Not Really Dad Jokes (Namseok)

1.2K 143 10
                                    

Hoseok bingung. Karena baru saja kemarin ia menenangkan Yoongi yang kesal setengah mati akibat ulah Taehyung, dan kini ia malah tertular kesal dengan problem serupa.
Oh, tentu saja pelakunya bukan Taehyung, melainkan sang kekasih RM alias Kim Namjoon.

Entah Namjoon yang sengaja mengetes kadar kecemburuannya atau dirinya yang mendadak sensitif jika Namjoon mulai sok asyik melakukan skinship dengan Seokjin. Baiklah, Hoseok tidak sedang membahas part duo Kim itu di lagu Airplane part 2 yang sungguh ciamik itu. Tapi kelakuan Namjoon sejak di Amerika hingga pulang kembali ke Korea terkesan menyebalkan dan seolah gemar membuatnya cemburu.

Alis Hoseok terangkat naik apabila Namjoon mulai membuka suara- mengajak Seokjin bicara atau sekedar meladeni ocehan si tertua yang dirasa tidak penting. Dad jokes, tau kan?
Hoseok heran kenapa kekasihnya selalu tertawa geli jika itu tentang candaan yang ke luar dari mulut Seokjin. Apa Namjoon tidak memperhatikan binar bahagia di mata Seokjin saat melihatnya tertawa begitu lepasnya? Apa Namjoon tidak sadar bahwa tatapan Seokjin padanya masih tetap sama seperti sebelumnya?
Ayolah, Seokjin yang bilang sendiri dia akan melupakan perasaannya pada Namjoon dan Hoseok percaya akan itu. Tapi nyatanya?

"Kenapa Jin Hyung bisa ada di acara VLive-mu?", Hoseok meletakkan roti isi selai strawberry ke piring Namjoon. Matanya menatap sang kekasih tajam dan dibalas dengan hembusan napas pelan.
Ya, Hoseok sedang mengungkit kehadiran Seokjin yang tiba-tiba masuk ke studio Namjoon yang sedang melakukan siaran VLive.

"Di mana letak masalahnya, chagi? Dia hanya datang dan menyapa fans kita", sahut Namjoon setenang mungkin. Meski ia tau kalau kekasihnya ini dalam keadaan kesal.
"Masalahnya? Aku tidak suka melihatmu dengannya. Tahu?", Hoseok mendengus sebal lalu meninggalkan Namjoon di ruang makan. Mendadak selera makannya hilang.
"Sarapanmu, Hoseok-ah!", seru Namjoon yang tidak digubris si matahari yang tengah merajuk itu.

Namjoon menghela napas dalam. Diliriknya roti isi yang sudah disiapkan Hoseok. Iapun melahapnya sembari memikirkan cara agar Hoseok berhenti marah padanya. Lagipula hal seperti ini sebenarnya sering terjadi, tapi Hoseok tidak pernah semarah ini sebelumnya. Paling ia hanya pasang wajah cemberut dan tidak memperbolehkan Namjoon masuk ke kamarnya dua hari. Setelah itu mood akan membaik dengan sendirinya.
Tapi kali ini sudah cukup berlarut, pikir Namjoon. Meski Hoseok masih mempedulikan jam makannya, bahkan dengan telaten menyiapkan sarapan untuknya, tapi sikap Hoseok dinilai terlalu dingin. Sepertinya virus savage Min Yoongi sudah menular pada kekasihnya itu.

.

"Kalian bertengkar?"

Namjoon menoleh ketika satu tepukan pelan di pundaknya. Itu Kim Seokjin, masih dengan wajah setengah mengantuk dan rambut berantakan.
Kalau saja Namjoon masih menyimpan perasaan spesial itu, mungkin dia sekarang sudah tergoda dengan penampilan Seokjin yang sungguh menggoda di pagi hari.

"Maaf, aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian, Namjoon-ah", Seokjin menarik kursi dan duduk di sebelah Namjoon.
"Bertengkar hal yang biasa bagi sepasang kekasih, Hyung", timpal Namjoon sembari menyeruput tehnya; peppermint tea yang juga favorit Hoseok.
Seokjin mengusap tengkuknya, "Apa karena aku?"
Namjoon mendesah lesu, "Hoseok hanya cemburu berlebihan. Tidak usah dipikirkan."

Tentu saja Namjoon tidak akan tega mengatakan alasan sebenarnya pada Seokjin. Sebisa mungkin ia menjaga perasaan Hyung tertuanya itu. Bukan apa-apa, ia hanya tidak ingin memperburuk keadaan saja. Bagaimanapun mereka satu grup, satu tim yang harus selalu kompak. Itu yang Namjoon pikirkan sebagai leader BTS.

"Jujur saja aku-", Seokjin mengulum bibirnya gugup, "Aku merasa tidak enak hati pada kalian. Hoseok pikir mungkin aku yang masih mengejarmu, tapi nyatanya tidak seperti itu. Kau tau kan aku dekat dengan siapapun. Dengan Yoongi, maknae line, denganmu juga."
Namjoon menganggukkan kepalanya mengerti, "Kau benar, dia hanya salah paham. Aku akan bicara padanya lagi nanti."
"Bagaimana kalau aku saja? Aku yang akan bicara pada Hoseok dan menjelaskan semuanya."
"Hyung, tapi-"
"Sudahlah. Serahkan saja padaku!"

...

Keesokan harinya di backstage..

Seokjin tersenyum lega saat melihat Hoseok tertawa lepas serta Namjoon yang merangkulnya mesra. Sesekali Hoseok menyibak surai Namjoon yang mencuat dari topinya, dan dibalas kecupan kecil di pelipis Hoseok.

"Kau bicara apa pada Hoseok kemarin, Hyung?", Yoongi datang karena melihat Seokjin yang tersenyum dengan mata tak lepas dari pasangan 94line itu.
"Hanya membiarkan Hoseok menumpahkan emosinya padaku. Bahkan dia sempat memukulku kemarin saking kesalnya. Hahaha", Seokjin terkikik mengingat kejadian kemarin sore di dorm.
"Sudah kuperingatkan kau jangan iseng dekat-dekat Namjoon hanya untuk membuatnya cemburu, Hyung. Lama kelamaan kau seperti alien bodoh itu saja!", Yoongi melirik Taehyung yang masih asyik becanda dengan dua maknae lain di sudut lain.
Sekali lagi Seokjin terkikik,

"Menggoda Hoseok itu salah satu hal paling menyenangkan dalam hidupku, Yoongi-ya. Mungkin ini terdengar konyol, tapi aku senang melihatnya terbakar api cemburu dan marah-marah tidak jelas begitu. Dia terlihat sangat lucu", Seokjin memegang perutnya karena kembali tertawa geli. "Mungkin karena kita semua tau kalau Hoseok paling pandai menyembunyikan emosinya. Dan ketika dia meluapkan semuanya, aku justru merasa senang dan lega."

Yoongi merotasikan bola matanya malas.

"Awas saja kalau kau berani melakukan hal serupa padaku, Hyung", tukas Yoongi dingin, seketika membuat tawa Seokjin berhenti.
Namun seketika ia menyeringai senang.

"Yoongi-ya"

"Apa?"

"Bolehkah aku tidur dengan Taehyung malam ini?", goda Seokjin dengan mata mengedip genit.

"YA KIM SEOKJIN!!'

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

To be continued..

****


Ya ampuunnn lama banget book ini dianggurin. Masih ada yang baca ngga sih?
Hmm. Berhubung ini Namseok aku pesimis, soalnya yang berlayar buat Namseok ga sebanyak Taegi atau Kookmin. Uhu

Tapi ya sudahlah.

Happy reading! Maaf kalo gaje :"))

-Min Chaera-

Between You, I And Our Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang