"Huh? Ke mana perginya semua orang?", Yoongi mengitari ruang santai dorm yang sepi. Diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul dua siang.
Dahi Yoongi mengernyit, bingung. Biasanya di hari bebas begini, semua member asyik menghabiskan waktu di ruang televisi, atau bermain game, atau melakukan eksperimen masakan di dapur. Biasanya ini dilakukan Seokjin dan Jimin yang dirusuhi oleh Taehyung.
Tapi apa yang dilihat mata kecil Yoongi kini hanyalah lengang. Tidak ada tanda-tanda member di dorm selain dirinya."Ck, aku ditinggal sendirian lagi", Yoongi mendudukan diri di sofa ruang televisi. "Apa karena aku yang terlalu sibuk di studio makanya mereka dengan leluasa meninggalkanku?"
Ya, sudah beberapa kali para member, minus Taehyung biasanya, meninggalkan Yoongi sendirian di dorm. Kalau ditanya alasan mereka beragam, ada yang belanja, latihan, atau sekadar mencari angin di luar.
Biasanya saat dorm sepi begini masih ada Taehyung--sang kekasih yang menemaninya. Tapi sejak tadi Yoongi tidak juga melihat batang hidung pemuda tan itu sama sekali. Saat Yoongi coba menghubungi para member di grup chat, hanya Hoseok yang menjawab kalau dia pergi ke salon dengan Namjoon. Member lainnya tidak merespon, termasuk Taehyung.Yoongi kesal sebenarnya jika diabaikan begitu oleh kekasihnya sendiri. Tapi di sisi lain Yoongi merasa harus introspeksi, karena yang biasanya mengabaikan adalah dirinya. Taehyung tak diacuhkannya jika terlalu asyik dengan lagunya. Terlebih jika sudah lelah dan mengantuk, mana sempat Yoongi meladeni ocehan kekasihnya itu, dan mana tega Taehyung melarang Yoongi beristirahat.
"Uh, lapar", keluh Yoongi sambil mengelus perutnya sendiri yang mulai rata lagi. Lebih tepatnya, karena berat badannya yang turun akibat pola makannya yang sembarangan. Untung saja ada Taehyung dan Jimin yang rajin mengingatkannya untuk makan. Tak hanya mengingatkan sih sebenarnya, tapi juga rela membawakan makanan ke studio jika dirasa Yoongi sudah lupa waktu.
"Eoh? Apa Jin Hyung belum belanja? Kenapa stok ramen tidak ada sama sekali?", heran Yoongi saat membuka lemari es dan hanya ada dua butir telur dan beberapa botol minuman berenergi milik Jungkook.
"Tidak ada nasi juga", Yoongi mendesah lesu.
"Baiknya aku tidur saja lagi."Yoongipun berjalan sedikit terseok ke kamarnya. Selain bagian bawahnya masih terasa nyeri akibat bermain dengan Taehyung dua hari lalu, juga lemas karena sedari pagi perutnya belum diisi.
Namun belum sempat masuk ke kamarnya, pintu dorm terbuka. Menampilkan sosok tinggi nan tampan dengan satu kantong besar di tangannya."Kau dari mana saja, bodoh?!"
Sebuah sapaan spesial dari Yoongi membuat si tinggi hanya terkekeh.
"Jangan tertawa dasar jelek! Aku menghubungimu dari tadi kenapa kau tidak membalasku? Tidak tahu kalau akᅳhmmpt!"Bibir Yoongi dibekap manja oleh si pemuda tinggi, dengan bibir juga tentunya. Siapa lagi yang berani melakukannya kalau bukan Kim Taehyung.
"Bogoshipeo", ucapnya setelah dua lumatan ia beri untuk Yoongi.
"Kau belum jawab pertanyaanku!", Yoongi mendorong dada Taehyung dengan wajah bersemu.
"Aku menemani Jin Hyung belanja. Ini buktinya", Taehyung mengangkat kantong itu.
"Sibuk belanja sampai tak sempat angkat telepon dariku, hah?"
Yoongi tidak marah sebenarnya, hanya sedikit khawatir. Dan begitulah Yoongi menunjukkan kekhawatirannya."Sayang, ponselku tertinggal di kamar. Jin Hyung juga baru membaca pesanmu saat di mobil. Makanya aku pulang lebih dulu saat Jin Hyung bilang kau mencari kami.", jelas Taehyung sembari mengusap poni Yoongi yang mulai panjang.
"Lalu Jin Hyung ke mana?"
"Bertemu dengan Sandeul sunbae-nim. Jungkook ada reuni sekolah. Sedang Jimin menyusul Hoseok Hyung dam Namjoon Hyung ke salon."
Yoongi membeo, "Kau tidak membelikan sesuatu untukku?"
Taehyung tersenyum, dikecupnya bibir tipis semerah cherry milik kesayangannya itu."Mau eskrim? Aku beli rasa vanilla kesukaanmu, Hyung."
Sontak Yoongi mengangguk antusias. Wajah kesalnya berubah seketika menjadi lebih cerah. Seakan lupa beberapa saat lalu dia misuh-misuh tak karuan dan menyumpahi member lain karena meninggalkan dirinya sendirian di dorm."Sudah sembuh marahnya, eoh?", goda Taehyung yang melihat kekasihnya itu melahap eksrimnya dengan semringah.
Yoongi tersenyum hingga gusi kecilnya terlihat."Jika bukan karena eskrim vanilla, kau belum aku maafkan Kim Taehyung."
ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ
To be continued..
ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ
Lagi pengen eskrim makanya nulis ginian. Huhu
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You, I And Our Feelings ✔
FanfictionSequel of BYIAOF oneshoot verse Read real story on book 'With You' -AR -Romance -Boys Love Taegi-Namjinseok-Kookmin