Timberland (Kookmin)

1.2K 171 20
                                    

"Hyuuungg! Ada yang lihat sepatukuuu tidaaakk?!"

Pagi-pagi sekali suara Jungkook sudah menggema dengan lantang, mengalahkan seruan Seokjin saat membangunkan para member. Eh, lagipula kok tumben sekali Jungkook terbangun sepagi ini, tanpa perlu dibangunkan pula.

"Hyung siapa yang kau panggil, Kook-ah?", Hoseok yang baru ke luar dari kamar menghampiri Jungkook.
"Mungkin yang dia maksud, siapapun", Namjoon menimpali sembari berjalan mengikuti Hoseok, dan mencuri kecup di pelipis kekasihnya itu.
Jungkook menoleh kedua Hyungnya itu, "Hobi Hyung, Namjoon Hyung, ada yang lihat sepatuku tidak?"
Namjoon memgernyitkan dahi, "Sepatu yang mana?"
"Timberland-ku. Aiisshh, aku baru saja mau mencucinya untuk dipakai besok. Tapi kenapa tiba-tiba menghilang?", Jungkook mengusak surai hitamnya panik. Sepatu itu adalah favoritnya, yang hampir setiap kesempatan ia pakai meski banyak sepatu lain tertata rapi di raknya.

"Di mana terakhir kau menyimpannya? Tidak mungkin kan sepatumu jalan-jalan sendiri?", tanya Hoseok sembari ikut mencari.
"Aku simpan di rak depan Hyung, seperti biasa. Tapi begitu tadi kulihat sudah tidak ada", jawab Jungkook. "Bukankah itu aneh?"
"Coba nanti kau tanya Taehyung, kemarin adalah gilirannya beres-beres dorm", usul Namjoon yang seketika membuat Jungkook tertegun sesaat.
"Tae Hyung?", ulang si maknae bongsor itu sedikit tak yakin. Ada yang aneh rasanya ketika nama Taehyung disebut.
Karena memang sekarang hubungannya dengan Taehyung tidak sedekat dulu. Sekarang mereka lebih banyak canggung dan terlihat saling tidak mempedulikan satu sama lain. Apalagi semenjak Taehyung resmi menyandang status kekasih resmi seorang Min Yoongi, seketika semuanya berubah.

Mengenai Taehyung dan Yoongi, sebenarnya Jungkook sudah tidak ada masalah sekarang. Meski awalnya berat dan sulit untuk menerima kenyataan bahwa Taehyung yang ia sukai sejak lama ternyata menyukai Yoongi bahkan kini sudah menjalin kasih, Jungkook tak mau berlama-lama meratapi nasib. Dia menghabiskan lebih banyak waktu berlatih untuk mengalihkan perasaannya pada Taehyung. Mengurangi intensitas percakapan dengan namja tan itu, terlebih saat dia tengah bersama Yoongi. Hingga rasanya dia sudah terbiasa melihat kedua hyungnya itu saling memberi perhatian dan sesekali memamerkan kemesraan secara terang-terangan di depannya. Tidak terlalu sulit bagi Jungkook untuk mengikis perasaannya yang sudah terlanjur dalam pada Taehyung. Meski belum sepenuhnya hilang, setidaknya rasa sakit akibat ditolak sudah pulih tanpa sisa.

"Ah, baiklah. Nanti kucoba tanyakan pada Tae Hyung", ujar Jungkook kemudian sibuk mencari lagi dibantu Hoseok.
Ditelusuri tiap sudut dorm yang sekiranya sepatu itu bisa tergeletak sembarangan. Tapi sudah setengah jam mencari tak kunjung ketemu juga.
Jungkook mengusak surainya frustasi. Ini aneh sekali. Lagipula tidak mungkin juga kan member lain memakainya? Ukuran kakinya kan besar, hampir sama dengan ukuran Namjoon. Tapi sudah jelas bukan Namjoon pelakunya.

Lalu siapa?

"Kau sedang cari apa, Jungkookie?", suara namja mungil kedua setelah Yoongi menginterupsi kegiatan pencarian Jungkook.
"Aku sedang cariᅳ", Jungkook terhenyak, mata besarnya membola detik itu juga.
"Yak, Jimin Hyung! Aku mencari sepatuku!", seru Jungkook sambil menunjuk benda yang sedang ditenteng Jimin, dalam keadaan basah.
Mata Jimin mengerjap dua kali, lalu mengangkat benda itu sejajar dengan bahunya, "Ini?"
Jungkook mengangguk cepat, "Kenapa kau membawanya? Tidak tau ya sedari tadi aku mencarinya?"
"Oh, mianhae Jungkook-ah. Tadi saat ke luar membuang sampah, aku melihat sepatumu begitu kotor dan bau. Jadi aku berinisiatif untuk mencucinya", ujar Jimin lengkap dengan eye smilenya yang bak malailat itu.
Jungkook tertegun, "Hyung mencucinya? Kenapa?"
"Sudah kubilang kan kalau sepatumu itu kotor dan bau. Aigooo, kenapa kau bisa tahan dengan sepatu yang seperti itu Kookie?", Jimin berdecak heran.

Terhenyak. Jungkook bergeming di tempatnya berdiri. Dipandanginya Jimin dengan perasaan campur aduk.
Entahlah, belakangan ini Jungkook merasa ada yang berbeda saat bersama Jimin. Seakan tiap detik tak mau melepaskan pandangannya ke arah hyung mochinya itu. Bahkan saat Jimin mengatakan bahwa dia sudah melupakan perasaannya pada Jungkook, hati Jungkook serasa dicubit.
Aneh. Rasanya Jungkook tidak ingin kehilangan rasa sayang Jimin untuknya barang secuil saja. Dan lebih anehnya lagi, ada degupan asing yang terasa di dadanya. Degupan yang sama seperti saat dia mulai menyadari perasaannya terhadap Taehyung, dulu.

Ah. Sudah mulai jatuh rupanya.

"Hyung, lain kali kalau mau cuci sepatu orang bilang dulu ke orangnya. Aku kan jadi tidak pusing mencari!", tukas Jungkook lalu mengambil alih sepatu timberland-nya di tangan Jimin.
"Woah, apakah itu ucapan terima kasih untukku? Aigooo, manis sekali kau Jeon Jungkook", sindir Jimin sembari berdecak heran.
Jungkook menggeleng, "Tidak. Ucapan terima kasih itu sebaiknya beginiᅳ"

Cup.

Satu kecupan tercuri di pipi kiri Jimin.

"Kau terbaik, Jimin Hyung!", ucap Jungkook kemudian berlalu. Meninggalkan Jimin yang diam terpaku, lengkap dengan sejuta dentuman di dadanya.

"Ap-apa? Apa ini?", lirihnya sambil mengusap pipi bekas kecupan Jungkook.
"Dia tidak sedang bermain-main denganku kan?"

ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ

To be continued

Between You, I And Our Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang