saja. Hoseok hanya tidak mau hanya karena ketahuan menjalin kasih dengan sesama member, mengubah pandangan orang terhadap mereka. Bahkan lebih buruk, mereka akan kehilangan penggemar dan karir mereka jatuh begitu saja. Tentu tidak ada yang menginginkan hal itu kan?
Sedang Namjoon lebih terkesan masa bodoh dan tidak mau ambil pusing. Mau orang lain tau pun dia tak masalah. Lagipula untuk apa ditutupi jika terbuka lebih baik?
Tapi berhubung melihat Hoseok yang bersikeras agar tetap menjaga hubungan ini bersifat rahasia, Namjoonpun mengiyakan kemauan sang terkasih.

"Lagipulaᅳ", Hoseok menggigit bibir bawahnya sendiri. "Aku merasa tidak enak pada Seokjin Hyung."
Namjoon mengernyitkan dahinya, "Kenapa begitu? Apa dia melakukan sesuatu padamu?"
Hoseok menggeleng, "Bukan dia. Tapi kita, Namjoon-ah. Tidakkah kau merasa harus menjaga perasaannya, huh? Bisakah kita bersikap biasa saja terutama di depannya?"
"Maksudmu apa?"
"Aku hanya merasa.. Dia selalu melihat kita dengan pandangan sedih. Terlebih jika kau memelukku atau sekedar menggenggam tanganku. Aku memperhatikannya akhir-akhir ini, Namjoon-ah. Aku jadi tidak enak padanya", ucap Hoseok diikuti helaan napas berat.
"Ya, kenapa kau begini lagi? Bukankah sudah kukatakan bahwa tidak perlu mengkhawatirkannya?"
"Tapi tetap saja, aku.. Masih merasa.. Tidak enak", Hoseok memainkan jemarinya, yang kemudian digenggam erat oleh Namjoon.

"Hey, dengar", Namjoon menatap Hoseok lekat-lekat. "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan selagi masih ada aku di sisimu, oke? Tidak perlu pikirkan hal lain, tidak usah pedulikan orang lain selagi tidak merugikannya."
"Tapi Jin Hyungᅳ"
"Aku yakin dia pasti mengerti, Seokkie. Kurasa kau hanya terlalu sentimentil."
"B-benarkah?"
Namjoon menghela napas sembari mengusak sayang surai kekasihnya itu.

"Tak usah khawatirkan hal yang tak perlu, chagiya. Aku di sini bersamamu, semuanya akan baik-baik saja."
Hoseok mengangguk kemudian menarik Namjoon agar memeluknya.

"Tuh, kau sengaja kan?", goda Namjoon senang.
"Untuk yang ini. Tidak untuk yang di panggung tadi", Hoseok beralasan. Meski sedikit malu, tapi nyatanya ia memang butuh pelukan hangat Namjoon sekarang.

"Ah, sayang sekali kita masih ada show satu hari lagi", celetuk Namjoon masih memeluk Hoseok.
"Memangnya kenapa?"
"Kalau saja kita free, detik ini juga aku sudah membawamu ke kamar, Hope-ah. Tidakkah kau merindukanku, hm?"
"A-apa sih?!"
Seketika wajah Hoseok merona hebat,  malu bukan main.
Namjoon terkekeh lalu secepat kilat mengecup bibir Hoseok.

"You know that I love you, eoh?"

Hoseok tersenyum, kemudian membalas ucapan Namjoon dengan kecupan di seluruh wajah kekasihnya itu dengan brutal. Dan diakhiri dengan lumatan panjang oleh sang dominan.

Tanpa menyadari bahwa sepasang mata melihatnya dengan perasaan tersiksa dan air mata yang nyaris membanjiri pipinya.


Apa yang kau pikirkan Kim Seokjin? Lupakan dia. Lupakan.

ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ

To be continued..

Between You, I And Our Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang